Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Sebagai seorang muslim, kita
dianjurkan untuk mengawali setiap perbuatan apapun dengan niat karena Allah
Ta’alaa dan juga dengan menyebut nama-Nya. Bukan tanpa alasan, hal tersebut
tentu mengandung kebaikan yang amat sangat banyak, salah satunya adalah
menghindarkan serta menjauhkan kita dari gangguan syaithan.
Mengenai hal ini, banyak sekali pertanyaan yang seolah masih
mempertanyakan kebenaran mengenai bisa atau tidaknya syaithan tidur dan makan
bersama kita? Jawabannya adalah bisa saja. Berikut ini penjelasan dari Ustadz
Muhammad Abduh Tuasikal. Ketika seseorang tidak menyebut nama Allah saat makan
dan saat akan memasuki rumahnya, maka syetan akan mendapatkan tempat bermalam
dan dapat jatah makan malam.
Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia pernah mendengar Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
“Jika seseorang memasuki rumahnya lantas ia menyebut nama
Allah saat memasukinya, begitu pula saat ia makan, maka syetan pun berkata
(pada teman-temannya), “Kalian tidak ada tempat untuk bermalam dan tidak ada
jatah makan.” Ketika ia memasuki rumahnya tanpa menyebut nama Allah ketika
memasukinya, syetan pun mengatakan (pada teman-temannya), “Saat ini kalian
mendapatkan tempat untuk bermalam.” Ketika ia lupa menyebut nama Allah saat
makan, maka syetan pun berkata, “Kalian mendapat tempat bermalam dan jatah
makan malam.” (HR. Muslim no. 2018).
Kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (13: 173), “Dalam
hadits ini terdapat anjuran berdzikir pada Allah ketika memasuki rumah dan
ketika makan.”
Beberapa faedah dari hadits di atas:
Segala sesuatu yang disebut nama Allah di dalamnya, maka syetan
akan menjauh darinya.
2. Syetan selalu mendekati manusia dalam setiap amalnya dan
aktivitasnya. Jika sampai seseorang itu lalai, maka syetan akan mendekatinya.
3. Syetan akan bermalam di rumah orang yang tidak menyebut
nama Allah ketika memasukinya. Begitu pula syetan akan memakan makanan yang
tidak disebutkan nama Allah saat mulai makan.
Ketika makan, kita diperintahkan membaca bismillah. Ketika
memasuki rumah, kita diperintahkan mengucapkan salam. Sedangkan ucapan do’a
masuk rumah “bismillahi walajnaa wa bismillah khorojnaa wa ‘alallahi robbanaa
tawakkalnaa …“, diriwayatkan oleh Abu Daud dalam sunannya namun sanadnya dho’if
(lemah).
4. Syetan memiliki pengikut dan penolong yang mendengar
berita gembira darinya dan mengikuti perintahnya.
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin berkata, “Jika
seseorang menyebut nama Allah ketika memasuki rumah, namun tidak menyebutnya
saat makan, maka syetan akan berserikat dengannya saat makan. Jika seseorang
menyebut nama Allah ketika makan, namun tidak saat memasuki rumahnya, maka syetan
akan berserikat dengannya di tempat bermalamnya. Sedangkan jika saat masuk
rumah dan saat makan malam, ia menyebut nama Allah, maka syetan akan menjauhi
tempat bermalam dan jatah makannya. Wallahul muwaffiq.” (Syarh Riyadhis
Sholihin, 4: 191).
Berdasarkan uraian tersebut, maka penting untuk diperhatikan
ketika kita akan melakukan aktivitas makan, tidur, masuk rumah dan segala macam
aktivitas lainnya untuk mengawalinya dengan baca “Basmallah” terlebih dahulu,
agar syaithan tak membersamai aktivitas kita tersebut. Semoga tulisan yang singkat ini bisa
bermanfaat
Wallahu A’lam
Sumber :hijaz.id