Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Pengingat untuk yang masih belum percaya bahwa pemberi rezeki
itu Allah SWT, Hanya untuk yang seharian penuh bekerja mengejar deadline
tapi tak ingat shalat 5 waktu, padahal itu wajib
Hanya bagi yang ibadah (terutama shalat 5 waktu) berharap
rezeki banyak tapi tak sesuai dengan usaha kerasnya
Hai ketahui, Allah tak akan pernah salah menakar rezeki
untuk umatnya. Seberapa besar usahamu, seberapa ikhlas ibadahmu, seberapa kuat
dirimu dalam menjauhi larangannya.
“Sayidah Hajar, Istri Nabi Ibrahim Alaihi Salaam itu ketika
diuji oleh Allah Subhanahu Wataala, bayi Ismail menangis sementara air susunya
sudah habis. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya Sayidah Hajar berlari naik
keatas bukit Safa, adakah orang yang bisa dimintai pertolongan.
Kemudian melihat kebawah, adakah mata air yang memungkinkan
untuk diambil. Kemudian Sayidah Hajar berlari kearah bukit Marwah, balik lagi
ke Safa dan terus berulang sampai tujuh kali. Setelah keletihan yang memuncak,
ternyata mata air Zam-Zam muncul dibawah kaki Nabi Ismail”.
Demikian dikutip dari islamedia, pepenggal kisah Sayidah
Hajar mencari rezeki dengan melakukan ikhtiar berlari, ternyata Allah berikan
rezeki dari tempat yang tidak terduga.
Begitu indah Allah memberikan rezeki bagi orang yang
bertaqwa dari jalan yang tidak terduga, tidak selalu melalui jalan Ikhtiarnya,
dimana tempat rezeki itu berada terserah Allah. Tugas kita hanya beribadah dan
bekerja sesuai dengan arahan Allah.
Antara bekerja dan rezeki, bukanlah dua hal yang selalu
harus menjadi hukum sebab akibat, karena rezeki kadang perlu kita tafakuri.
Rasulullah pernah bersabda bahwa “Sesungguhnya rezeki itu
akan mencari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya.”
Imam Al Ghazali pernah mengucapkan bahwa bisa jadi engkau
tidak tau dimana rezekimu, namun rezekimu tau dimana engkau. Jika rezeki itu
ada dilangit maka Allah akan turunkan, jika rezeki itu berada didalam bumi maka
Allah akan perintahkan untuk muncul supaya berjumpa dengan kita.
Rezeki itu punya perjalananya dan perjalanan rezeki menuju
kita terkadang lebih dahsyat. Sebagai contoh sederhana adalah bagaimana Allah
kirimkan makanan sebagai rezeki seekor Cicak, semua yang dimakan cicak adalah
binatang yang terbang, sedangkan Cicak hanya bisa menempel di dinding. Namun
ketika Allah sudah perintahkan rezeki itu mendekat, maka dengan cepat mendekat.
Maka sudah jelas bahwa rezeki itu sudah dijamin oleh Allah,
sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan, yang perlu kita khawatirkan adalah pertanyaan atas rezeki itu sendiri.
Rezeki yang Allah berikan kepada kita itu digunakan untuk
apa. Jadi yang terpenting bukan punya apa, namun kita harus memiliki jawaban
ketika rezeki Allah itu datang, buat apa?
Tonton Video ceramah selengkapnya dari Salim A. Fillah: