Bagikandakwah – Sahabat dakwah, hidup berumahtangga tidaklah
mudah, Terkadang suami sering hilang kontrol ketika marah kepada istrinya, ya
itu disebabkannya kurang iman. Suami dapat secara spontan melakukan hal-hal
buruk ketika meledaknya amarah. Semisal, mencaci istri di depan umum, berkata
kasar, atau bahkan memainkan fisik. Nauzubillah…
Untuk para suami yang sedang membaca artikel ini, hendaklah
kalian hidup dengan penuh pengertian terhadap istrimu, dan dengan kesadaran
bahwa mereka adalah kaum yang lemah. Perlakukanlah mereka dengan hormat, sebab
mereka bersama-sama dengan kalian, akan menerima anugerah hidup yang sejati
dari Allah. Lakukanlah ini, supaya tidak ada yang menghalangi doamu.
Perkataan di atas memberitahu hal penting bagi para suami:
1. Kasihi dan jangan berlaku kasar terhadap istri
2. Hidup penuh pengertian dengan istri dan harus menghormatinya.
Mengapa diperintahkan demikian ? Berikut alasannya
1. Istri lebih lemah.
Bagaimanapun sebagai wanita istri secara fisik relatif lebih
lemah di banding pria. Secara sosialpun wanita lebih lemah dari pria. Dalam
kehidupan masyarakat wanita memiliki keterbatasan-keterbatasan. Justru karena
lebih lemah ini maka suami perlu hidup penuh pengertian terhadap istrinya.
Suami perlu memperhatikan kelemahan-kelamahan itu dan kemudian menolong dalam
kelemahan-kelemahan itu.
2. Istri bersama dengan suami disatukan dalam keluarga untuk
menerima anugerah Allah.
Kesatuan suami istri sangat penting, sebab melalui kesatuan
ini Allah hendak memberikan anugerah kepada keluarga. Dengan demikian anak-anak
akan menikmati karya Allah melalui suami istri yang bersatu . Bahkan berkat itu
juga mengalir kepada keluarga-keluarga yang lain atau masyarakat luas.
Karena itu suami perlu memperlakukan istri dengan penuh
hormat supaya istri tetap bersatu dengan dirinya dan menjadi pasangan di dalam
menerima anugerah Allah tersebut.
3. Supaya tidak terhalang doanya.
Suami yang mengasihi istri, tidak kasar, dan memperlakukan
dengan penuh pengertian dan hormat doanya akan didengar. Kalau doa didengar
otomatis apa yang dilakuka suami akan diberkati.
Usaha, pekerjaan , dan karya suami akan berhasil kalau
diberkati Tuhan. Berkat Tuhan akan terhalang kalau suami berbuat kasar terhadap
istri. Jadi kalau suami pekerjaan ada gangguan, usaha tidak berhasil, atau
aktivitas tidak menghasilkan apa-apa, suami perlu melihat sikapnya kepada
istrinya.
Suami-suami yang menganggur bisa jadi karena tidak
menghormati istrinya.
Denga alasan-alasan seperti di atas, sangat penting bagi
suami memperhatikan perlakuannya kepada istrinya. Mengasihi, memperlakukan
dengan penuh pengertian dan hormat, serta jangan berbuat kasar kepadanya.
Saya ingin memfokuskan kepada larangan untuk berbuat kasar .
Dengan mencegah berbuat kasar maka sudah melakukan separo dari tindakan yang
seharusnya dilakukan suami supaya hidupnya diberkati. Marilah kita
mempelajarinya.
Apa tindakan-tindakan kasar suami ?
Tindakan kasar melalui perkataan
Tindakan kasar bisa dilakukan dengan kata-kata. Apa saja ?
a. Berkata dengan nada tinggi. Kata-kata nada tinggi melukai
hati istri dan membuat istri tidak bisa bersatu dengan suami. Nada tinggi
adalah wujud ketidaksenangan atau kejengkelan.
b. Memarahi istri di depan umum. Istri bisa jadi melakukan
kesalahan. Tetapi Suami yang memarahi istri di depan umum akan sangat melukai
istrinya. Tindakan ini menghancurkan harga diri istri.
c. Menyatakan kejelekan istri di depan umum. Seperti
memarahi istri di depan umum, tindakan ini juga menghancurkan harga diri istri.
d. Menghina. Kata-kata yang menghina merupakan tindakan
kasar, sebab itu juga membuat istri terluka.
e. Berbicara dengan istri sambil melakukan kegiatan lain.
