Bagikandakwah - Sahabat Dakwah, sudahkah anda yakin benar
dalam berwudhu? Padahal wudhu merupakan syarat agar shalat kita diterima Allah,
kalau kita menyepelekan perkara wudhu, sama saja membiarkan shalat kita
sia-sia.
“Tidak diterima sholat yang dilakukan tanpa wudhu dan tidak
diterima shodaqoh yang berasal dari harta yang didapat secara tidak halal.”
(HR. Muslim)
Lalu bagaimana cara wudhu yang benar? Tentu saja yang sesuai
dengan apa yang dilakukan Rasulullah. Nah, berikut ini beberapa poin yang perlu
ditandai karena banyak orang yang masih keliru dalam melakukannya:
Cara Wudhu yang harus pertama anda lakukan ialah Membaca
Niat Wudhu karena membaca Niat Berwudhu merupakan Fardhu (Wajib)
1. Kumur-kumur dan menghirup air ke hidung tidak dilakukan
terpisah, tetapi berbarengan dalam satu kali cidukan air.
Caranya dengan mengambil air menggunakan tangan kanan, lalu
dimasukkan dalam mulut (berkumur-kumur) dan dihirup ke dalam hidung (istinsyaq)
sekaligus –ingat, melalui satu cidukan-. Kemudian air tersebut dikeluarkan
(istintsar) dengan tangan kiri. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali. Lalu mencuci
muka sebanyak 3x , mulai dari tempat tumbuhnya rambut atau dahi, sampai dengan
dagu
2. Mencuci tangan kanan terlebih dahulu sampai siku 3 kali,
baru kemudian tangan kiri. Jangan diselang-seling!
Banyak orang yang melakukannya keliru, yakni mencuci tangan
kanan 1 kali lalu tangan kiri 1 kali, kemudian tangan kanan lagi, lalu tangan
kiri lagi, diulang seperti ini hingga 3 kali. Ini cara yang keliru.
Semestinya selesaikan mencuci tangan kanan terlebih dulu
hingga 3 kali, baru kemudian tangan kiri 3 kali juga. Demikian juga untuk
mencuci kaki, dahulukan kaki kanan hingga 3 kali basuh dan membersihkan
sela-sela jari-jari kaki, baru lakukan hal yang sama untuk kaki kiri.
Hadits dari Utsman bin Affan Radiyallaahu 'anhu:
"Beliau meminta air lalu digunakan untuk berwudhu.
Beliau mencuci kedua telapak tangannya 3 kali. Kemudian berkumur dan menghirup
air ke dalam hidung 3 kali. Kemudian beliau mencuci wajah 3 kali. Kemudian
mencuci tangan kanan sampai ke siku 3 kali, lalu mencuci tangan kiri sampai ke
siku, seperti itu juga..." (HR. Bukhari 164 & Muslim 226).
3. Membasuh kepala dan telinga bersamaan dalam 1 cidukan dan
hanya dilakukan 1 kali saja, tak perlu ulang hingga 3 kali
"Kemudian beliau mengusap kepala. Kemudian beliau
mencuci kaki kanan sampai ke mata kaki 3 kali, lalu kaki kiri seperti itu
juga..." (HR. Bukhari 164 & Muslim 226).
4. Tidak menuruti waswas
Ada yang merasa waswas ketika wudhu, merasa wudhunya belum
sempurna, sehingga mengulang-ulang gerakan wudhunya sampai lebih dari 3 kali.
Atau bahkan mengulang dari awal lagi saat berwudhu. Hal ini tidak dibenarkan,
dan justru harus dilawan karena waswas tersebut berasal dari syetan.
5. Tidak berlebihan dalam menggunakan air
Berwudhu bisa dilakukan bahkan hanya dengan air kurang dari
1 gelas saja. Betapa kita melakukan pemborosan jika berwudhu dengan air yang
begitu deras keluar dari kran, bahkan hingga bercipratan ke mana-mana.
"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu dengan air
satu mud, dan mandi dengan air satu sha’, hingga 5 mud." (HR. Muslim 325)
Ukuran 1 mud: ukuran volume sebesar satu cakupan dua telapak
tangan orang dewasa, yang digabungkan.
Dalam melaksanakan wudhu anda harus melaksanakannya dengan
berturut-turutan , artinya yang dahulu didahulukan dan yang akhir harus
diakhirkan
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan dapat memperbaiki
wudhu kita.
Sumber : ummi-0nline.com