Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Islam tidak hanya mengatur
hubungan manusia dengan Allah (hablun minallah) namun juga mengatur hubungan
manusia dengan sesama manusia (hablun minannas). Hablun minannas yang pertama
dan paling utama bagi setiap muslim adalah berbakti kepada orang tua.
Birrul Waalidain atau berbakti kepada orang tua merupakan
salah satu sebab keberkahan hidup, Bahkan seorang anak yang mau berbakti pada
kedua orangtuanya akan mendapatkan pahala yang sangat besar.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah menyebutkan,
Bahwa ada satu pintu khusus masuk ke surga yang disediakan untuk orang-orang
yang berbakti kepada orang tua.
الوالِدُ أوسطُ أبوابِ الجنَّةِ، فإنَّ شئتَ فأضِع ذلك البابَ أو احفَظْه
“Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah.
Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan
memasukinya, silakan sia-siakan orang tua kalian” (HR. Tirmidzi, ia berkata:
“hadits ini shahih”)
Oleh karena itu, Cintai dan sayangilah kedua orang tuamu,
karena sebesar apapun harta yang kau keluarkan untuk mereka tidak akan pernah
cukup untuk membalas kasih sayang dan perjuangan mereka kepada kita.
Bila seseorang bersedekah kepada Ibu Bapaknya, maka tidak
terhitung besar pahala yang akan diperoleh orang itu dari Allah Azza Wa Jalla
kelak di akhirat.
Sementara di dunia orang tersebut akan mendapatkan barokah
dan rahmat Allah serta rezeki yang berlimpah sebagai bonus dari-Nya. Tiada
satupun sia-sia saat kita keluarkan sebagian rezeki kita untuk membahagiakan
mereka.
Bila ada rezeki yang lebih, tidak akan rugi bila kita
berikan pada mereka. Karena sebanyak apapun harta yang kita berikan pada
mereka.
Tidak akan mampu menggantikan rasa sakit saat ibu
mengandung, pertaruhan nyawa saat melahirkan, susahnya merawat, perjuangan
dalam menjaga serta waktu dalam mendidik kita.
Begitupun dengan Bapak. Tidak akan bisa kita menggantikan
rasa sakit semasa ia muda bekerja pagi sampai malam, lelahnya mencari nafkah
untuk biaya sekolah, uang jajan, dan kebutuhan kita.
Agar kita tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat, cerdas dan
shaleh. Maka jangan pelit untuk menyenangkan hati mereka.
Berikanlah kebaikan-kebaikan pada mereka, selagi mereka
masih ada di dunia. Jika mereka telah tiada, tiada guna harta kita. Karena
mereka tak bisa menikmatinya.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
رغمَ أنفُ ، ثم رغم أنفُ ، ثم رغم أنفُ قيل : من ؟ يا رسولَ اللهِ ! قال : من أدرك أبويه عند الكبرِ ، أحدَّهما أو كليهما فلم يَدْخلِ الجنةَ
“Kehinaan, kehinaan, kehinaan“. Para sahabat bertanya:
“siapa wahai Rasulullah?”. Nabi menjawab: “Orang yang mendapati kedua orang
tuanya masih hidup ketika mereka sudah tua, baik salah satuya atau keduanya,
namun orang tadi tidak masuk surga” (HR. Muslim)
Sahabat dakwah, Ingatlah.. Bahwa bentuk durhaka pada orang
tua itu tidak mesti berupa perbuatan jahat, kasar atau kejam kepada orang tua,
namun menyia-nyiakan mereka dan tidak berbakti kepada mereka juga merupakan
bentuk durhaka kepada orang tua.
“Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani
shaghiran”
Ya Rabb, ampunilah dosaku dan dosa ayah serta ibuku,
kasihanilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil.. Aamiin
Yaa Rabbal Alamin
Sumber: kabarmakkah.com