BagikanDakwah
– Sahabat Dakwah, siapa bilang meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan sudah
pasti su'ul khotimah, sedangkan meninggal di atas kasur ialah ciri-ciri husnul
khotimah? Bukan itu tanda-tandanya, kita bisa mengetahui seseorang itu
meninggal dengan akhir yang baik atau tidak melalui beberapa pertanda berikut
ini, semoga Allah mengaruniakan kita menutup usia dengan husnul khotimah,
sebaik-baiknya akhir kehidupan:
Inilah 9
Ciri Meninggal Dalam Keadaan Husnul Khotimah
1] Mengucapkan Kalimat Syahadat
Ketika Wafat
Rasulullah
bersabda:”Barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan “Laa ilaaha
illallah” maka ia dimasukkan ke dalam surga.” (HR. Hakim)
"Sesungguhnya
aku mengetahui satu kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya ketika
hendak meninggal melainkan warnanya akan menyinarinya (dia akan tampak cerah)
dan Alloh melepaskan kesusahannya"
Tholhah
berkata, "Maka 'Umar berkata, 'Sesungguhnya aku mengetahui kalimat itu!'
Tholhah berkata, 'Kalimat apakah itu?' 'Umar berkata, 'Tahukah engkau satu
kalimat yang lebih agung dari kalimat yang beliau perintahkan kepada pamanmu
ketika hendak meninggal adalah: Laa ilaaha illallah.' Tholhah berkata, 'Engkau
benar, demi Alloh itulah kalimat tersebut.'" Diriwayatkan oleh Imam Ahmad
Dari hadits
di atas, kita bisa mengetahui bahwa ucapan syahadat di akhir hayat seseorang
memperlihatkan husnul khotimahnya orang tersebut.
2] Dahi Berkeringat ketika wafat
Sahabat
dakwah, Tanda selanjutnya dari mereka yang meninggal dalam keadaan husnul
khotimah adalah ketika wafat dahi orang tersebut berkeringat. Hal tersebut
berdasarkan hadist dari Buraidah Ibnul Khasib: Dahulu ketika Buraidah di
Khurasan, menengok saudaranya yang tengah sakit, namun ia menemukan bahwa
saudaranya tersebut sudah wafat dan terlihat pada jidatnya yang berkeringat,
kemudian ia berkata, ,”Allahu Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah
bersabda: “Matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahinya.” (HR.
Ahmad, AN-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu MAjah, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan
ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas’ud)
3] Wafat Pada hari/Malam Jumat
Tidak dapat
dipungkiri bahwa hari Jumat adalah sebaik-baiknya hari dalam satu minggu yang
memiliki keutamaan-keutamaan khusus. Berdasarkan beberapa hadist para ulama
menyimpulkan bahwa benar seseorang yang meninggal pada hari Jum’at mendapat
keistimewaan. Bahkan orang muslim yang
meninggal pada malam ataupun hari jumat akan dilindungi oleh Allah dari siksa
kubur.
Rasulullah
saw bersabda: “Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari jumat atau pada
malam jumat kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur.” (HR.
Ahmad)
4] Mati Syahid dalam Medan Perang
dan Berjuang di Jalan Allah
Jelas bahwa
seseorang yang mati syahid dalam kondisi berperang membela agama Allah,
misalnya di daerah konflik, merupakan salah satu pertanda meninggal husnul
khotimah.
Firman
Allah SWT: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah
itu mati, bahkan mereka hidup disisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki, mereka
dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikanNya kepada mereka
dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang
yang belum menyusul mereka bahwa tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan
tidak pula mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan
karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran:169-171)
"Bagi
orang yang mati syahid ada enam keistimewaan yaitu, diampuni dosanya sejak
mulai pertama darahnya mengucur, melihat tempatnya di dalam surga, dilindungi
dari azab kubur dan terjamin keamanannya dari malapetaka besar, merasakan
kemanisan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan memberikan
syafa'at bagi tujuh puluh orang kerabatnya." (HR at-Tirmidzi dan
menshohihkannya, Ibnu Majah, dan Ahmad)
5] Perempuan yang Wafat karena
Melahirkan
Maasya
Allah, wanita yang meninggal dunia karena melahirkan atau dalam proses melahirkan
juga bisa dikategorikan dalam kematian husnul khotimah, karena perjuangan yang
sangat dahsyat untuk melahirkan
Dari Ubadah
ibnush Shamit radiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah shalallaahu 'alaihi wassalam
menjenguk Abdullah bin Rawahah yang tidak bisa beranjak dari pembaringannya,
kemudian beliau bertanya : “Tahukah kalian siapa syuhada dari ummatku?
