Bagikandakwah – Arti dari Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal
Maula Wanikman Nasir Yakni : “Cukuplah ALLAH sebagai penolong kami, dan ALLAH
adalah sebaik-baik pelindung”
Dzikir diatas merupakan dzikir pendek, namun mengandung
makna yang sangat luar biasa. Seperti kita ketahui bahwa manusia seringkali
merasakan suka dan duka yang silih berganti. Meski telah dijelaskan dalam
Al-Quran bahwa manusia itu akan diuji dengan perasaan gelisah, orang-orang yang
beriman akan tetap percaya kalau Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu bersamanya
sehingga perasaan galau dan gelisah dapat teratasi. Kepasrahan mereka menerima
takdir Allah Swt, membuat jiwa lebih sabar dan tenteram dalam menghadapi cobaan
kerasnya kehidupan.
Bacaan Dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula
Wani’man Nasir adalah dzikir pilihan untuk seluruh umat Muslim.
Dengan selalu membacanya maka hati akan senantiasa dekat
dengan sang Pencipta, memiliki perasaan yang sangat peka terhadap keadaan
sekitar, sehingga terhindar dari berbagai kemungkinan buruk dan kejahatan yang
akan dilakukan orang lain terhadapnya. Allah Ta’ala menceritakan mengenai Rasul
dan sahabatnya dalam firman-Nya,
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
“(Yaitu) orang-orang (yang
mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan,
“Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena
itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan
mereka menjawab“. (QS. Ali Imron: 173)
Sahabat Abdullah bin ‘Abbas pernah berkata, bahwa
“hasbunallah wa ni’mal wakil” adalah doa yang dipanjatkan oleh Nabi ‘Ibrahim
‘alaihis salaam ketika beliau akan dilempar dalam api yang membara.
Sedangkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengatakan kalimat tersebut dalam ayat, “Sesungguhnya manusia telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,”
maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah
Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (HR.
Bukhari no. 4563)
Sejarah mencatat, Bahwa dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil
Ni’mal Maula Wani’man Nasir adalah salah satu bacaan yang kerap diucapkan oleh
para nabi dan ulama salaf, baik dalam keadaan lapang maupun saat menghadapi
cobaan besar ataupun fitnah yang berat.
Kekuatan dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula
Wani’man Nasir melebihi kekuatan apa pun di dunia ini, serta menegaskan
semangat tauhid pada diri orang mukmin. Yaitu bahwa hanya kepada Allah sajalah
tempat untuk berserah diri, dan pengakuan bahwa semua makhluk ciptaan-Nya
adalah lemah atau tidak abadi.
Bahkan, dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula
Wani’man Nasir merupakan untaian ayat Al-Quran dengan makna yang terkandung
hikmah agung di dalamnya. Dengan mempelajarinya, maka menjadi tahu arti, makna,
hikmah, keutamaan, dan kelebihannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus meminta perlindungan hanya
kepada-Nya.
Berikut
ini adalah beberapa kedahsyatan dzikir hasbunallah wanikmal wakil:
1. Membaca dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula
Wani’man Nasir adalah salah satu bentuk ketakwaan kita kepada Allah. Bentuk dan
rasa tawakal kita kepada Allah dengan sepenuhnya mendekatkan diri kepada Allah.
Dengan kalimat ini, kita menyerahkan segenap jiwa dan raga kepada Allah,
menyerahkan segala urusan, beban, dan masalah kita kepada Allah karena Allah
lah sebaik-baiknya wakil. Tawakal dan ikhlas menyerahkan sepenuhnya urusan
kepada Allah Swt.
2. Pada saat dihimpit berbagai problematika kehidupan dunia
yang begitu menyesakkan, dirundung duka dan derita, serta masalah-masalah yang
berkecamuk, termasuk kesulitan hidup, maka kita hendaknya mengucapkan ayat
hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir. Selain itu, merupakan
wujud ketergantungan (dependen) manusia kepada Allah Swt, manifestasi
permohonan tolong kepada Allah, dan bentuk tawakal untuk mengembalikan segala
urusan kepada-Nya.
3. Adapun makna hasbunallah wani’mal wakil secara implisit
(tersirat) menegaskan tentang ke-esaan Allah, yakni sebagai satu-satunya dzat
yang patut kita untuk menyerahkan semua urusan, meminta pertolongan, dan
memohon perlindungan dari segala gangguan. Karena Dia lah sebaik-baiknya dzat
yang patut disembah dan dimintai pertolongan.
Kedahsyatan dzikir hasbunallah wanikmal wakil yang memiliki
arti dan makna sangat mendalam atas kedekatan dan rasa tawakal kita kepada
Allah sebagai Tuhan Sang Pencipta yang Maha Kuasa. Berikut adalah berbagai
kisah tentang kedahsyatan Dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula
Wani’man Nasir.
