Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Nikah itu sebenarnya mudah,
karena yang menjadikan sulit itu terkadang budaya, adat istiadat, dan gengsi
orang tua. Dan bukankah kita telah menyadari bahwa syarat sah nikah adalah
adanya wali dan saksi? Serta, bukankah nikah adalah sunnah rasul?
Lantas, mengapa kita kadang meribetkan orang dengan sesuatu
yang sama sekali bukan sunnah rasul? Ayolah, nikah yang benar itu adalah
memudahkan, bukan memberatkan.
Tak Sedikit Seseorang Terkadang Merasa Terbebani Saat Hendak
Menikah Bukan Karena Niatnya Yang Kurang Tulus, Tetapi Karena Budaya Yang
Kadang Ribet
Karena tak sedikit seseorang terkadang merasa terbebani saat
hendak menikah bukan sebab niatnya yang kurang tulus, tetapi karena budaya yang
kadang ribet. Ada? Pasti banyak, tetapi kita sebagai bangsa yang memang
sangatlah kental akan budaya juga tetap hargai itu.
Namun, bila kita berpikir secara sunnah rasul, nikah itu tak
harus hidup dengan budaya, sebab tujuan nikah bukan untuk meneruskan budaya.
Tapi untuk menhidupkan ajaran rasulullah dalam menyempurnakan
separuh agama yang kita miliki kepada Allah, sehingga terciptalah para mujahid
dan mujahidah baru dalam islam.
Tak Sedikit Seseorang Terkadang Merasa Resah Saat Hendak
Menikah Bukan Karena Kurang Siap, Tapi Karena Adat Istiadat Yang Kadang Memberatkan
Tak sedikit seseorang terkadang merasa resah saat hendak
menikah bukan karena kurang siapnya diri, tetapi karena adat istiadat yag
kadang memberatkan.
Tak jarang kita jumpai seseorang yang bingung sebelum akad
gara-gara selain mahar ada pula sesuatu yang berharga yang harus ditunaikan,
dan hal itu seakan-akan sudah menjadi kewajiban, dan bila calon suami tak bisa
memberikan itu, maka bisa jadi nikahnya batal.
Tak Sedikit Seseorang Terkadang Merasa Galau Saat Hendak
Menikah Bukan Karena Ia Ragu Pada Calonnya, Tapi Gengsi Orangtua Yang Kadang
Kebangetan
Tak sedikit seseorang terkadang merasa galau saat hendak
menikah bukan karena ia ragu pada calonnya, tetapi gengsi orangtua yang kadang
kebangetan. Ada tidak?
Yang jelas seperti ini banyak, yang membuat menikah
seakan-akan menyulitkan itu kadang ingin oang tua yang kadang keterlaluan
mengingini resepsi yang begitu megah, dan bila tidak ketulungan bisa menjadi
stres yang berkepanjangan gara-gara omongan orang lain.
Padahal, Menikah Adalah Sunnah Rasul, Bukan Keharusan Yang
Dibuat Oleh Leluhur Ataupun Para Sesepuh Jaman Dulu
Padahal, menikah adalah sunnah rasul, bukan keharusan yang
dibuat oleh leluhur ataupun para sesepuh jaman dulu. Maka, tidak usahlah
terlalu memikirkan ini dan itu segala macem, dan sebagai orang tua kita
harusnya lebih memahami akan hakekat menikah itu seperti apa.
Serta kita ingat pula bahwa menikah akan batal atau tidak
syah bukan karena melanggar tradisi dan budaya, tetapi bila tidak adanya wali
dan saksi.
Menikah Adalah Untuk Menyempurnakan Agama, Bukan Untuk
Menyempurnakan Tradisi Dan Menunaikan Gengsi
Tapi yang harus paling diingat adalah, bahwa menikah untuk
menyempurnakan agama, bukan untuk menyempurnakan tradisi dan menunaikan gengsi
serta semacamnya.
Sahabat dakwah, Jadi siapapun kita saat ini jika sudah tahu
hakekat menikah itu seperti apa jangan sampai memberatkan yang mau menikah
dengan sesuatu yang memang bukan sunnah rasul, bukan tidak boleh, tetapi
alangkah lebih baiknya bila kita pure menggunakan cara-cara dari rasulullullah
untuk mendapat keberkahan dari Allah.
sumber : kajian-ukhuwah