Orang-orang yang ada menjawab: Muslim yang mati terbunuh” Beliau bersabda:
“Kalau hanya itu para syuhada dari ummatku hanya sedikit. Muslim yang mati terbunuh
adalah syahid, dan mati karena penyakit kolera adalah syahid, begitu pula
perempuan yang mati karena bersalin adalah syahid (anaknya yang akan menariknya
dengan tali pusarnya ke surga).” (HR. Ahmad, Darimi, dan ath-Thayalusi)
6] Orang yang Selalu Mengerjakan
Amal Saleh Hingga Akhir Hidupnya
Tidak
diragukan lagi bahwa orang beriman yang selalu mengerjakan amal sholeh hingga
akhir hayatnya maka mereka termasuk ke dalam meninggal yang khusnul khotimah.
Hal ini dikarenakan mereka meninggal dalam keadaan tengah menjalankan ibadah
kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Dari Ali
bin Abi Tholib radiyallaahu 'anhu, dia berkata : “Suatu hari saya akan
menunaikan sholat subuh di masjid bersama Rasulullah, tapi di tengah jalan aku
bertemu dengan seseorang yang sudah renta juga mau ke masjid untuk menunaikan
sholat subuh, aku terus berjalan di belakangnya, dan ketika kami berdua sampai
di masjid ternyata sholat berjamaah sudah usai, akhirnya aku sholat subuh
berjamaah dengan kakek itu, dan ketika aku salam tahiyyat akhir si kakek tetap
bersujud dan ternyata si kakek telah meninggal dunia, lalu para sahabat
bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, bagaimana keadaan kakek ini di
akhirat?” Rasulullah menjawab, “Dia masuk surga” (HR Ahmad & Daruqutni)
7] Meninggal karena terkena wabah
penyakit
Wabah
penyakit kolera merupakan penyebab seseorang meninggal dalam kondisi husnul
khotimah terutama jika orang tersebut penuh kesabaran menerima apa yang
menimpanya.
"Adalah
dahulunya penyakit kolera merupakan azab yang Allah timpakan kepada siapa saja
yang dikehendaki-Nya, kemudian Dia jadikan sebagai rahmat bagi kaum mukmin.
Maka tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah kolera lalu ia menetap di
kampungnya dengan penuh kesabaran, dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya
kecuali apa yang Allah tetapkan baginya pahala orang yang mati syahid."
(HR Imam Bukhari, al-Baihaqi, dan Ahmad)
Baca Juga : Inilah 2Dosa yang Tetap Mengalir Meski Sudah Meninggal
8] Meninggal Karena keracunan atau
sakit perut
Meninggal
dunia karena penyakit perut tidak akan mendapatkan siksa kubur, subhanallah, sebagaimana
hadits Rasulullah berikut:
“Siapa saja
yang wafat karena penyakit perut maka tak akan mendapat azab kubur” yang lain
menjawab, 'Memang benar.'" (HR an-Nasa'i, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban,
ath-Thayalusi, dan Ahmad).
9] Mati Dalam Keadaan Tertimpa
runtuhan bangunan dan mati tenggelam
Orang-orang
yang meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan maupun mati tenggelam bahkan
dimasukkan dalam kategori mati syahid. Maasya Allah.
"Para
syuhada itu ada lima; orang yang mati karena wabah kolera, karena sakit perut,
tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan, dan syahid berperang di jalan
Allah." (HR Imam Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan Ahmad)
Sahabat dakwah,
semoga kita menjadi orang-orang yang senantiasa bersiap menghadapi kematian dan
semoga kita mati dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin
Sumber : ummi-online.com