BagikanDakwah
– Sahabat Dakwah, Tahukah anda bahwa menafkahi seorang janda merupakan jihad
dan bernilai pahala yang besar "Orang
yang berusaha memenuhi kebutuhan janda dan orang miskin, pahalanya seperti
mujahid fi Sabilillah atau seperti orang yang rajin puasa di siang hari dan
rajin tahajud di malam hari. (HR. Bukhari 6006 & Muslim 7659)
Sahabat dakwah,
ada pahala besar bagi siapa pun yang mau membantu memenuhi kebutuhan janda dan
orang miskin, tidak tanggung-tanggung... pahalanya seperti mujahid di jalan
Allah atau seperti orang yang rajin berpuasa di siang hari dan rajin tahajud di
malam hari, subhanallah...
Akan tetapi
perlu digaris bawahi bahwa janda yang dimaksudkan terutama ialah janda tua yang
tak lagi mempunyai keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bukankah
ada banyak janda-janda tua dalam kondisi harus bekerja, memulung, berdagang
berkeliling karena tidak memiliki keluarga yang menafkahinya?
Ibnu
Batthal dalam syarh Shahih Bukhari mengatakan,
من عَجَز عن الجهاد في سبيل الله، وعن قيام الليل، وصيام النهار –
فليعملْ بهذا الحديث، ولْيسعَ على الأرامل والمساكين؛ لِيُحشر يومَ القيامة في جملة المجاهدين في سبيل الله، دون أن يَخطو في ذلك خُطوة، أو يُنفق درهمًا، أو يلقى عدوًّا يرتاعُ بلقائه، أو ليحشر في زُمرة الصائمين والقائمين
"Siapa
yang tidak mampu berjihad di jalan Allah, tidak mampu rajin tahajud atau puasa
di siang hari, hendaknya dia praktekkan hadits ini. Berusaha memenuhi kebutuhan
hidup janda dan orang miskin, agar kelak di hari kiamat dikumpulkan bersama
para mujahidin fi Sabilillah. Tanpa harus melangkah di medan jihad atau
mengeluarkan biaya, atau berhadapan dengan musuh. Atau agar dikumpulkan bersama
orang yang rajin puasa dan tahajud." (Syarh Shahih Bukhari – Ibnu Batthal)
Sahabat dakwah,
sudah berapa banyak anak yatim yang Anda santuni? Maukah menyantuni pula
janda-janda tua yang terabaikan karena tak mempunyai keluarga yang dapat
melindungi mereka di usia senjanya?
Semoga
tulisan ini sebagai pengingat kita semua.
Dan mudah-mudahan bermanfaat
Sumber : ummi-online.com