Bagikandakwah – Untuk wanita, engkau menikah dengan orang
yang tepat atau tidak, semuanya akan terlihat jelas dari penampilanmu. Kalau engkau
menikahi orang yang tepat, bahkan sampai tua pun engkau pasti bisa
mempertahankan kecantikanmu. Tapi kalau engkau salah orang, semuanya malah akan
terpuruk.
Kedua pria yang sama-sama menikah 10 tahun membawa istri
mereka ke sebuah pertemuan. Setelah acara selesai, para wanita duduk di sofa
dan mengobrol bersama, sedang para pria juga memiliki obrolannya sendiri.
Akhirnya kedua pria ini bertemu dan mulai mengobrol. Berikut kisah selengkapnya
Rudi : San, lama gak ketemu, istri lu cantik amat!
Hasan : Thank you thank you…
Rudi : Kalian baru nikah ya?
Hasan : Iya belum lama, baru 10 tahun…
Mendengar jawaban Hasan, Rudi langsung kaget, karena dia dan
istrinya juga sudah menikah kurang lebih 10 tahun, tapi istrinya tidak seperti
istri Hasan yang begitu cantik dan menarik. Bagi Rudi, istrinya seperti wanita
tua yang sudah tidak menarik lagi.
Rudi : Gue sama istri juga sama sih kurang lebih, dulu waktu
nikah dia cantik banget, tapi sekarang semuanya berubah, udah jadi emak-emak.
Mau gimana liat juga nggak enak diliat, kadang mau keluar rumah juga males bawa
dia, coba aja kalau istri gua kayak istri lu..
Hasan hanya terseyum mendengar perkataan Rudi, Rudi kemudian
melanjutkan.
Rudi : Tapi liat istri lu cantik mulus kayak gitu, harusnya
dia gak akan bersih-bersih rumah kan yah? Yah kalau dilihat dari sisi ini,
mungkin ini kelebihan istri gue sih, setidaknya, dua anak gue bisa dirawat
baik-baik sama dia..
Hasan : Ah kata siapa? Emang dia cantik jadi keliatannya
kayak yang gak suka bersihin rumah. Tapi dia apa juga bisa, rumah selalu
bersih, masak juga enak. Anak perempuan gue juga cantik kayak mamanya..
Mendengar jawaban ini, muka Rudi mulai berubah. Dia tidak
habis pikir, sama-sama wanita, kenapa bedanya begitu besar? Hasan kemudian
tersenyum dan bertanya..
Hasan : Lu tau gak istri lu sukanya makan apa?
Rudi : wah gak tau gue..
Hasan : Lu sering peluk dan cium istri gak?
Rudi : Ya ampun udah nikah segini lama ga perlu lagi kali..
Hasan : Lu sering beliin istri lu baju baru dan perawatan
kulit gak?
Rudi : Yah umur udah segini, mau buang begitu banyak uang
juga sama aja..
Hasan : Kalau gitu, lu tau gak istri lu pake baju ukuran
berapa? Sepatunya ukuran berapa?
Rudi : Ini… hmm.. Kayaknya gua juga gak tau..
Rudi kemudian malu dan mukanya memerah, Hasan melanjutkan.
Hasan : Gue tahu jelas apa yang disukai istri, apa hobinya,
bahkan apa yang dia pikirkan, gue bisa tebak. gue suka pijetin kalau dia pulang
kerja, setiap bangun tidur gue juga selalu kecup kening dan peluk dia. Kalau
hari hujan, mau sejauh apapun, gue pasti bakal jemput dia pulang kerja. Gue
tahu ukuran baju dan sepatunya, jadi kalau kadang kita jalan-jalan dan dia gak
rela keluarin uang buat beli barang yang jelas-jelas dia suka, gue akan
langsung beliin..
Rudi semakin menunduk, dia kemudian teringat akan istrinya,
dia sering bertengkar dengan istri di rumah, kalau tidak puas, dia akan
langsung membentak dan bersikap cuek pada istrinya, bahkan beberapa hari lalu,
mereka baru saja bertengkar cuman karena istrinya beli baju yang harganya gak
seberapa dan Rudi selalu mengatakan kalau itu pemborosan.
Kemudian, Hasan melanjutkannya..
Hasan : Kalau istri sendiri kita gak sayang, masa tunggu
orang lain sayang dia? Dia tuh demi keluarga ini, demi anak, sudah mengorbankan
begitu banyak waktu dan tenaga, kadang malah gak pernah mikirin dirinya, kenapa
lu gak bantuin dia? Cewek itu ibarat bunga mawar, yang cuman bisa dilindungi
sama suaminya, baru mereka bisa selalu mekar dengan segar dan semangat. Kalau
gak ada yang ngerawat, ya udah deh, pasti cepet layu..
Lu harus banyak waktu perhatiin istri lu, tadi dia lewat di
sebelah gue, gue bahkan bisa cium bau minyak di kepalanya, dia bahkan jadi
kayak emak-emak yang lu bilang tadi, masa lu gak mau bikin hidup dia jadi lebih
bahagia, jadi lebih cantik gitu?
Rudi hanya bisa terdiam.. Tak lama kemudian, acara pun
berakhir, Hasan pamit dan menggandeng istrinya pulang. Rudi melihat istrinya
yang kelelahan sudah ketiduran di atas sofa, ia melangkah menuju istrinya
kemudian dengan lembut membangunkannya, “Capek ya? Yuk kita pulang..”
Sobat cerpen, ada pepatah yang mengatakan, wajah perempuan
sebelum 30 tahun itu ditentukan oleh keturunan, tapi setelah 30 tahun itu
ditentukan dari pernikahan! Kalau engkau memiliki suami yang mengerti engkau, engkau
akan menjadi wanita yang cantik dan berbahagia!
Wanita yang berbahagia, bisa dilihat dari sinar yang
memancar dari wajahnya, ia selalu tersenyum, sorot matanya penuh kehangatan dan
bersemangat.
Ada pepatah berkata, “Kalau engkau bercermin dan menemukan
kalau dirimu semakin lama semakin cantik, maka engkau menemukan orang yang
tepat!”
Banyak pria yang berkata ingin menikahi wanita yang cantik,
lemah lembut dan baik hati. Padahal sebenarnya, pria yang memiliki kemampuan,
justru akan menikahi wanita yang biasa saja, dan akan menyayanginya sampai
wanita itu menjadi cantik rupawan.
Pria baik itu ibarat pisau operasi plastik, dialah yang
menentukan kecantikan seorang wanita. Kalau engkau menikahi lelaki yang benar,
setiap hari yang engkau jalani penuh kebahagiaan, engkau dengan sendirinya akan
memancarkan kecantikan.
Tapi kalau engkau menemukan lelaki yang salah, dia akan
membuatmu menjadi semakin jelek dan semakin buruk dalam berbagai aspek.
Walaupun awalnya engkau adalah wanita cantik penuh senyum, pada akhirnya engkau
akan menjadi wanita suram yang haus akan kebahagiaan.
Jadi pria, perlu ingat baik-baik! Bagaimana engkau
memperlakukan wanitamu, begitu pulalah wanitamu akan menjadi! Maka dari itu
sahabat dakwah, Hargailah dan sayangilah istrimu…
Sumber: cerpen.co.id