Bagikandakwah – Sahabat Dakwah, Rezeki itu tak melulu soal
materi, tapi juga ketenangan hati. Bila dipikir- pikir, rezeki berupa kelapangan
dan ketenangan hati mungkin jauuuhhh lebih penting daripada hanya sekadar
materi. Karena hati tenang, aman, dan nyaman, pencarian rezeki berupa materi
pun jadi dimudahkan. Apa yang didapat selalu disyukuri dengan tetap tak lupa
untuk berusaha menjadi lebih baik.
Saat hati tak tenang, apapun yang menurut orang lain baik,
menurut kita mungkin tak baik. Kata orang bijak, bila tangan penuh duri, diajak
orang lain bersalaman (persahabatan dan persaudaraan pun) akan terasa sangat
menyakitkan.
Kenapa bukan Aku saja?
Mungkin, salah satu penyebab ketidaktenangan adalah karena
hati kecil tidak mau menerima kenyataan, salah satunya dengan menganggap diri
sendiri lebih pantas mendapatkan sesuatu dibandingkan orang lain yang mungkin
tidak ada apa- apanya.
Misalnya:
“Kok bisa sih dia punya pasangan yang cantik/ cakep, padahal
dia jelek? Kenapa bukan aku saja?”
“Ah, kalau cuma nulis begini doang, anak TK juga bisa”
“Ehm… gak nyangka dia bisa masuk di situ. Padahal dulu
sekolahnya biasa- biasa aja, pinteran juga gue!” dll.
Ternyata cuma Gitu- Gitu Aja?
Atau, bisa juga sebaliknya. Suatu saat, mungkin Allah
memberi kesempatan hamba-Nya yang dulu biasa- biasa saja (menurut kacamata
manusia) untuk menjadi “sesuatu”. Pun di sisi lain Allah memberikan hadiah luar
biasa pada hamba-Nya yang dulu WOW untuk bisa mencicipi hal- hal yang menurut
orang lain biasa saja, dan si hamba yang dulunya biasa- biasa saja tersebut
“berulah”
Baca juga: Sudah Sering ShalatDhuha Kok Rezeki Masih Seret? Mungkin Inilah 7 Penyebabnya
“Oh, jadi begini- begini aja hidup lo… Gak nyangka, lo sama
gue dulu kan pinteran lo. Gak nyangka nasib lo gini2 aja!”
“Set dah… dia dulu
sekolahnya rajin banget, lhah kita? titip absen mulu. Sekalinya masuk juga gak
nyambung tu dosen ngomong apa. wkwkwk. Eh, lha kok dia yang rajin itu seperti
tenggelam di lautan getoo ya. wkwkwk. Hadehh…. rugi banget jadi orang rajin
kalau akhirnya tragis kayak gitu!” dll.
karena Allah memberi KESEMPATAN
Kenapa di antara sekian banyak cowok cakep, si A yang
dipilih menjadi suami si B? karena Allah memberi kesempatan.
Kenapa di antara sekian banyak cewek cantik, si C yang
dipilih jadi istri si D? karena Allah memberi kesempatan.
Kenapa di antara sekian banyak peserta SNMPTN, dia masuk
menjadi salah satu mahasiswa yang lolos? Padahal, semua peserta juga memiliki
usaha yang sama, yaitu belajar mati- matian? karena Allah memberi kesempatan.
Kenapa di antara sekian banyak orang yang melamar pekerjaan
dia yang dipilih? Padahal yang jauh lebih pintar banyak? karena Allah memberi
kesempatan.
Kenapa di antara sekian banyak tulisan yang masuk, tulisan
dia yang dipilih. Padahal, begitu banyak penulis yang gak kalah keren bahkan
jauuuh lebih keren daripada dia? Karena Allah memberi kesempatan.
dan
hal- hal lainnya.
Tak ada sesuatu yang mutlak memang di dunia ini, apapun itu.
Tak ada yang tahu 10 tahun ke depan seperti apa. Yang dijudge seperti ini,
nyatanya seperti itu. Yang dijudge seperti itu, nyatanya seperti ini.
Menirukan salah satu ucapan Mr. Cool ketika kami kuliah
dulu, “Orang yang bahagia yang sebenar- benarnya adalah orang yang kuat dan
tenang hatinya” Terserah Allah deh mau “diapain” juga mau aja, yang penting
usaha hingga jiwa berpisah dari raga.
Semoga menginpirasi