Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Menikah itu tak perlu mewah
asalkan sah, itu yang terpenting, sebagai pengantin dalam pernikahan sering
kali disebut sebagai Raja dan Ratu sehari. Bagaimana tidak, pengantin,
khususnya wanita, akan dihias dengan gaun, akesesori, perhiasan, dan riasan
yang supercantik. Tapi tidak dengan pengantin wanita satu ini.
Kisah pernikahan tak biasa wanita bernama Tasnim Jara ini
jadi viral di media sosial. Wanita asal Bangladesh ini belum lama mengunggah
foto pernikahannya yang hanya menggunakan sari putih lama dari neneknya.
Uniknya lagi, sang pengantin terlihat polos, tanpa aksesori dan riasan apa pun
di wajahnya.
Wanita yang juga merupakan aktivis kesehatan untuk warga
miskin ini mencoba merubah pola pikir masyarakat, khususnya Bangladesh,
mengenai kebiasaan pernikahan yang identik dengan pesta dan kemewahan dan
membutuhkan biaya yang cukup besar.
“Saya merasa terganggu dengan gambaran seorang pengantin
yang selama ini dimiliki masyarakat, dengan tebalnya riasan, pakaian dan
beratnya perhiasan,” tulis Tasnim di akun Facebooknya.
Ia melanjutkan, “Jangan tertipu, citra mempelai wanita yang
mewah tidak mewakili kekayaan seorang wanita dan keluarganya.”
Tasnim mengajak para wanita untuk menentukan sendiri apa
yang ingin dia lakukan saat pernikahannya, karena selama ini Tasnim menganggap
pengantin wanita dipaksa tampil seperti boneka dan terlihat berbeda dari
biasanya tanpa memperhitungkan keinginan mereka sendiri.
“Seorang wanita tidak memerlukan lotion pemutih, kalung
emas, atau gaun sari mahal untuk merasa percaya diri sebagai seorang pengantin.
Jadi saya menikah dengan sari milik nenek saya, tanpa make-up dan perhiasan.
Orang mungkin menyebutnya sederhana, tapi sangat spesial bagi saya,” katanya.
Postingan ini menuai pro dan kontra di kalangan netizen. Ada
yang beranggapan bahwa ia tidak berhak mengkritisi orang lain yang ingin
mengeluarkan uangnya untuk riasan dan perhiasan.
Namun sebagian besar komentar justru mendukung pendapat
Tasnim. “Ini langkah yang mengagumkan, saya juga benci dengan budaya itu,” ujar
salah seorang netizen.
Wanita yang melangsungkan pernikahan di Dhaka, 15 Desember
2016 ini mengakui reaksi dari pihak keluarga yang banyak menentang
keputusannya.
Bahkan tidak sedikit yang menolak berfoto bersamanya. Namun
menurut Tasnim, keputusannya ini adalah keputusan yang tepat dan istimewa
baginya.
Sumber: muslimahdaily.com