Bagikandakwah – Dari sebuah Akun Facebook Rauf Mila
memperlihatkan kejadian yang menghebohkan sekaligus membuat geram. Dalam
postingannya, Jumat (25/8/2017) lalu, Rauf memperlihatkan sejumlah pria tengah
menandu.
Rupanya, dalam tandu sederhana yang terbuat dari sarung dan
sebilah kayu tersebut terdapat jenazah seorang warga. Dijelaskannya, jasad itu
merupakan raga warga Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Saat kejadian, warga tersebut meninggal dunia di Puskesmas
Kajang. Jasadnya pun hendak dibawa ke rumah duka yang letaknya sekitar 5
kilometer dari Puskesmas.
Dilaporkan jurnalis TribunBulukumba.com, jenazah tersebut
adalah almarhum Mappi, warga Bongoro, Kelurahan Laikang, Kecamatan Kajang,
Kabupaten Bulukumba.
Mappi meninggal dunia pada Kamis (24/8/2017) dini hari
sekitar pukul 02.00 WITA. Sayangnya, saat meninggal di Puskesmas Kajang,
jenazah Mappi tak bisa dibawa menggunakan mobil ambulans menuju rumah duka.
Bukan tanpa alasan, hal tersebut disebabkan karena pihak
puskesmas tak memiliki mobil jenazah. Sementara Kepala Puskesmas berpendapat,
mobil ambulans yang ada di unit kesehatan tersebut tak bisa diperuntukkan bagi
jenazah.
“Dia ditandu saja pulang karena pihak puskesmas tidak
mengizinkan mobil ambulans di tempat itu digunakan,” kata kerabat Mappi bernama
Rauf Mila, Jumat (25/8/2017).
Saksi Bupati Buat Kepala Puskemas
Berkaitan dengan hal ini, Kepala Rumah Sakit, Sitti Hayanti
Madjid pun membenarkan namun enggan disalahkan.
“Kami tidak bisa berbuat banyak karena memang aturannya
demikian. Kami ini dibawah terapkan saja aturan. Di sisi lain warga kasian
membawa sendiri anggota keluarganya pulang,” kata Sitti Hayanti.
Hampir sepekan kasus ini berselang, Bupati Bulukumba, Sulawesi
Selatan, AM Sukri Sappewali pun melakukan tindakan tegas.
Sukri menginstruksikan pihak terkait untuk melakukan
pencopotan terhadap Kepala Puskesmas Kajang, Sitti Hayanti Madjid. Bupati
berpendapat Hayanti tak memiliki sikap solutif terkait kasus yang terjadi di
wilayah kerjanya tersebut.
“Saya sudah minta BKKDD untuk segera diganti, karena yang
bersangkutan tidak memberikan solusi kepada warga, harusnya dalam kondisi
seperti itu harus ada solusi yang diberikan ke warga,” kata Sukri, Senin
(28/8/2017) sebagaimana dikutip dari Tribun Timur.
Dijelaskan Sukri, ambulans memang seharusnya hanya digunakan
untuk mengangkut orang sakit. Namun dalam keadaan darurat, hal apapun
seharusnya dilakukan sekalipun menyalahi fungsi dan aturan.
Untuk saat ini Sukri sementara telah memerintahkan BKKDD
Bulukumba untuk mencarikan calon pengganti Kepala Puskesmas Kajang, Sitti
Hayanti Madjid.
Sumber: tribunnews.com