BagikanDakwah
– Sahabat Dakwah, Istri memang tidak diwajibkan untuk bekerja meski juga tidak
dilarang selama pekerjaannya tidak bertentangan dan tentu mendapat izin dari
suami. Namun, masalah istri bekerja atau tidak sekarang ini nampaknya berada
pada titik puncak. Banyak pihak yang menuding secara implisit bahwa istri yang
tidak bekerja dianggap sebagai sebuah beban. Coba saja hitung jumlah wanita dan
laki-laki, lebih besar mana? Bayangkan saja bila semua wanita diberdayagunakan?
Tentu akan menghasilkan sesuatu yang positif. Begitulah kata mereka yang pro
dengan istri bekerja. Dari sisi sang istri sendiri, banyak yang mungkin tidak
percaya diri karena mereka sama sekali tidak bekerja dan menghasilkan karya.
Sahabat
dakwah, Masalah istri bekerja atau tidak bekerja sebenarnya tergantung dari
peraturan masing-masing keluarga. Toh setiap keluarga memang mempunyai
peraturan yang berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi yang ada dan dijalani.
Ada suami yang tidak mengizinkan istrinya bekerja karena mereka tinggal di
lingkungan yang rawan konflik sehingga menurut suami akan lebih baik bila sang
istri tidak bekerja hingga mereka ditempatkan pada kondisi dan tempat yang
lebih aman. Dan bilapun, sang istri bekerja, mungkin rumah dan internetlah yang
dijadikan sebagai jembatan utama dalam mengais rizki. Namun, ada pula suami
yang mengizinkan istrinya bekerja karena lingkungan kerja yang aman dan lokasi
kerja yang tidak terlalu jauh. Jadi, semuanya memang berbeda dan sudah
seharusnya bila tidak disamakan.
Adapun
banyak istri yang takut ketika mereka tidak bekerja atau tidak mempunyai
sesuatu yang bisa dibanggakan mempunyai beberapa alasan berikut ini:
1] Tidak mempunyai
uang “pribadi” yang benar-benar pribadi yang bisa dibelanjakan dengan bebas
tanpa harus izin pada suami
Ada banyak
istri yang beranggapan bahwa mereka harus mempunyai uang pribadi yang
benar-benar privasi yang tak perlu dikuasai oleh suami. Dan hal tersebut akan
bisa terwujud bila mereka bekerja sendiri.
2] Takut tidak dihargai
Zaman telah
berubah. Istri yang tidak bekerja dianggap oleh masyarakat umum sebagai istri
yang tidak mandiri, walau sebenarnya tidak. Untuk itulah banyak istri yang
memilih untuk tetap bekerja. Mereka lebih merasa bebas ketika harus menggunakan
sejumlah uang. Tak perlu khawatir akan omongan mertua, saudara, ipar, tetangga,
atau orang yang lainnya karena para istri menggunakan uang pribadinya dan bukan
uang suami.
3] Takut menjadi beban sang suami
Ada istri
yang takut menjadi beban suami bila ia tak turut andil dalam bekerja.
4] Masalah gengsi dan harga diri
Masalah
gengsi dan harga diri juga menjadi alasan mengapa istri begitu takut ketika ia
tidak bekerja atau menjadi seorang wanita yang mandiri
Baca Juga : Kebanyakan Jika Istri Membantu Mencari Nafkah, Suami Lupa akan Kewajibannya
5] Bosan jika tidak ada kegiatan
Sang istri
takut akan mati karena bosan bila tidak ada kegiatan. Dan salah satu kegiatan
yang menurut mereka menguntungkan ialah dengan bekerja. Bekerja, menambah teman
dan juga pemasukan.
6] Malu dengan lingkungan sekitar,
teman, saudara, dan kerabat lain
Hampir sama
dengan alasan-alasan pada nomor sebelumnya. Banyak istri yang merasa malu
ketika ia tidak bekerja, terlebih bila dulu ia termasuk siswa atau mahasiswa
yang berada di atas rata-rata.
Beberapa
ketakutan di atas memang dialami oleh istri yang tidak bekerja. Sebagai
akibatnya, mereka jadi tidak percaya diri. Padahal sikap-sikap pesimis semacam
itu harus dibuang jauh-jauh karena bisa meracuni pikiran dan hati. Apapun peran
yang dijalani, harus dilihat dari sisi positif. Bila ada pendapat dari orang
lain yang mungkin tidak mengenakkan hati atau bahkan menyakiti anggap saja
sebagai “selingan”. Terima dengan ikhlas
dan wajar. Orang lain tak akan pernah tahu kondisi yang lainnya seperti apa
karena mereka hanya melihat sebentar saja.
Semoga
tulisan yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan terima kasih telah
membacanya
Sumber : ummi-online.com