Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Beramal itu penting, namun
untuk menjaga amalan agar tidak rusak dan gugur menjadi lebih penting lagi.
Sebagaimana perkataan Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala:
ليس الشأن في العمل إنما الشأن في حفظ العمل مما يفسده ويحبطه
“Bukanlah yang terpenting adalah
beramal. Yang terpenting adalah menjaga amal, jangan sampai amal tersebut rusak
atau gugur.”
Ketauhilah, termasuk Ciri dominan kaum Munafik dan kaum
Yahudi kaum yang dimurkai dan kaum Nashrani kaum yang sesat adalah menghalangi
manusia dari jalan Allah.
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا} [النساء: 61]
“Apabila dikatakan kepada
mereka: “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan
kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi
(manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS. An-Nisa: 61)
Juga dalam ayat yang lain menjelaskan tentang efek dari
perbuatan itu adalah Lebih besar dosanya dibandingkan membu*nuh.
{يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ}
“Mereka bertanya kepadamu
tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu
adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada
Allah, (menghalangi masuk) Masjidil haram dan mengusir penduduknya dari
sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar
(dosanya) daripada membu*nuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai
mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya
mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia
mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di
akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” QS. Al
Baqarah: 217.
Sebuah Teori Transfer ‘Pahala’ Gratis dari Ust. Dr Khalid
Basalamah MA
Sesungguhnya ketika kita dicaci dan dihina, secara tidak
langsung, pahala kebaikan miliknya akan dilimpahkan kepada kita. Selain itu
Allah pun menghapus dosa kita karena cacian tersebut. Akan tetapi hal tersebut
berlaku jika kita bersabar dan tidak terpancing terhadap cacian dan hinaannya,
Sahabat dakwah, Oleh Karenanya janganlah kita dengan begitu
mudahnya mencaci dan menghina orang lain, terutama kepada muslim lain yang
berusaha menegakkan agama islam karena pahala kita pun akan beralih kepadannya.
Wallahu A’lam
Sumber: wajibbaca.com