Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Kisah seorang suami yang mempunyai
istri yang keras kepala dan hatinya juga keras, Lantas bagaimana cara
menghadapinya ? berikut informasi selengkapnya
“ Pertanyaan “ Istri saya (umurnya 3 tahun lebih tua dari
saya) orang yang sangat keras hati dan kepala. Sulit bagi dia untuk meminta
maaf meski nyata-nyata melakukan kesalahan, apalagi untuk kesalahan yang tidak
ia sengaja. Dan sangat sulit untuk memaafkan apa bila saya meminta maaf.
Saya sering menasehatinya tapi selalu mencari pembenaran
atas sikapnya itu. Bahkan saya sampai bersumpah demi Tuhan (di hadapannya)
untuk tidak lagi menasehatinya soal maaf dan memaafkan itu.
Kami sering bertengkar karena masalah-masalah sepele, dan
dia suka marah-marah. Saya sangat menderita atas sikapnya itu. sesekali saya
berfikir untuk mengakhiri hubungan ini. Terimakasih. [Arka]
Jawaban:
Berhadapan dengan pasangan yang keras kepala memang
melelahkan ya, apalagi ketika Anda merasa sebagai pihak yang terus menerus
mengalah.
Ada banyak hal yang membuat seseorang menjadi keras kepala.
Misalnya, ia sangat persisten dalam melakukan sesuatu, hanya saja persistennya
dalam hubungan tidak disadari membuat pasangannya lelah.
Atau, selama ini ia terbiasa untuk mendapatkan apa yang ia
mau. Atau, bisa jadi ia memiliki trauma di masa lalu yang membuat ia tidak
mudah untuk meminta maaf maupun memaafkan.
Permintaan maaf dianggap sebagai suatu kelemahan, permintaan
maaf dianggap sebagai kekalahan, dan ia tidak mudah percaya kepada orang lain
karena tidak ingin terluka lagi.
Seperti, ketika ia tidak bisa memaafkan Anda, bahkan ketika
itu adalah kesalahan yang menurut Anda kecil.
Coba Anda perhatikan kapan saja ‘marah-marah’nya muncul?
Masalah apa yang sedang ia hadapi saat ini, baik di dalam keluarga, pekerjaan
atau dengan teman-temannya.
Bisa saja masalahnya ada di sana, namun Anda kena
pelampiasannya. Anda dapat mencari tahu lewat orangtuanya, saudara kandungnya,
teman kantor, sahabat-sahabat, ataupun orang-orang lain yang berinteraksi
dengan istri Anda.
Anda bisa sekalian bertanya bagaimana sifat aslinya selama
ini, dan apa yang mereka lakukan ketika istri seperti itu.
Jika kemarahan pasangan lebih banyak terjadi dalam
hubungannya dengan Anda, bisa jadi karena ia mulai membuka sifat aslinya
seiring bertambahnya usia pernikahan.
Maksudnya, bisa saja apa yang ia lakukan saat ini adalah
reaksi atas apa yang Anda lakukan. Kalau memang seperti itu, kabar baiknya
adalah perubahan bisa dimulai dari Anda, tak harus menunggu dia.
Jika ternyata Anda menemukan kemarahan ini sudah berlangsung
lama dan terjadi pada setiap aspek dan relasi sosialnya, bahkan untuk masalah
yang menurut Anda sepele, kemungkinan ada masalah lain yang belum disadari oleh
pasangan Anda.
Tidak jarang kemarahan yang terus menerus merupakan salah
satu tanda adanya isu klinis, seperti depresi terselubung.
Sangat mungkin pembicaraan tak bisa berjalan hanya sekali
saja, jadi jangan mudah menyerah. Setelah mencoba berulangkali, jika perlu,
Anda bisa mengajak orangtua atau siapapun yang Anda berdua percayai untuk ikut
bicara dengan Anda berdua.
Jika masih sulit juga, Anda bisa datang sendiri atau berdua
kepada psikolog perkawinan / keluarga.
Semoga menginspirasi dan bermanfaat
Oleh: Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi
Sumber: detik.com