Bagikandakwah - Sahabat
dakwah, Surat Al KAhfi terdiri atas 110 Ayat, Termasuk Golongan Surat
Makkiyyah, Surat Al-Kaffi Mempunyai arti Gua dan Assabul Kahfi Yang artinya
Penghuni-Penghuni Gua. Kedua Nama tersebut diambil dari cerita yang terdapat
dalam surat al-kahfi pada ayat 09 sampai ayat 26.
Hari Jum’at merupakan hari yang mulia. Bukti kemuliaannya,
Allah mentakdirkan beberapa kejadian besar pada hari tersebut. Dan juga ada
beberapa amal ibadah yang dikhususkan pada malam dan siang harinya, khususnya
pelaksanaan shalat Jum’at berikut amal-amal yang mengiringinya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal
adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, dan pada hari
itu juga ditiup sangkakala dan akan terjadi kematian seluruh makhluk. . . .
" (HR. Abu Dawud, an Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dari hadits
Aus bin Aus)
Membaca Surat Al-Kahfi
Salah satu amal ibadah khusus yang diistimewakan
pelakasanaannya pada hari Jum’at adalah membaca surat Al-Kahfi. Berikut ini
kami sebutkan beberapa dalil shahih yang menyebutkan perintah tersebut dan
keutamaannya.
1. Dari Abu Sa'id al-Khudri radliyallahu 'anhu, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallambersabda:
"Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at,
maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul
'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan
Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib,
no. 736)
2. Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri
radhiyallahu 'anhu,
"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at,
maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR.
Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini
dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini
adalah hadits paling kuat tentang surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani
menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)
3. Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka
akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya
kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.”
Al-Mundziri berkata: hadits ini diriwayatkan oleh Abu Bakr
bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. (Dari kitab
at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)”
Kapan Kita
Membacanya?
Disunnahkan membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau
pada hari Jum’atnya. Dan malam Jum’at diawali sejak terbenamnya matahari pada
hari Kamis. Kesempatan ini berakhir sampai terbenamnya matahari pada hari
Jum’atnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kesempatan membaca surat Al-Kahfi
adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya
matahari pada hari Jum’at.
Imam Al-Syafi'i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa
membaca surat al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum'at dan siangnya
berdasarkan riwayat tentangnya. (Al-Umm, Imam al-Syafi'i: 1/237).
Mengenai hal ini, al-Hafidzh Ibnul Hajar rahimahullaah
mengungkapkan dalamAmali-nya: Demikian riwayat-riwayat yang ada menggunakan
kata “hari” atau “malam” Jum’at. Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
“hari” temasuk malamnya. Demikian pula sebaliknya, “malam” adalah malam jum’at
dan siangnya. (Lihat: Faidh al-Qadir: 6/199).
DR Muhammad Bakar Isma’il dalam Al-Fiqh al Wadhih min al
Kitab wa al Sunnahmenyebutkan bahwa di antara amalan yang dianjurkan untuk
dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah membaca surat al-Kahfi berdasarkan
hadits di atas. (Al-Fiqhul Wadhih minal Kitab was Sunnah, hal 241).
Kesempatan membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya
matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.
Keutamaan
Membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jum’at
Dari beberapa riwayat di atas, bahwa ganjaran yang disiapkan
bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada siang
harinya akan diberikan cahaya (disinari). Dan cahaya ini diberikan pada hari
kiamat, yang memanjang dari bawah kedua telapak kakinya sampai ke langit. Dan
hal ini menunjukkan panjangnya jarak cahaya yang diberikan kepadanya,
sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan
perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan
mereka.” (QS. Al-Hadid: 12)
Sahabat dakwah, Sampaikanlah kepada orang lain maka ini akan
menjadi shodaqoh jariyah pada setiap orang yang kamu share. Dan apabila kemudian dia mengamalkannya maka kamu
juga ikut mendapat pahalanya sampai hari kiamat. Aamiin Allahuma Amiin, Semoga
bermanfaat
Sumber :tolongshareya