Bagikandakwah
– Sahabat Dakwah, Di Era serba digital ini, teknologi semakin maju, era
keterbukaan menjadi tantangan luar biasa khususnya untuk biduk rumah tangga.
Perselingkuhan seolah menjadi hal yang lazim dijumpai, bahkan di keluarga
baik-baik sekali pun. Apa yang menjadi penyebabnya? Yuk kita kaji penyebabnya
Sahabat
dakwah, Banyak hal yang sulit dimengerti wanita, terutama mengenai penyebab
suami berpaling darinya. Sebenarnya apa sajakah faktor yang menyebabkan suami
melakukan perselingkuhan? Dengan, ataupun
tanpa berzina dengan selingkuhannya, berikut ini ada
13 ulasannya:
1] Lemahnya Iman
Sudah pasti
inilah faktor utama perselingkuhan. Seseorang yang mempunyai iman kuat,
keyakinan bahwa ada Allah, malaikat, rasul, dan orang-orang beriman yang akan
melihat segala yang dikerjakan, sudah pasti mempunyai rasa malu dan takut untuk
melakukan perselingkuhan, meskipun hanya melalui hape.
Penyebab
lemah iman tentu saja ada banyak, misalnya karena melakukan ibadah ritual
sebatas rutinitas dan tanpa ruh, berdzikir hanya di bibir, mendengar kajian
agama hanya sebatas di telinga, serta ketidakmampuan mengendalikan nafsu.
Suami
dengan iman yang kuat tentu saja menganggap segala permasalahan dalam rumah
tangga dan kekurangan istrinya sebagai ujian, misalnya ketidakmapuan istri
masak, beberes rumah, mengatur keuangan, bukannya malah menjadi alasan untuk
berselingkuh.
2] Merasa Tidak Menang
Pria sangat
senang menjadi pemenang, itulah mengapa mereka sangat senang saat timnya menang
dan lemas saat kalah. Begitupun yang terjadi saat seorang istri tidak
menghargai pemberiannya.
Jika ingin
menyelamatkan hubu-ngan rumah tangga, jangan takut untuk memuji atas apa yang
telah dia lakukan untuk menafkahi keluarga.
“Mas hebat!
Meski BBM naik tapi masih semangat bekerja untuk aku dan anak-anak…”
“Terimakasih
yaa Bang, sudah bersusah payah bekerja untuk kami!”
3] Faktor lingkungan
Ada sebuah
pepatah yang mengatakan bahwa “Air akan menjadi panas bila ditaruh d iatas api,
dan akan menjadi dingin bila ditempatkan didalam es” Pepatah ini mempunyai
makna bahwa dalam kehidupan sehari-hari lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat
besar dalam membentuk karakter.
Lingkungan
pergaulan sehari-hari juga dapat mempengaruhi seseorang. Bila suami bergaul
dengan orang-orang yang pernah atau sedang berselingkuh, maka besar kemungkinan
ia akan memilih jalan untuk berselingkuh bila sedang bermasalah di rumah.
Karena ia berpikir, “Yang lain juga begitu kok!”
Oleh karena
itu, pastikan lingkungan pergaulan suami steril dan islami. Cari tahu sahabat
dekat suami di kantor, di sosial media, meskipun yaa… jangan terlalu berlebihan
dalam berprasangka. Waspada boleh, suudzon jangan!
4] Kepuas an emosional
Istri yang
terlalu sibuk dengan pekerjaan, mengurus anak atau lainnya seringkali membuat
pria merasa terabaikan. Padahal, pria sangat suka mendapat perhatian atau
sentuhan agar merasa dihargai.
5] Mempercepat perceraian
Undang-undang
menganggap perselingkuhan dalam rumah tangga sebagai alasan adil bagi istri
untuk meminta perceraian. Itulah mengapa perselingkuhan kemudian dimanfaatkan
sejumlah pasangan rumah tangga sebagai syarat pernikahan yang baru.
6] Terlalu memberi kebebasan
Sikap
protektif memang sangat mengganggu. Namun, ada kalanya sikap protektif mempunyai
sisi baik. Sebuah hubungan butuh batasan. Sebagai istri boleh saja memberi
kebebasan dan kepercayaan pada pasangan, namun jangan sampai si dia lepas
kendali atas kebebasan yang diberikan. Jadi
jangan terlalu beri kebebasan
7] Kurangnya komunikasi
Komunikasi
menjadi hal yang sering disebut dalam dunia percintaan. Komunikasi yang baik
akan menghasilkan hubungan yang baik pula. Kurangnya komunikasi bisa memicu
terjadinya perselingkuhan. Apalagi untuk Anda yang sedang menjalin hubungan
jarak jauh, jaga terus komunikasi ya.
8] Hubung an terasa hambar
Isilah
hubungan cinta Anda dengan kejutan-kejutan kecil. Hubungan cinta yang hambar
karena tak dibumbui kejutan biasanya bisa memicu terjadinya perselingkuhan.
Setiap pasangan harus bisa membuat hubungan cinta mereka semakin berwarna.
