Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Setiap insan berawal dari
ketiadaan menjadi ada di dunia, dan kelak akan kembali pada keadaan tidak ada.
Oleh karena itu, kehidupan manusia di dunia ini hanyalah sementara. Kelak
manusia akan ditempatkan di tempat kekal abadi selamanya itu disebut dengan
akhirat.
Percaya tentang kehidupan ini sementara dan adanya akhirat
kelak merupakan bukti keimanan seseorang. Sebagaimana firman Allah disebutkan
dalam surah al-Baqarah ayat 4, yang berisi tentang salah satu ciri-ciri orang
beriman.
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
“Dan mereka yang beriman kepada
kitab (al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah
diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat.”
Setiap orang-orang yang beriman kelak akan ditempatkan di
tempat terbaik yakni surga selamanya. Sedangkan orang-orang yang membangkang
dan tidak ada iman dalam hatinya, maka mereka akan ditempatkan di tempat
terburuk yakni neraka selamanya atau sesuai dengan keridha’an Allah.
Namun, jalan menuju kebaikan dan menjadi golongan orang-orang
yang beriman tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak rintangan yang
dilalui, baik berupa cobaan maupun ujian.
Seluruh manusia diberikan karunia berupa tertarik pada
kehidupan dunia, sekaligus dijadikan dunia itu ujian bagi mereka. Sebagaimana
Allah berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 14;
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
“Dijadikan indah pada pandangan
manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, iaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia,
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang terbaik.”
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.
Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”
(QS. Al-Munaafiqun: 9).
Oleh karena itu di sini Allah SWT berfirman, “Maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka.” Ibnu Zaid berkata, “Artinya
berhati-hatilah terhadap mereka, jangan sampai mengorbankan agama kalian.”
Ada pula Rasulullah saw bersabda;
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
“Bersegeralah beramal soleh,
sebelum datang fitnah-fitnah yang banyak. Seseorang di waktu pagi masih
beriman, namun di petang hari dia kafir. Atau seseorang di petang hari dia
beriman, dan di pagi hari dia kafir. Dia menjual agamanya dengan secebis kesenangan
dunia.” (Riwayat Muslim)
Penyakit ini sangat berbahaya sebagaimana Rasulullah saw
bersabda,
يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
“Nyaris-nyaris umat terdahulu
(kalangan kafir) menyerbu kalian (orang beriman) seperti halnya orang-orang
yang menyerbu hidangan. Seseorang berkata; Apakah karena sedikitnya kami waktu
itu? Baginda bersabda; Bahkan kalian waktu itu ramai sekali, tetapi kamu
seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap
kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit al-wahn. Seseorang
bertanya; Apakah wahn itu? Baginda menjawab; Cinta dunia dan takut mati.” (Riwayat
Abi Dawud)
Berikut ini ciri-ciri penyakit cinta dunia yang harus
dihindari antara lain;
- Malas beribada, jika mengerjakan ibadah itu kerena terpaksa, dan dikerjakan dengan terburu-buru.
- Bersifat pelit, dan khawatir hartanya berkurang karena sedekah
- Sering berbica dusta (berbohong)
- Menyepelekan amanah bahkan ingkar janji.
- Rela mengadaikan imannya untuk kepentingan dunia (harta).
- Enggan beramar ma’ruf dan nahi munkar.
- Merasa sombong dengan harta yang dimilikinya.
Itulah ketujuh penyakit dunia yang harus kita hindari,
semoga kita selalu diberi petunjuk untuk selalu memperbaiki diri dari sifat
yang dilaknat oleh Allah.
sumber : hijaz.id