Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Jika kita mendengar
seseorang yang mengatakan bahwa wanita adalah makhluk penggoda, Bagaimana
reaksi kita? Mungkin sebagian wanita akan marah dan merasa jengkel mendengar
ungkapan tersebut dan sebagian dari kita mungkin juga akan menerimanya.
Memang fitnah yang terbesar setiap zaman adalah wanita,
karena itulah Rasulullah berpesan benar-benar melindungi wanita. Tak hanya
fitnah yang ditimbulkannya tetapi juga syahwat yang menjerumuskan manusia ke
dalam kebinasaan. Rasulullah bersabda:
“Berhati-hatilah dengan godaan dunia dan waspadailah rayuan
wanita, sebab fitnah yang pertama kali menimpa Bani Israil adalah fitnah
wanita.” (HR Muslim).
Mujahid mengatakan: “ketika wanita menghadap ke depan
(datang) maka setan duduk di atas kepalanya lalu menghiasinya agi orang yang
melihatya. Dan ketika wanita itu menghadap ke belakang (pergi) setan duduk di
belakangnya lalu ia memperindahya bagi orang yang melihatnya. (Al-Qurtubi,
al-Jami’ Li Ahkami al-Qur’an 12/227).
Jadi pertanyaan kita sekarang adalah, mengapa harus wanita
yang menjadi sasaran sebagai penggoda kaum lelaki? Allah berfirman:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
baik (surga)”. (QS. Ali Imran: 14)
Dalam ayat diatas Allah menyatakan dengan jelas bahwa
manusia mempunyai kecendrungan terhadap syahwat keduniawian terutama wanita.
Kita lihat realitanya, serang lelaki bisa bersemangat mencari nafkah dan
melakukan amal-amal baik karena wanita. Bahkan tidak sedikit yang rela
melakukan pekerjaan tercela hanya demi wanita.
Sungguh wanita adalah makhluk luar biasa, dari rahimnya bisa
lahir manusia semulia Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dan juga sehina
Fir’aun la’natullah.
Sebagai contoh kisah Nabi Yusuf sdan istri Aziz yang telah
membuka mata kita bagaimana wanita dengan mudah mengeluarkan rayuannya, tapi
dengan izin Allah, Nabi Yusuf terbebas dari godaannya karena Allah menjaga
hamba-Nya yang bertaqwa.
Pada zaman sekarang ini, eksploitasi wanita dimana-mana.
Mayoritas kaum wanita itu berani bersolek dan menampakkan lekuk tubuh mereka di
pasar-pasar dan di jalan-jalan serta menampakkan perhiasan dan aksesorisnya.
Siapa yang Allah kehendaki terkena godaannya maka ia akan
melirik wanita-wanita tersebut lantas bisa jadi timbul syahwat terlarang yang
mendorongnya melakukan hal yang diharamkan. Nauzubillah Min Dzalik!
Bentuk eksploitasi kaum wanita yang lain melalui film-film,
foto-foto mereka di majalah, koran-koran dan sampul barang-barang tertentu.
Mereka sengaja memilih wanita-wanita cantik agar menarik minat para pemuda,
karena musuh-musuh Islam dengan gencarnya menjadikan waita sebagai komoditas
perusak moral.
Seorang tokoh aliran mansoni (freemansory) berkata:
“secangkir minuman keras dan seorang biduanita dapat menghancurkan ummat
Muhammad dibanding kekuatan seribu tank baja, peluru kendali dan senjata kimia
yang canggih. Oleh karena itu, buatlah mereka tenggelam dalam cinta materi dan
syahwat.”
Yang lain juga berkata: “kita harus mempergunakan wanita.
Sebab setiap kali ia mengulurkan tangannya kepada kita, kita telah mendapatkan
apa yang kita inginkan dan dan berhasil memporak-porandakan serdadu penolong
agama Islam.”
Tidak diragukan lagi, hal itu termasuk bencana besar pada
zaman sekarang ini. Allah meneguhkan hati orang-orang beriman dengan ucapan
yang teguh. Siapa yang mensucikan dirinya, pandangannya tidak akan tertuju pada
perkara haram itu.
