Bagikandakwah
– Sahabat dakwah, salah satu doa yang senantiasa dipanjatkan orang tua untuk
anak-anaknya adalah agar mereka menjadi sosok yang cerdas, terdidik dan mempunyai
pengetahuan. Seribu macam cara dilakukan
untuk itu. Salah satunya berburu sekolah
yang menurut anggapan orang tua adalah yang terbaik untuk anaknya dan mampu
menjadi wadah untuk mengasah minat dan bakatnya, agar mereka tumbuh berkembang
menjadi insan yang diharapkan. Mendidik
anak agar cerdas merupakan tanggung jawab orang tua yang tak kalah penting.
Sahabat
dakwah, Pendidikan Intelektual menurut Dr. Abdullah Nashih Ulwan mengacu kepada
pembentukan dan pembinaan berpikir anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat,
ilmu pengetahuan, hukum, peradaban ilmiah dan modernisme serta kesadaran
berpikir dan berbudaya. Inti dari
tanggung jawab ini adalah ilmu, rasio (logika) dan peradaban anak benar-benar
terbina.
Ada 3
permasalahan pokok dalam pendidikan intelektual tersebut yaitu:
1] Kewajiban dalam mengajar
Islam
mewajibkan para orang tua untuk mengajar anak-anak, menumbuhkan sikap
mengembangkan ilmu dan budaya, serta memusatkan seluruh pikiran untuk mencapai
pemahaman yang mendalam, pengetahuan yang mendasar dan pengenalan yang benar.
Nyatalah
sudah bahwa orang tua dan keluarga adalah madrasah atau sekolah utama buat
anak-anak mereka. Fenomena yang kerap
keliru adalah ketika para orang tua merasa bahwa tugas mengajarkan anak adalah
tugas sekolah secara formal. Mereka
disibukkan dengan mencari uang sebanyak-banyaknya dalam rangka menyekolahkan
anaknya meski mahal sekalipun. Seolah
beralih peran bahwa tugas mengajar itu sudah diambil alih oleh para guru di
sekolah formal. Padahal tidak, sekolah
hanya bersifat membantu dan mengembangkan, namun peran mendidik tetap di tangan
orang tua.
Di sini lah
sangat dibutuhkan orang tua dengan segala ilmu yang dimilikinya mampu menemani
dan mengantar anak-anaknya menjadi sosok-sosok pintar melebihi diri
mereka. Tak ada istilah sia-sia ijazah
yang dimiliki seorang ibu yang kebetulan tidak bekerja di ruang publik, karena
ilmu yang ia miliki pasti bermanfaat buat pendidikan anak-anaknya di rumah.
Beneran lho Dakwah!
2] Penyadaran Berpikir
Yang
dimaksud penyadaran berpikir adalah mengikatkan anak dengan Al Islam, Al Quran,
Sejarah Islam, kebudayaan Islam dan gerakan da’wah Islam. Sejak anak mulai sadar dan mengerti hendaknya
para orang tua memperkenalkan anak kepada hakikat-hakikat berikut:
a) Islam itu
abadi, sesuai sepanjang masa karena universalitas dan kontinuitas menjadi
kelebihan Islam,
b) Nenek moyang kita berjaya karena berpegang teguh pada islam
dan aturan Al Qur’an,
c) Adanya rencana-rencana musuh Islam yang ingin
memadamkan ruh islam di muka bumi seperti zionisme, kolonialisme dsb.
d)
menjelaskan tentang budaya islami sebagai sumber kekayaan budaya di dunia,
e)
anak harus disadarkan bahwa Islam yang benar adalah seperti yang diajarkan
Rasulullah SAW dan senantiasa menjadikan beliau teladan umat.
Nah lho
Sahabat dakwah, berarti nggak mudah ya untuk menjadikan anak-anak kita mempunyai
kesadaran berpikir seperti di atas kalau kita sendiri sebagai ortu tak mempunyai
pemahaman juga wawasan materi yang cukup untuk mengenalkan hal demikian kepada
anak. So sebelum mendorong anak demikian, mari kita asah pula wawasan kita
dengan banyak menggali Islam melalui banyak cara dan tentunya mencari trik jitu
bagaimana menyampaikan penyadaran tersebut kepada anak-anak kita.
3] Pemeliharaan Kesehatan
Intelektual
Bagaimana
cara kita sebagai orang tua bisa menjamin bahwa pemikiran anak-anak kita tetap
sehat, ingatan mereka kuat, benak yang senantiasa jernih dan akal tetap matang?
Yang jelas
tanggung jawab ini berpusat pada upaya menjauhkan mereka dari
kerusakan-kerusakan terbesar yang tersebar di dalam masyarakat.
Para ahli
kesehatan sepakat dan memperingatkan bahwa kerusakan-kerusakan yang dapat mempengaruhi akal dan ingatan
adalah minuman keras, kebiasaan onani,
merokok dan pornografi.
Dr. Alex
Carel dalam bukunya yang berjudul “Manusialah yang Dibodohkan” mengatakan,
“jika insting s3ksual manusia bergerak, kelenjar-kelenjarnya memisahkan satu
macam benda yang meresap ke dalam otaknya melalui darah lalu memabukkannya,
maka ia tidak akan mampu lagi untuk berpikir jernih”.
Ya Allah
jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, termasuk orang-orang yang berwajah putih pada
hari hisab nanti, dan termasuk orang-orang yang melaksanakan tanggung jawabnya
terhadap anak-anak dan keluarga dengan baik.
Sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik yang Diharapkan dan semulia-mulia
yang Diminta. Aamiin
Semoga
tulis ini sebagai pengingat para orangtua, dan semoga menjadi inspirasi
kebaikan, terima kasih telah berkunjung ke situs kami.
Sumber : ummi-online