Bagikandakwah – Sahabat dakwah, semua amal perbuatan kita
didunia ini akan dicatat, baik perbuatan baik dan perbuatan buruk sekecil
apapun.
Allah Ta'ala, berfirman:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 7)
Dari keterangan ayat diatas, kita ambil pelajaran agar tidak
meremehkan terhadap hal-hal kecil. Karena hal-hal kecil yang telah kita lakukan
itu akan menjadi “bahan penilaian”, baik semasa hidup di dunia dan lebih-lebih
di akherat kelak.
Yang jelas, sikap melucuti dan meremehkan hal-hal kecil
dengan menganggap hal-hal besar sebagai satu-satunya yang menentukan kualitas
hidup manusia, adalah sesuatu yang tidak baik dan tidak bijaksana. Bukankah,
sesuatu yang besar itu tidak mungkin ada, tanpa adanya hal-hal yang kecil?
Sesuatu yang besar seolah pasti mendapat imbalan yang
semakin besar pula, tapi ternyata belum tentu bahkan bisa jadi tidak ada
balasannya. Dikarenakan menyepelekan dosa dosa kecil yang dianggap remeh,
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا
Aku benar-benar melihat diantara umatku pada hari kiamat
nanti, ada yang datang dengan membawa kebaikan sebesar gunung di Tihamah yang
putih, lalu Allah menjadikannya seperti kapas berterbangan…
Tsauban bertanya, Ya Rasulullah, jelaskan kepada kami siapa
mereka itu agar kami tidak seperti mereka sementara kami tidak mengetahui!
Beliau bersabda,
أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا
Mereka adalah saudara-saudara kalian dan sebangsa dengan
kalian, mereka juga bangun malam seperti kalian, akan tetapi apabila mendapat
kesempatan untuk berbuat dosa, mereka melakukannya. (HR. Ibnu Majah, disahihkan
oleh Syaikh Al-Bany dalam Silsilatul Ahaadits Shahihah No,505)
Menasehati dengan beberapa baris tulisan kelihatannya
sepele, dan banyak orang yang menyepelekan, Imam As-Syaukani pernah dinasehati
oleh sejumlah ulama: “Jangan pernah berhenti menulis, walaupun hanya dua baris
sehari.’ Aku pun mematuhinya, dan kini aku dapat memetik buahnya.”
Maka mari kita biasakan diri kita untuk menulis setiap hari
walaupun itu satu baris, tulislah tentang apapun yang terlintas dalam
pikiranmu, baik itu tentang aktivitasmu sehari-hari, pengalaman unikmu, kisah perjalananmu
di negeri orang, hikmah kehidupan yang engkau tangkap, bahkan hal-hal sederhana
yang ada dalam kehidupanmu. Dan jangan pernah anggap remeh tulisanmu dan jangan
pernah bosan untuk menulis.
Ali bin Abi Thalib ra berkata, ”Semua penulis itu akan mati.
Hanya karyanya lah yang akan terus abadi. Maka tulislah sesuatu yang
membahagiakan dirimu di akhirat nanti”.
Hal hal yang kecil ringan sederhana terkadang kita lewatkan
begitu saja, karena sibuk dengan urusan dunia yang tiada habisnya.
Hadits ini adalah salah satu contoh yang sering kita anggap
kecil dan sepele. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pada pagi
hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah.
Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid
(alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah)
bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai
sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar
(melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti)
dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim no. 720)
Sebagaimana hadits tersebut, perkara yang ringan dan sepele
yaitu shalat dhuha 2 rakaat mampu mencukupi amal amal yang kelihatan nampak
besar.
Untuk itu mari kita mulai segala aktivitas kita dengan hal
hal yang kelihatannya ringan dan sepele, tapi ternyata hal yang sepele itu
InsyaAllah akan mampu menolong dan membahagiakan kita kelak di akhirat nanti.
Semoga bermanfaat
Sumber : Abu Miqdam Komunitas Akhlaq Mulia (suara-islam.com)