Bagikandakwah – Sebuah kisah seorang ayah yang berjuang demi
anaknya ..Berikut kisahnya
"Saya tidak pernah memberitahu anak-anak saya apa
pekerjaan saya sebenarnya.
Saya tidak ingin mereka merasa malu karena saya,"
ungkap seorang ayah dalam sebuah postingan viral di media sosial Facebook.
Ayah asal India ini merahasiakan pekerjaannya dari anaknya,
namun berusaha keras mengumpulkan uang demi membiayai pendidikan mereka.
Kisah ini membuat banyak netizen tersentuh.
Diunggah oleh fotografer jurnalis GMB Akash, kisah pria ini
telah dibagikan lebih dari 156 ribu kali di Facebook dalam waktu tiga bulan.
Dalam postingan tersebut, Idris, berbicara tentang
kesulitannya menyembunyikan pekerjaan dari anak-anaknya.
Ia berkata pada anaknya bahwa ia adalah seorang buruh
.
Namun, ia sebenarnya adalah tukang bersih-bersih.
Idris bahkan mandi di toilet umum sebelum pulang ke rumah.
Dengan begitu, tubuhnya tidak terlalu kotor dan bau sehingga
anaknya tidak curiga apapun.
Ia mengumpulkan uang hasil kerja kasarnya itu demi membiayai
pendidikan sang anak.
"Saya ingin mereka berdiri dengan hormat di depan
orang-orang.
Saya tidak pernah mau orang lain memandang rendah anak saya
seperti mereka memandang rendah pada saya."
"Orang-orang selalu mempermalukan saya," ungkap
Idris.
Namun, suatu hari, rahasia Idris terbongkar.
Hari itu adalah hari terakhir pembayaran biaya kuliah
anaknya.
Namun, ia tak punya cukup uang.
Sang anak terancam tak bisa kuliah.
Beruntung, bantuan dari teman-teman sesama petugas
kebersihan datang memberikan upah mereka hari itu.
Tentu saja pada awalnya Idris menolak.
Tetapi teman-temannya berkata, "Tidak apa-apa kami
kelaparan hari ini, tapi anakmu harus melanjutkan kuliahnya."
Idris pun menerima uang dari teman-temannya.
Saat itu, ia pulang ke rumah tanpa mampir ke tempat
pemandiam umum.
Idris ingin pulang sebagai petugas kebersihan dan membiarkan
anaknya melihat.
Menakjubkan, semua hasil kerja kerasnya terbayarkan.
Anaknya akan segera menyelesaikan kuliahnya.
Anak-anaknya juga bekerja paruh waktu demi membantu
perekonomian keluarga.
Idris kemudian mengakhiri ceritanya dengan berkata,
"Sekarang saya tak pernah merasa sebagai pria miskin lagi. Siapapun yang
memiliki anak-anak seperti itu, bagaimana bisa ia merasa miskin." seperti
yang dikutip dari style.tribunnews.com
Sumber : wajibbaca.com