Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Sangat mengherankan apabila
ada yang menolak untuk menafkahi keluarganya, atau memberi nafkah sekadarnya,
padahal balasan yang dijanjikan Allah untuk para pencari nafkah sangat luar
biasa.
Sahabat dakwah, mudah-mudahan lewat tulisan ini bisa menjadi
penyemangat para suami untuk memberi nafkah terbaik pada anak istri. Juga
menjadi penyemangat anak-anak muda yang bekerja menjadi tulang punggung untuk
orangtuanya.
Ketahuilah bahwa uang yang engkau keluarkan untuk menafkahi
keluargamu jauh lebih besar pahalanya daripada memerdekakan seorang hamba
sahaya/budak. Masya Allah...
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, "Satu dinar yang
engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk
memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk satu
orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk
keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan
tadi),” (HR. Muslim no. 995).
Dalam Islam, ada prioritas dalam bersedekah. Jika harta kita
seadanya saja... maka nafkahkanlah untuk keluarga seoptimal mungkin. Jika harta
kita melimpah ruah, setelah keluarga inti tercukupi... pastikan orang-orang
yang menjadi tanggungan kita lainnya juga terpenuhi kebutuhannya. Misalnya...
para pekerja yang kita miliki, pengasuh anak, jangan sampai mereka bekerja
sambil menggerutu karena kebakhilan majikannya.
Setelah itu, prioritaskan keluarga dan kerabat yang mungkin
memiliki utang, atau telah menjadi janda, memiliki anak yatim. Jangan sampai
kita mengabaikan mereka.
Selanjutnya, tengok tetangga kanan dan kiri, apakah mereka
bisa tidur dalam keadaan perut terisi? Ataukah kita membiarkan tetangga
kelaparan sedangkan kita berlebihan harta?
Jangan lupakan pula hak-hak saudara kita yang sedang
berjuang di jalan Allah. Saudara-saudari kita sesama muslim di belahan dunia
lain yang tertindas oleh kezaliman.
Sahabat dakwah, Demikianlah prioritas dalam bersedekah atau
menginfakkan harta kita. Jangan sampai kita selalu pencitraan sedekah ke sana
ke mari, namun keluarga dan orang-orang terdekat merasa tidak mendapat manfaat
dari kelebihan harta yang kita miliki. Astaghfirullah.
Sumber : ummi-online.com