Bagikandakwah
– Sahabat Dakwah, mendidik anak bukan perkara yang mudah, kita harus
benar-benar sabar dan istiqomah mendidiknya agar kelak menjadi orang yang
berguna. Namun, apakah kita termasuk orangtua yang salah mendidik anak? Coba
kita simak beberapa ciri-ciri berikut ini, semoga bisa menjadi bahan
introspeksi karena sejatinya anak adalah titipan Allah yang harus dijaga dan
didik dengan baik:
1] Sering
mengeluarkan kata-kata sumpah serapah, makian, dan kutukan pada anak
"Anak pelit! Bodoh! Dasar tak
tahu diuntung!"
Pernahkah
kita mengucap kata makian pada anak kita? Astaghfirullah, kata yang diucap
orangtua bisa menjadi doa untuk buah hatinya, apalagi hardikan bisa merusak sel
otak anak kita, jangan pernah melakukan hal ini lagi ya Sahabat dakwah, karena
sama sekali bukan contoh yang baik untuk anak. Suatu saat mereka akan meniru
dan gantian menghujani kita dengan sumpah serapah.
2] Suka membanding-bandingkan
anak, baik dengan saudara kandungnya sendiri maupun dengan anak lain
"Tuh adikmu lebih pintar! Kamu
kok gini aja gak bisa sih?"
Mungkin
maksudnya ingin menyemangati, tapi percayalah membanding-bandingkan anak dengan
orang lain sama sekali bukan cara yang tepat. Justru rasa percaya diri anak
atau kepercayaan anak pada diri kita akan menurun jika sering
dibanding-bandingkan.
3] Menasihati
anak atau memarahinya di depan orang lain
Menasihati
anak di depan orang lain bisa membuatnya malu karena tampak bodoh, apalagi
kalau sampai orangtua memarahi anak di depan umum. Anak akan merasa kehilangan
harga diri, dan kemungkinan orang lain membully dirinya bisa lebih besar.
"Ibunya saja memarahi dia, berarti kita pun boleh memarahi dia..." Itulah
sinyal yang ditangkap oleh sekitar.
4] “Menyetir” anak agar menjadi seperti yang
orangtua inginkan
Anak
diikutsertakan les bahasa Inggris, les biola, les menyanyi, les berhitung, les
mengaji, astaghfirullah... kalau anak memang senang dan mengerti mengapa ia perlu
mengikuti les, rasanya tidak ada salahnya, apalagi kalau ia menikmati semua les
tersebut. Tapi kalau anak justru merasa stres dan bahkan depresi, tolong ayah
dan bunda hentikan 'menyetir' anak mengikuti obsesi orangtua.
5] Selalu
meminta anak memperoleh nilai terbaik dan tidak mentolerir sebuah kegagalan
Orangtua
yang bijak akan memberi ruang untuk anak melakukan kesalahan dan membiarkan
mereka belajar dari kegagalan yang pernah dialaminya, karena menyadari
pentingnya kegagalan untuk mendidik anak lebih kuat dan bersabar. Akan tetapi
orangtua yang salah pola didiknya akan menerapkan cara perfeksionis di mana
anak tidak boleh gagal sekalipun.
6] Sangat
Jarang berinteraksi atau mengobrol bebas dengan anak
Hanya
sekadar memakaikan anak baju, memandikan, menyuapi, dan meninabobokan tidaklah
dapat dikatakan telah berinteraksi dengan anak.
Apakah kita
sudah tahu kegiatan kesukaan anak? Pelajaran apa yang mereka anggap sulit?
Siapa teman terdekat mereka? Siapa guru yang mereka sukai? Apa yang terjadi
hari ini di sekolah mereka?
Kita akan
mengetahui banyak hal tentang anak-anak ketika mengobrol bebas dan lepas dengan
mereka.
7] Ogah
meng-upgrade diri dengan ilmu parenting terkini
Orangtua
yang tak mau tahu dengan ilmu parenting terkini berarti tak mengerti tingginya
kedudukan ilmu dalam Islam. Banyak yang perlu dipelajari karena hubungan
orangtua dengan anak bisa menjadi hubungan yang sangat rumit.
Demikianlah
7 kesalahan orangtua dalam mendidik anak, semoga kita bisa melakukan yang
terbaik dalam mendidik anak.
Sumber : ummi-online.com