Bagikandakwah – Sahabat dakwah, tidak seperti laki-laki yang
InsyaAllah bebas hambatan untuk selalu beribadah. Perempuan mendapat tamu
keistimewaan tiap bulan yaitu menstruasi. Nah, bagaimana bila menstruasi/haid
saat Ramadhan, apalagi dihari-hari terakhir.
Seperti kita ketahui malam-malam ganjil di 10 hari terakhir
bulan Ramadhan kemungkinan besar Allah memberikan keistimewaan Malam Lailatul
Qodar atau Malam Seribu Bulan.
Mengutip konsultasisyariah oleh Ustadz Ammi Nur Baits,
Juwaibir mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Adh-Dhahak, “Bagaimana
pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tidur; apakah
mereka bisa mendapatkan bagian dari lailatul qadar?”
Adh-Dhahak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan
bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian
lailatul qadar.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 341)
Baca Juga: Bikin Menangis, Tunggui Anak Dirumah Sakit
Berbulan-Bulan, Uang Tinggal Rp 15ribu
Keterangan ini menunjukkan bahwa wanita haid, nifas dan
musafir tetap bisa mendapatkan bagian lailatul qadar. Hanya saja, wanita haid
dan nifas tidak boleh melaksanakan shalat.
Untuk bisa mendapatkan banyak pahala ketika lailatul qadar,
wanita haid atau nifas masih memiliki banyak kesempatan ibadah. Di antara
bentuk ibadah yang bisa dilakukan adalah:
1. Membaca Alquran tanpa menyentuh mushaf.
2. Berzikir dengan memperbanyak bacaan tasbih (subhanallah),
tahlil (la ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan zikir lainnya.
3. Memperbanyak istigfar.
4. Memperbanyak doa.
Membaca zikir ketika lailatul qadar, sebagaimana yang
disebutkan dalam riwayat dari Aisyah radhiallahu ‘anha, “Aku bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam yang itu merupakan lailatul qadar,
apa yang aku ucapkan?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Ucapkanlah,
. ‘اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي’
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Pemaaf dan
Pemurah maka maafkanlah diriku.)'” (Hadis sahih; diriwayatkan At-Turmudzi dan
Ibnu majah)
Dalam Fatwa Islam Tanya-Jawab dijelaskan, "Wanita haid
boleh melakukan semua bentuk ibadah, kecuali shalat, puasa, tawaf di ka’bah,
dan i’tikaf di masjid. Menghidupkan lailatul qadar tidak hanya dengan shalat,
namun mencakup semua bentuk ibadah. Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, ‘Makna
‘menghidupkan malam lailatul qadar’ adalah begadang di malam tersebut dengan melakukan
ketaatan.’ An-Nawawi mengatakan, “Makna ‘menghidupkan lailatul qadar’ adalah
menghabiskan waktu malam tersebut dengan bergadang untuk shalat dan amal ibadah
lainnya.'”
Jadi kesimpulannya yakni walaupun wanita berhalangan saat 10
hari terakhir, mereka masih mampu untuk mendapatkan malam lailatul qadar.
Semoga ukhti tetap semangat ya meski mendapat tamu istimewa di hari-hari
terakhir bulan Ramadhan ini.
Semoga bermanfaat
Sumber : wajibbaca