Ada suami-suami yang berbicara dengan istrinya sambil main game, buka internet,
ber hp. Tindakan ini adalah pengabaian kepada istri. Istri merasa tidak
dihargai. Istri dianggap tidak penting.
Tindakan kasar melalui perlakuan fisik
Suami yang memukul istrinya memperlakukan istri bukan
sebagai teman pewaris anugerah Allah, tetapi sebagai musuh. Tindakan itu
membuat suami tidak lagi menjadi laki-laki, sebab mengabaikan perintah untuk
menghormati istri sebagai kaum yang lebih lemah.
Karena itu pemukulan biasanya membuat luka yang mendalam
pada istri. Bukan hanya terasa di fisik, tetapi di jiwa.
Tindakan kasar melalui perlakuan sosial
Ada suami-suami tidak mau menggandeng istrinya sewaktu di
depan umum. Bahkan ada yang berjalan berjajar saja tidak mau. Tindakan-tindakan
seperti itu dianggap menunjukkan kemesraan, dan menunjukkan kemesraan itu
membuat malu.
Padahal ketidakmauan menunjukkan kemesraaan di depan umum
membuat istri merasa tidak bernilai. Istri dianggap dianggap rendah. Ini tentu
membuat istri merasa terluka.
Sebagian suami ada yang mengurung istri di rumah saja. Tidak
pernah mengajak istri pergi dan membatasi istri berinteraksi dengan masyarakat.
Tindakan pengisolasian seperti ini tentulah membuat istri sangat menderita.
Bagi suami semacam ini istri hanyalah orang yang bertanggun jawab urusan tumah
tangga. Istri tidak boleh ikut serta dalam urusan-urusan di luar.
Tindakan kasar melalui perilaku s3ksual
Tindakan s3ksual bisa menyatakan perlakuan kasar kepada
istri. Memaksa istri untuk berhubungan ketika istri tidak berminat, merupakan
kekasaran. Sebab hal ini membuat istri tidak nyaman dalam hatinya dan
kadang-kadang juga rasa sakit di vaginanya.
Demikian juga cara berhubungan se'ks dimana suami tidak
memperhatikan apakah istri menikmati atau tidak merupakan tindakan pengabaian
pribadi istri. Istri merasa hanya sebagai pelampiasan, bukan sebagai pribadi.
Dalam hal ini juga termasuk kebiasaan suami sehabis
berhubungan langsung tidur, tanpa memperhatikan bagaimana keadaan istrinya.
Pada umumnya istri masih ingin dipeluk atau disayang sehabis berhubungan.
Tindakan langsung tidur apalagi sambil membalikkan badan, sangat mendukakan
istri.
Tindakan kasar melalui ketidakpedulian keuangan.
Istri-istri mengeluh karena ada suami memberi sejumlah uang
untuk keperluan rumah tanpa peduli cukup atau tidak. Jadi kalau kurang istri
harus jungkir balik mencari pemenuhannya.
Perasaan istri pasti teriris-iris dengan perlakuan suami
seperti itu. Dia sudah memberikan hidupnya sepenuhnya, tetapi suami seenaknya
sendiri dalam hal pemenuhan keuangan.
Tidak sedikit pula suami yang bersikap seperti itu masih
menambahkan dengan tindakan suka pergi dengan teman-temannya dan tentu
mengeluarkan uang, Sementara suami bersenang-senang, istri bingung mencari uang
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Sahabat dakwah, Marilah kita sebagai suami menilai apakah
ada perlakuan kasar yang kita sudah lakukan terhadap istri kita. Kalau ada,
mari memperbaikinya. Sebab itu merugikan suami sendiri. Semoga menginspirasi
dan bisa bermanfaat
Sumber: ruangmuslimah.co