Bagikandakwah – Sahabat sakwah, Salah satu pelajaran TAUHID yang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari
yakni mempelajari tingakatan sabar.
Mungkin banyak yang mengira bahwa sabar itu hanya sabar
menghadapi musibah saja, ternyata dalam pelajaran TAUHID sabar ada 3 macam:
Bersabar menjalankan ketaatan
Bersabar tidak melakukan
yang diharamkan
Bersabar menghadapi takdir Allah baik musibah maupun nikmat
Contohnya: ada yang sangat sabar shalat malam, tapi tidak
sabar dengan godaan wanita. Ini 4 tingkatan sabar dalam menghadapi musibah dan
ujian
1.
Marah
Bisa jadi tidak terima dengan takdir Allah, ini bisa
mengurangi Tauhid seseorang bahkan bisa terjerumus dalam kesyirikan karena
mencela takdir Allah
2.
Sabar
hatinya mungkin terasa pedih tetapi ia masih mampu menahan
diri dari perbuatan menentang takdir
Allah, misalnya mencela atau “mengamuk” banting sesuatu
3.
Ridha
Hatinya sama saja ketika mendapat musibah atau nikmat dan
dia berusaha ridha, ketika ada rasa tidak menerima, ia berusaha lawan dan ridha
4.
Bersyukur
Inilah tingkatan tertinggi, ia tahu hakikat musibah,
menerima takdir, itulah yang terbaik, menghapuskan dosa, meningkatkan derajat,
bisa jadi menghadap Allah tanpa dosa sama sekali kelak
Semoga kita termasuk dalam tingkatan yang bersyukur,
walaupun berat, badai pasti berlalu, betapa banyak kita telah melewati musibah
yang lebih berat dari sayang dan dunia tetap saja berlalu tanpa bekas
Agar bisa bersabar tingkat tertinggi kita harus belajar
TAUHID asma wa sifat untuk mengenal sifat Allah, tatkala terkena musibah,
ingatlah sifat Allah
Yaitu lebih sayang terhadap hamba-Nya melebihi kasih sayang
ibu kepada bayinya di buaian setelah lama terpisah dengan bayinya karena
bayinya hilang
Dari Umar bin Al Khattabradhiallahu ‘anhu , beliau
menuturkan
ﻗﺪﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺳﺒﻲ، ﻓﺈﺫﺍ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﺒﻲ ﻗﺪ ﺗﺤﻠﺐ ﺛﺪﻳﻬﺎ ﺗﺴﻘﻲ، ﺇﺫﺍ ﻭﺟﺪﺕ ﺻﺒﻴﺎً ﻓﻲ
ﺍﻟﺴﺒﻲ ﺃﺧﺬﺗﻪ، ﻓﺄﻟﺼﻘﺘﻪ ﺑﺒﻄﻨﻬﺎ ﻭﺃﺭﺿﻌﺘﻪ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻨﺎ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : (ﺃﺗﺮﻭﻥ ﻫﺬﻩ ﻃﺎﺭﺣﺔ ﻭﻟﺪﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ). ﻗﻠﻨﺎ: ﻻ، ﻭﻫﻲ ﺗﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻻ ﺗﻄﺮﺣﻪ، ﻓﻘﺎﻝ: (ﻟﻠﻪ ﺃﺭﺣﻢ ﺑﻌﺒﺎﺩﻩ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺑﻮﻟﺪﻫﺎ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kedatangan rombongan
tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang
mencari-cari bayinya.
Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan
itu, maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada
kami,
“Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya
ke dalam kobaran api?”
Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah. Sementara dia
sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada
ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikianlah 4 tingkatan sabar, Semoga kita bisa mengamalkan
ilmu kita dan bermanfaat bagi oranglain
Sumber: muslimafiyah.com