Bagikandakwah – Sahabat dakwah, syetan selalu menjerumuskan manusia kedalam kesesatan, Salahsatu contoh lewat makanan. Kapan seseorang bisa makan bersama setan? Bisa saja itu terjadi yaitu ketika seseorang tidak membaca bismillah saat makan. Dari Hudzaifah, ia berkata,
كُنَّا إِذَا حَضَرْنَا مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- طَعَامًا لَمْ نَضَعْ أَيْدِيَنَا حَتَّى يَبْدَأَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَيَضَعَ يَدَهُ وَإِنَّا حَضَرْنَا مَعَهُ مَرَّةً طَعَامًا فَجَاءَتْ جَارِيَةٌ كَأَنَّهَا تُدْفَعُ فَذَهَبَتْ لِتَضَعَ يَدَهَا فِى الطَّعَامِ فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِيَدِهَا ثُمَّ جَاءَ أَعْرَابِىٌّ كَأَنَّمَا يُدْفَعُ فَأَخَذَ بِيَدِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ الشَّيْطَانَ يَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ أَنْ لاَ يُذْكَرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ جَاءَ بِهَذِهِ الْجَارِيَةِ لِيَسْتَحِلَّ بِهَا فَأَخَذْتُ بِيَدِهَا فَجَاءَ بِهَذَا الأَعْرَابِىِّ لِيَسْتَحِلَّ بِهِ فَأَخَذْتُ بِيَدِهِ وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنَّ يَدَهُ فِى يَدِى مَعَ يَدِهَا ».
“Jika kami bersama Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadiri jamuan makanan, maka tidak ada seorang
pun di antara kami yang meletakkan tangannya hingga Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memulainya. Dan kami pernah bersama beliau menghadiri jamuan
makan, lalu seorang budak wanita datang yang seolah-oleh ia terdorong, lalu ia
meletakkan tangannya pada makanan, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallammemegang tangannya. Kemudian seorang arab badui datang sepertinya ia
terdorong hendak meletakkan tangannya pada makanan, namun beliau memegang
tangannya dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh, setan menghalalkan
makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya. Setan datang bersama budak
wanita, dengannya setan ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang
tangannya. Dan setan tersebut juga datang bersama arab badui ini, dengannya ia
ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang tangannya. Demi Dzat yang
jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya tangan setan tersebut ada di tanganku
bersama tangan mereka berdua.” (HR. Muslim no. 2017)
Hadits di atas mengajarkan beberapa hal:
1- Hendaklah mendahulukan orang yang lebih punya keutamaan
dan orang yang lebih tua dalam hal makan dan mencuci tangan.
2- Imam Nawawi mengatakan bahwa hadits ini menunjukkan
dianjurkannya membaca bismillah saat mulai makan, begitu pula saat akan akan
minum. (Syarh Shahih Muslim, 13: 171)
Namun yang lebih tepat, membaca bismillah saat mulai makan
adalah wajib sama halnya dengan perintah makan dengan tangan kanan.
Lihat pendapat Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, 9: 522 saat
mengkritik pendapat Imam Nawawi yang menyatakan adanya ijma’ (konsensus ulama)
bahwa mengucapkan bismillah tersebut sunnah.
3- Jika seeorang lupa membaca bismillah di awal makan karena
sengaja, lupa, tidak tahu, dipaksa, atau tidak mampu mengucapkan lalu baru
ingat ketika di tengah-tengah makan, maka diperintahkan ia mengucapkan
“bismillah awwalahu wa akhirohu” (dengan nama Allah di awal dan di akhir).
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
“Apabila salah seorang di antara
kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk
menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaah
awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.” (HR. Abu
Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut
hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)
Dalam lafazh lain disebutkan,
إِذَا أَكَلَ أَحَدكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّه ، فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّله فَلْيَقُلْ : بِسْمِ اللَّه فِي أَوَّله وَآخِره
“Apabila salah seorang di antara
kalian makan, maka hendaknya ia ucapkan “Bismillah”. Jika ia lupa untuk menyebutnya,
hendaklah ia mengucapkan: Bismillaah fii awwalihi wa aakhirihi (dengan nama
Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR. Tirmidzi no. 1858, Abu Daud no. 3767 dan
Ibnu Majah no. 3264. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini
shahih dan Syaikh Al Albani menyatakan hadits ini shahih).
4- Setiap yang makan diperintahkan membaca bismillah baik
dalam keadaan junub, haidh dan berhadats lainnya. Lihat perkataan Imam Nawawi
dalam Syarh Shahih Muslim, 13: 171.
5- Setan akan makan bersama dengan orang yang tidak menyebut
bismillah saat makan.
Masih dilanjutkan dengan satu hadits lagi tentang makan dan
tidur bersama setan. Moga postingan kali ini bermanfaat bagi pembaca
Rumaysho.Com sekalian.
Sahabat dakwah, Jangan lupa berdoa sebelum makan yaa !! Hanya
Allah yang memberi hidayah taufik untuk beramal sholeh dan istiqomah
menjalankan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sumber: rumaysho.com