Bagikandakwah
– Sahabat dakwah, Ingat ini ya …. Manfaatkanlah sebaik mungkin 5 perkara ini sebelum
datang 5 perkara. Jika di masa muda, sehat, kaya, waktu senggang sulit untuk
beramal, maka jangan harap selain waktu tersebut bisa semangat. Ditambah lagi
jika benar-benar telah datang kematian, bisa jadi yang ada hanyalah penyesalan
dan tangisan.
Dari Ibnu
‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah
menasehati seseorang,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah
lima perkara sebelum lima perkara
(1) Waktu
mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu
sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
(3) Masa
kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
(4) Masa
luangmu sebelum datang masa sibukmu,
(5) Hidupmu
sebelum datang matimu.”
(HR. Al
Hakim dalam Al Mustadroknya 4: 341. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih
sesuai syarat Bukhari Muslim namun keduanya tidak mengeluarkannya. Dikatakan
oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh
Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini
shahih)
Ghonim bin
Qois berkata,
كنا نتواعظُ في أوَّل الإسلام : ابنَ آدم ، اعمل في فراغك قبل شُغلك ، وفي شبابك لكبرك ، وفي صحتك لمرضك ، وفي دنياك لآخرتك . وفي حياتك لموتك
“Di
awal-awal Islam, kami juga saling menasehati: wahai manusia, beramallah di
waktu senggangmu sebelum datang waktu sibukmu, beramallah di waktu mudamu untuk
masa tuamu, beramallah di kala sehatmu sebelum datang sakitmu, beramallah di
dunia untuk akhiratmu, dan beramallah ketika hidup sebelum datang matimu.”
(Disebutkan dalam Hilyatul Auliya’. Dinukil dari Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2:
387-388).
Semua itu
kata Ibnu Rajab Al Hambali merintangi kita dalam beramal dan sebagiannya
melalaikan kita seperti pada sebagian orang. Lihat saja ketika seseorang fakir
dibanding ketika ia kaya, lihat pula ketika ia sakit, sudah menginjak masa tua
atau bahkan mati yang tidak mungkin lagi beramal. (Lihat Idem, 2: 388).
Jika waktu
muda sudah malas ibadah, jangan harap waktu tua bisa giat.
Jika waktu
sehat saja sudah malas shalat, jangan harap ketika susah saat sakit bisa
semangat.
Jika saat
kaya sudah malas sedekah, jangan harap ketika miskin bisa keluarkan harta untuk
jalan kebaikan.
Jika ada
waktu luang enggan mempelajari ilmu agama, jangan harap saat sibuk bisa duduk
atau menyempatkan diri untuk meraih ilmu.
Jika hidup
sudah enggan bertakwa dan mengenakan jilbab, apa sekarang mau tunggu mati?
Lihatlah
mereka yang menyesal,
وَأَنْفِقُوا مِنْ
مَا رَزَقْنَاكُمْ
مِنْ قَبْلِ
أَنْ يَأْتِيَ
أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ
فَيَقُولَ رَبِّ
لَوْلَا أَخَّرْتَنِي
إِلَى أَجَلٍ
قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ
وَأَكُنْ مِنَ
الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ
يُؤَخِّرَ اللَّهُ
نَفْسًا إِذَا
جَاءَ أَجَلُهَا
وَاللَّهُ خَبِيرٌ
بِمَا تَعْمَلُونَ
(11)
“Dan
belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku,
mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang
menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” Dan
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah
datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.” (QS.
Al Munafiqun: 10-11).
Sahabat
dakwah, semoga kita bisa memanfaatkan 5 perkara sebelum datang 5 perkara.
Hanya Allah
yang memberi taufik untuk memanfaatkan 5 perkara sebelum 5 perkara.
Sumber : https://rumaysho.com