Bagikandakwah - Dilansir dari situs merdeka.com, Berbagai
aksi solidaritas digelar seluruh lapisan masyarakat Indonesia atas serangan
membabi buta tentara maupun sipil terhadap etnis Rohingya di Maungdaw Rakhine
State Myanmar. Aksi solidaritas masyarakat di tanah air itu berupa demonstrasi
di Kedubes Myanmar maupun mengumpulkan sumbangan.
Salah satunya dilakukan oleh Organisasi Kemasyarakatan
(ormas) Front Pembela Islam (FPI). FPI wilayah Pasuruan, Jawa Timur, dikabarkan
membuka pendaftaran relawan jihad untuk membantu entis Rohingya di Myanmar.
Kabar pembukaan relawan itu beredar dalam pesan berantai
lewat aplikasi WhatsApp. Pesan itu berisi persyaratan bagi warga yang minta
menjadi relawan jihad FPI ke Myanmar.
Syarat itu di antaranya pria berusia antara 21-40 dan
berumur 17-20 tahun dengan wajib meminta izin tertulis dari orang tua. Sehat jasmani
dan rohani serta menyerahkan fotocopy KTP, mengisi formulir pendaftaran dan
mengikuti pembekalan mental, fisik dan pengisian tenaga dalam.
Juru bicara FPI, Slamet Maarif membenarkan pembukaan
pendaftaran relawan jihad untuk membantu entis Rohingya, itu. Menurut dia,
sejauh ini pembukaan relawan baru dilakukan di wilayah.
“Betul. Baru di wilayah. Di pusat sedang dibicarakan,” kata
Slamet saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (2/9) malam.
Slamet mengatakan, untuk jumlah relawan yang diberangkatkan masih
dalam pembahasan. Sebab, hal ini baru sebatas wilayah.
“Daerah punya inisiatif pusat mengakomodir,” kata dia.
Selain membuka relawan, FPI beserta ormas Islam lainnya
berencana melakukan aksi jalan damai ke Kedubes Myanmar. Aksi itu rencananya
dilakukan pada Rabu (6/9) siang, dengan titik kumpul di Bundaran Hotel
Indonesia.
Sumber: republik.in