Beruntunglah para wanita yang takut akan azab Allah dan
berusaha menjaga kesucian dirinya. Begitu juga dengan para lelaki yang mampu
menjaga pandangan dan syahwatnya dari hal-hal yang dilarang Allah.
Allah telah memberikan aturan jelas dalam al-Quran, yang
harus dipatuhi orang-orang beriman, laki-laki maupun perempuan dalam surat
an-Nur:
قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah
mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
mereka perbuat’.” (QS. an-Nur : 30)
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka
miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah
mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.
dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung’.” (QS. an-Nur : 31)
Apa
yang Harus Wanita Lakukan?
Wahai Saudariku! Allah telah menurunkan ayat-ayat-Nya dengan
jelas, supaya dengan melaksanakan tuntutan-tuntutan syariat engkau terpelihara
dan terucikan dari kotoran-kotoran jahiliyah.
Para penyeru kebebasan berusaha keras untuk mengembalikan
kaum wanita ke abad jahiliyah dengan bersembunyi dibalik cover peradaban
modernisasi dan kebebasan. Berhati-hatilah!
Wahai Saudariku!, janganlah engkau tertipu dengan semboyan
kebebasan yang sebenarnya hanya menjajakan wanita sebagai barang dagangan yang
ditawarkan kepada siapa yang menghendakinya.
Jagalah dirimu, perlihara harga dirimu. Jadilah umpama
mutiara yang mampu menjaga kemurnian diri ketika para perempuan lain berlomba
mengejar pamor demi kesenangan sesaat. Allah SWT telah mengingatkan,
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi
ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain
hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta”
(QS. al-An’am : 116)
Wahai Saudariku! Engkau Janganlah mengikuti faham feminisme
yang berusaha mengotak-atik akal manusia dengan mengatakan bahwa wanita wanita
muslimah tidak mempunyai kebebasan karena:
- Aurat wanita lebih susah di jaga dibanding laki-laki
- Wanita perlu meminta izin suaminya jika keluar rumah tapi tidak sebaliknya
- Wanita persaksiannya hanya setengah laki-laki
- Wanita menerima warisan yang kurang dari laki-laki
- Wanita harus menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak
- Talak terletak di tangan suami dan bukan di tangan istri
- Wanita kurang beribadah karena haid dan nifas yang tidak dialami laki-laki
Makanya mereka selalu berpromosi untuk kemerdekaan wanita.
Padahal sebenarnya mereka sendirilah yang tidak memahami bahwa syariat lslam
dipenuhi dengan hikmah dan pengajaran.
Wanita muslimah menerima warisan kurang dari laki-laki tapi
harta itu menjadi milik pribadinya karena dia tidak berkewajiban memberi nafkah
pada suaminya, sedangkan laki-laki menerima warisan lebih banyak tapi harus
menafkahi istri dan anak-anaknya.
Wanita harus bersusah-payah mengandung dan melahirkan anak
tapi setiap saat dia didoakan oleh seluruh makhluk Allah SWT di muka bumi jika
melahirkan, dan posisinya sebagai ibu tiga kali lebih tinggi dari seorang ayah,
bahkan surga terletak di bawah telapak kakinya.
Wahai Saudariku! Ingatlah Allah SWT berfirman dalam Al-Quran
surat Yusuf ayat 28, bahwa tipu daya wanita itu adalah besar, sedangkan dalam
surat an-Nisa’ ayat 76 Allah SWT menerangkan bahwa tipu daya setan adalah
lemah. Apakah engkau rela menjadi makhluk yang lebih berbahaya dibanding setan?
Na’uzubillah minzalik!
Sahabat dakwah, Mulai sekarang marilah kita introspeksi diri
dalam menghadapi kehidupan semu yang hanya sebentar ini. Luruskan lagi niat dan
tujuan kita agar bisa menjadi wanita shalehah, perhiasan dunia. Wallahu a’lam.
Sumber: kabarmakkah.com