BagikanDakwah–
Sahabat dakwah, kita Ibaratkan sebuah perjalanan panjang, itulah sebuah
hubungan. Ini teruntukmu yang baru mau memulai perjalanan itu, sedang berjalan
atau bahkan akan segera mencapai babak baru dan sampai pada tujuan dari
menjalin sebuah hubungan dengannya yang kau cintai. Sebuah perjalanan tentu
mempunyai medan jalan yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan
Yang kita pikir mudah untuk dilalui ternyata berjalan bersama dengan tujuan
yang sama terkadang lebih sulit mencapainya, dibanding harus berjalan sendiri.
Sahabat
dakwah, layaknya sebuah perjalanan itu pula, sebuah hubungan penuh liku, penuh
rintangan, penuh ujian, perlu ekstra kesabaran, dan perlu komitmen yang kuat
untuk tetap sampai. Siapapun dari kita, memiliki keunikan dari berbagai pola
pikir, sudut pandang, karakter dan gaya hidup. Dan begitu juga dengannya.
Sekalipun saling mencintai, dan merasa dicintai bukan menjadi kemutlakan untuk
merubah orang lain sesuai keinginanmu. Ketidak sepahaman inilah yang sering
memunculkan riak-riak perdebatan, dan ini wajar. Karena disadari atau tidak
dalam sebuah hubungan beda pendapat, beda selera, beda keinginan, beda kemauan,
gengsi untuk mengakui kesalahan dan egois menjadi hampir keseharian. Dan ini
wajar. Ini masalah kecil yang masih bisa diatasi, dengan mengkomunikasikannya
baik-baik dan saling mengerti.
Akan tetapi, bagaimana dengan hubungan yang
diterpa ujian sedikit lebih berat dari itu semua. Pernahkah diantara kita diuji
untuk menghadapi pihak ketiga ? Dimana kedatangan peserta baru dalam perjalanan
kalian membuatnya berubah. Entah mulai sering berbohong, tidak jujur, acuh,
tidak lagi seperhatian biasanya, komunikasi memburuk, atau dingin ?. Kecurigaan
demi kecurigaan akhirnya meluap menjadi emosi dan pertengkaran hebat.
Baca Juga : Ternyata Diam Saat Bertengkar Dengan Pasangan Memiliki Manfaat Besar
Ketidakcocokan
akhirnya menjadi alasan untuk segera mengakhiri semuanya. Ketahuilah jangan
mengambil keputusan apapun disaat marah. Dan mungkin sebagian dari kita
mengambil keputusan yang salah, dengan tidak mempercayainya lagi dan lebih
mempercayai dari apa yang terlihat. Dan apakah masih ada diantara kita yang
membaca ini yang masih mau memilih memaafkan dan memberi kesempatan disaat ia
menjelaskan kejadian dan alasan yang sebenarnya? Pernahkah diantara kita
berpikir akan kebaikan demi kebaikan yang sudah dia berikan untukmu, perhatian
demi perhatian yang sudah dia tunjukkan padamu, kebahagiaan dan caranya
membuatmu tersenyum dan momen dimana hanya ada dia yang ada di saat sedihmu.
Lantas,
pernahkah juga kalian mengingat kembali sejauh apa kalian berjalan dan merasa
saling melengkapi sebelumnya. Yakinlah, tidak ada hubungan yang kuat tanpa
melalui pertengkaran hebat. Apapun permasalahan yang muncul menghadang
perjalanan kasih kalian, di depan akan selalu ada yang lebih berat lagi.
Sahabat medianda itu lah seninya dari sebuah hubungan. Bahkan dengan ujian dan
permasalahan yang berat bila kalian mampu mengkomunikasikan, saling mengakui
kesalahan, saling memperbaiki dan saling memaafkan, maka kelak ketika memang
berjodoh, kalian akan lebih dewasa dari sebelumnya. Semuanya akan terlewati
bila kalian masih saling menyayangi dan komitmen untuk bersama apapun yang
terjadi nanti.
Untuk
yang terakhir, teruntukmu yang pernah melakukan kesalahan. Tolong, jangan
mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah termaafkan.
Semoga
tulisan ini bisa bermanfaat.