BagikanDakwah
– Sahabat dakwah, semua orang pasti pernah merasa marah sekali? Murka lah
bahasa kerennya, atau kesal sampai ingin menangis, Apa yang biasanya Sahabat
dakwah lakukan dalam kondisi demikian itu ?
Tahukah anda
bahwa kita bisa masuk surga atau masuk neraka disebabkan respon kita saat
digoda amarah?
Ada yang
langsung melampiaskan amarah sebagaimana pemain tenis mengayunkan raketnya saat
bola melambung ke arahnya. Begitu marah langsung meledak-ledak.
Karakter
seperti ini mungkin bisa merasa lega hatinya karena sudah melampiaskan emosinya
dengan sumpah serapah atau pukulan dan lemparan barang.
Sahabat
dakwah Akan tetapi, jika kita melakukan seperti ini, sadarilah bahwa luka yang
kita berikan pada orang lain dengan kata-kata dan perbuatan kita mungkin akan
sulit termaafkan sekalipun kita sudah meminta maaf.
Ditambah
lagi orang yang mudah melampiaskan amarah dan tak mampu mengendalikan emosinya
biasanya lebih rentan terkena penyakit berbahaya seperti stroke, jantung, kanker.
Maka belajarlah mengendalikan amarah dan emosi lainnya.
Dalam
hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa
yang menahan kemarahannya padahal dia mampu untuk melampiaskannya maka Allah
Ta’ala akan memanggilnya (membanggakannya) pada hari kiamat di hadapan semua
manusia sampai (kemudian) Allah membiarkannya memilih bidadari bermata jeli
yang disukainya.” (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Sahabat
dakwah, Lagipula ketahuilah bahwa amarah akan hilang seiring waktu, apabila kita
benar-benar menghendakinya menghilang. Ada orang yang mampu menghilangkan
amarahnya hanya dengan curhat, ada yang mampu menghilangkan kesalnya setelah
sebulan, ada yang berpuluh tahun pun masih menyimpan dendam amarah karena
memang ia tidak menghendaki amarahnya tersebut sirna dari hatinya, sehingga
hatinya kotor karena penuh emosi negatif.
Maka dari
itu, jika Sahabat dakwah berkesempatan menghadapi amarah, hadapilah dengan
kepala dingin. Jika kepalanya panas, segera dinginkan dengan air wudhu, jika
masih panas, maka duduklah ketika dalam posisi berdiri, jika masih belum
mendingin, maka berbaringlah atau bahkan bersujudlah minta pertolongan Allah
agar amarah kita mereda.
Demikianlah
cara yang diajarkan oleh Rasulullah teladan kita dalam menghadapi amarah.
Semoga orang-orang yang mengikuti sabda Rasulullah akan diberikan Allah hati
yang tenang tanpa amarah, biarkanlah amarah hilang ditelan waktu.
Semoga bermanfaat
Sumber : ummi-online.com