Hubungan yang berwarna tak akan membuat hubungan terasa monoton dan
membosankan.
9] Faktor Sikap Otoriter &
Posesif Berlebih an
Setiap
orang tentu ingin dirinya merasa dihargai, baik itu sebagai laki-laki maupun wanita.
Oleh karena itu, apabila dalam hubungan percintaan salah satu pihak cenderung
ingin menguasai dan maunya menang sendiri, maka akan mengakibatkan terjadinya
perselingkuhan karena merasa dirinya tidak lagi dihargai dan didengar, sehingga
seseorang akan merasa tertekan dan mencari pelarian pada orang lain.
Terutama
bagi seorang laki-laki, yang secara naluriah dibentuk untuk menjadi seorang
pemimpin dalam sebuah keluarga. Hati nuraninya akan cenderung berontak bila mendapatkan
pasangan / istri yang dominan / otoriter dan selalu ingin menguasai
pasangannya.
Memberikan
perlindungan dan perhatian terhadap pasangan anda adalah baik. Namun,
adakalanya tindakan tersebut dilakukan secara berlebihan. Seseorang cenderung
bersikap possesive dan over protektif. Semuanya serba diatur dan apa yang
dilakukannya harus dilaporkan. Banyak larangan-larangan yang akhirnya membuat
tidak nyaman.
Kondisi ini
meyebabkan seseorang merasa terganggu. Karena terganggu, maka pasangan anda
akan mencari orang lain sebagai pengganti anda, sehingga terjadilah tindakan
perselingkuhan. Oleh karena itu, hindarilah sikap posesif berlebihan.
10] Faktor Keuangan
Mempunyai
uang yang berlebihan bila tidak disertai dengan moralitas yang baik juga bisa
menjadi pemicu terjadinya perselingkuhan. Bila seseorang mempunyai uang yang
lebih dari cukup, semuanya yang dia mau dapat dibeli dan dimiliki, maka salah
satu godaan yang paling berat adalah berselingkuh.
Apalagi
kalau pasangan hidupnya tidak dapat memberikan yang terbaik, besar kemungkinan
akan terjadi tindakan perselingkuhan karena merasa bahwa dengan uang semuanya
bisa didapatkan dan dibeli, termasuk pasangan berselingkuh.
Pelaku
selingkuh berusaha untuk membeli “cinta” dengan jalan memberikan fasilitas
kemewahan kepada pasangan selingkuhnya. Bisa berupa uang maupun barang, dengan
harapan pasangan selingkuhnya dapat memberikan cinta dan perhatian kepadanya.
11] Faktor Anak
Semua orang
yang berumah tangga pasti menginginkan adanya kehadiran anak. Ini karena anak
dapat menjadi generasi penerus keluarga. Di samping itu, anak juga dapat
menjadi penghibur, karena dengan adanya kehadiran anak, maka suasana di dalam
rumah menjadi lebih ramai dan tidak lagi sepi.
Ada juga
sebagian orang yang beranggapan bahwa anak diharapkan akan menjadi tempat
bernaung dan menjaga, merawat, serta memenuhi kebutuhan hidup mereka bila
mereka sudah lanjut usia dan tidak dapat lagi bekerja dan mencari nafkah. Oleh
karena itu, kehadiran seorang anak sangatlah penting dalam sebuah rumah tangga.
Faktor anak
juga banyak dijadikan alasan berselingkuh. Sebagian orang memilih untuk
berselingkuh dengan harapan bisa mendapatkan anak dari orang lain, karena demikian
besarnya keinginan untuk mendapatkan anak.
12] Merasa Gagal Menyenangkan Istri
Saat suami
bangun lebih awal dan membuatkan sarapan pagi, meski bagi wanita terlihat
sepele, ia sebenarnya sedang berusaha keras menyenangkan istri. Jika tak ada
respon positif dari sang istri, ia akan merasa gagal menyenangkan pasangan.
Ya! Dia
merasa kalah. Merasa menjadi pecundang dan menjadi malas melakukan usaha untuk
menyenangkan istrinya.
Kasih
sayang yang tulus akan menghadirkan rasa syukur atas upaya apapun yang
dilakukan oleh pasangan. Hadirkan perasaan yang baik untuk setiap usaha atau
apapun yang suami buat untuk kita.
13] Cinta Lokasi dengan Teman
Inten sitas
pertemuan yang sering di tempat kerja, obrolan yang sering di sosialmedia, bisa
menyebabkan ‘cinlok’, ini perlu diwaspadai dan dilakukan tindakan pencegahan
agar tidak keterusan menjadi perselingkuhan.
Tentu saja
bukan dicegah dengan melakukan ‘kekeras an’ seperti ancaman pada suami maupun
‘keributan’ yang tidak berujung, justru dengan melayani suami lebih baik lagi
dan membuat kebutuhannya terpenuhi, maka insya Allah suami tidak akan lagi mempunyai
alasan untuk berselingkuh.
Semoga
tulisan ini bisa bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari kita, khususnya bagi
yang sudah berumahtangga.
Sumber : ummi-online.com