Bagikandakwah – Bagi jomblo ataupun single kalau ditanya,
udah punya calon pasangan belum? Jawab saja, sudah ada. Emang beneran iya calon
udah ada, udah Allah siapin. Tapi kita nggak tau siapa dan sekarang lagi ada
dimana.
Jodoh itu ibarat rizki. Kita tak pernah tahu pasti. Dan juga
jodoh itu akan selalu menjadi misteri. Seseorang yang dinanti bisa saja pergi.
Dan seseorang yang tak disangka malah datang tiba-tiba. Apa daya, memang jauh
sebelum lahir, Allah sudah menentukan siapa jodoh kita di Lauh Mahfudz sana.
Mau sekuat apapun mengejar, kalau bukan jodoh maka tidak akan berjumpa. Tapi
bila sudah jodoh, mau bagaimanapun menghindar pada akhirnya akan bersama juga.
Jodoh bisa siapa saja. Apakah itu orang yang sudah kenal lama
dengan kita. Misalnya teman sekolah, teman kuliah, teman kerja atau teman
organisasi. Bisa juga orang baru saja bertemu yang sebelumnya kita tidak kenal.
Dari sini muncul istilah, menikahi yang dicintai atau mencintai yang dinikahi.
Allah subhanahu wa Ta’ala menyebut tentang jodoh dalam
Al-Qur’an,
“Laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji
dan wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji (pula). Laki-laki
yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik dan wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang baik (pula)” (QS. An Nuur: 26)
Allah Ta’ala menyebutkan dalam firman-Nya, bahwa muslim yang
baik adalah untuk muslimah yang baik dan muslim yang buruk adalah untuk wanita
yang buruk pula. Maka tugas kita supaya bisa mendapatkan jodoh yang baik adalah
berikhtiar (berusaha) dengan sungguh-sungguh memperbaiki diri untuk
memantaskan. Karena jodoh kita pun juga sedang memantaskan dirinya. Saling
memantaskan dan berdo’a kepada Allah agar mendapatkan jodoh yang baik dan juga
dengan cara yang baik.
Semoga bisa menginspirasi
Sumber : curhatmuslimah.com