BagikanDakwah - Sahabat dakwah, tidak hanya suami saja
yang harus belajar menjadi lebih baik, istri juga. Ada kalanya istri bersikap
menyebalkan namun yang bersangkutan tidak sadar. Suami ingin menasihati pun
rasanya sudah enggan karena malas debat. Akhirnya, suami lebih memilih
mengambil jalan aman yakni bodoh amat daripada ribut.
Dibawah ini adalah beberapa sikap istri yang cukup
menyebalkan yang berimbas tidak hanya ke suami tapi juga bisa ke anak bahkan
tetangga serta mertua.
Apa saja? Yuk simak tulisan dibawah ini
1] Berkata
kasar kepada suami, terlebih di depan umum
Marah, silakan. Tapi kalau marahnya mengerikan (berkata
dan berperilaku kasar), apa iya bisa dibenarkan? Terlebih marah-marah untuk hal
sepele dan di depan umum.
Suami yang notabene punya harga diri pastilah malu jika
istrinya seperti itu.
"Kamu kok bisa sih kayak gitu. Dasar ...!"
"Ya, gak gitu. Dasar ...!!" sambil banting HP
yang belinya pakai duit bukan pakai daun
Gimana kira-kira? Pantas, nggak? Menyesal setelah
kejadian tak akan ada gunanya.
Yuk, latih diri untuk mengendalikan emosi.
2]
Tidak mau dinasihati, menganggap dirinya selalu benar
Ada guyonan yang bilang bahwa wanita selalu benar.
Namanya guyonan ya pastinya enggak usah terlalu dimasukkan hati. Karena toh
baik suami maupun istri ya pasti pernah ceroboh, pernah salah. Ya sudah akui
saja. Semakin mengelak, semakin membuat kesal.
Misal, "Ma, kamu kok buka pintu sih kan nanti
tikusnya bisa masuk,"
Istri yang enggak mau kalah akan mendebat, "Yaelah
cuma bentar doang, Bang! Gak bakal masuk tikusnya. Jangan lebay napa!"
Sementara istri yang bijak dan tidak dikuasai ego,
"Oh iya ya, Bang. Iya, ini kututup," masalah selesai. Suami enggak
senewen.
Banyak sekali rumah tangga hancur hanya karena suami dan
istri sama-sama tidak mau mengalah. Padahal, mengalah bukan berarti kalah.
Kalau memang salah, ya sudah akuilah. Toh suami istri memang manusia biasa.
3] Menggurui
suami, menganggap suami bodoh
Sikap istri yang selalu menggurui dan menganggap suami
bodoh juga bisa sangat menyebalkan. Niatnya mungkin baik, tapi jika
penyampaiannya salah ya enggak bakal bisa ketemu.
Suami yang bijak memang pasti akan mendengarkan masukan
istri. Tapi istri yang cerdas emosi juga tidak akan mempermalukan suami dengan
menganggap dia bodoh. Kalau pun sang istri lebih tahu suatu ilmu lebih dulu,
cara dia menyampaikan ke suami tidak akan membuat suaminya merasa sedang ikut
perkuliahan alias tidak menggurui.
4]
Banyak menuntut
"Bang, kamu emang enggak perhatian. Betee!!"
padahal pikiran suami sedang mumett karena di kantor baru saja berdebat dengan
klien.
"Pokoknya bulan depan kita harus beli mobil baru,
Mas. Masa naek angkott. Kan enggak lucuu nanti bedakku lunturr," padahal
usaha suami sedang di titik nadir.
"Kalau mau istri cantik kayak artis ya modalin dong.
Emang cukup duit segitu?" padahal menurut suaminya sang istri udah sangat
cantik dan dia pun enggak peduli sama artis
Gimana, kira-kira? Menyebalkan, nggak?
5] Selalu
Ingin Di Nomor satukan layaknya Ratu
Selalu ingin dinomorsatukan, dikit-dikit ngambek, ingin
selalu diperhatikan, ingin selalu dieluss, dll.
Padahal, ada kalanya sang istri harus mandiri lebih-lebih
jika suami sedang bertugas. Jangan kekanak-kanakan dengan selalu minta
dinomorsatukan dan diistimewakan.
Pokoknya selama suami adem ayem aja dan enggak neko-neko,
ya sudah. Sebagai istri yang bijak seharusnya tidak dikit-dikit nyari perkara.
6]
Selalu Membandingkan entah dengan orang lain atau masa lalu
"Kalau suaminya si Anu ...,"
"Coba aku dulu nikah sama si Itu ...,"
Membandingkan tidak akan pernah bisa mengubah kenyataan.
Jangan hidup di dunia fiksi. Daripada membandingkan mendingan memperbaiki dan
menerima kenyataan.
7] Membantah
suami
"Sayang, masakin aku nasi goreng, dong!"
"Gak lihat apa aku capekk??!!"
Ehm ... kalaupun enggak mau atau malas-malasan kenapa
harus dengan cara kasar seperti itu? Tidak bisakah dengan cara yang lembut dan
tidak membentak? Nah.
8] Boros
Istri yang boros apalagi untuk hal-hal yang tidak perlu
jelass menyebalkan dan bisa membahayakan kestabilan perekonomian keluarga.
9] Tidak
bisa menjaga diri
10]
Tidak tulus
Siapa pun ingin dicintai dengan tulus. Tapi, sudahkah
mencintai dengan tulus? Salah satu indikatornya adalah dengan menerima proses
serta sabar dengan perjuangan? Sikap istri yang hanya menerima suami di saat
senang tentu akan sangat menyakitkan sebagaimana halnya sikap suami yang hanya
mencintai istri saat masih cantik.
Semoga kita bisa jadi istri yang baik, Sahabat dakwah.
Sedikit banyak, sikap suami ke istri atau istri ke suami akan dilihat dan
dicontoh anak. Semoga kita bisa memberi teladan yang baik bagi anak-anak kita.
Aamiin
Semoga bermanfaat
Sumber :
ummi-online.com