Kisah-kisah
Kedahsyatan Dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil
1. Diriwayatkan bahwa ketika Nabi Ibrahim diletakkan di atas
tungku api, Jibril bertanya kepada beliau –Apakah engkau memerlukan sesuatu
pertolongan dariku?’ Nabi Ibrahim lantas menjawab – “Aku tidak memerlukan
apa-apa pertolongan darimu. Aku hanya memerlukan pertolongan dari Allah”.
“Hasbunallah wa ni’mal wakil”
itulah kalimat yang dikatakan oleh Nabi Ibrahim alaihissalaam ketika akan
dilempar ke kobaran api. Nabi Ibrahim mempercayakan seluruh jiwa dan raganya
sepenuhnya kepada Allah, maka Allah berfirman “Hai api menjadi dinginlah, dan
menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”. Allah menjadikan api yang panas itu
dingin seketika. Dan Ibrahim pun tidak terbakar. Demikian halnya dengan
Rasulullah dan para sahabat ketika menghadapi ancaman dari pasukan kafir,
mereka juga mengucapkan “Hasbunallah wa ni’mal wakil” Cukuplah Allah menjadi penolong
kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.
2. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam juga
diriwayatkan menyebut kalimah Hasbunallah wa ni’mal wakil ketika di dalam
perang Badar, sehingga Allah memberikan kememangan kepada baginda.
3. Pernah ada suatu cerita tentang seorang pedagang yang
hendak meminjam wang untuk modal usaha kepada seorang mukmin. Sang mukmin
bertanya kepada sang pedagang “apa jaminan darimu, agar dapat membayar
pinjamanmu?” sang pedagang menjawab “Allah SWT”, maka sang mukmin berkata” jika
itu yang jadi jaminanmu, maka aku percaya”. Lalu bersepakatlah jadual pelunasan
hutang.
Si pedagang pun menggunakan uang itu untuk berdagang. Ketika
menjelang tempoh pembayaran hutang, si pedagang dengan membawa hasil keuntungan
dagangannya pergi untuk melunasi hutangnya kepada sang mukmin. Akan tetapi
setiba di seberang lautan tak ada satupun perahu yang dapat membawa dia ke
tempat tujuan. Dia khawatir akan lewat jatuh tempoh kesepakatan yang telah
dibuat dengan si mukmin. Lalu dia mengambil sebuah kayu dan melubangi kayu itu,
lalu ia masukkan uang dan sebuah surat kedalam ke kayu. Sang pedagang kemudian
menaruh kayu itu ke laut, dan berdoa kepada Allah semoga uang dapat sampai ke
tangan si mukmin.
Keesokan harinya, akhirnya sang pedagang dapat menyebrang
dengan membawa uang penganti yang lain, kemudian datang menyerahkan kepada si
mukmin. Sang mukmin menjawab dengan tersenyum “uang pinjamanmu sudah ku terima
kemarin””ketika aku sedang menunggumu. Aku menemukan sebuah kayu lalu kubawa pulang
untuk kujadikan kayu bakar, pada saat aku membelahnya ada uang beserta surat
darimu”sang pedagangpun tersenyum dan bersyukur kepada Allah.
4. Berkaitan dengan doa kepasarahan di atas, pada tahun
2007, seorang TKW (Tenaga Kerja Wanita) Indonesia di Hong Kong didakwa membunuh
bayi majikan. Pekerja asal Malang itu mengaku saat itu sangat lelah setelah
kerja beberapa hari tanpa istirahat yang cukup.
Tiba-tiba saja bayi dalam gendongannya jatuh dan mati dalam
perjalanan ke rumah sakit. Ia ditangkap polisi dan dimasukkan dalam tahanan
dengan dakwaan pembunuhan sambil menunggu proses pengadilan.
Dalam pengadilan yang berlangsung beberapa kali dengan
didampingi pembela dari KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia), ia
dituntut penjara tujuh tahun. Pada malam menjelang sidang esok harinya,
perempuan berusia dua puluhan tahun dan baru masuk Islam itu pamit untuk
menjalani hukuman yang sudah pasti dijalani berdasar beberapa pengalaman serupa
dalam pengadilan di Hong Kong.
Namun, ia tetap meminta doa selamat. Sekalipun belum bisa
membaca dengan lancar, saya tuliskan Hasbunallah wanikmal wakil (cukuplah Allah
menjadi Penolong kami dan Allah adalah Pelindung Yang Terbaik).
Saya tambahkan juga doa ni’mal maula wani’man nashir (Tuhan
Maha Penolong dan Pemberi kemenangan. QS. Al-Anfal 8:40, al-haj 22:78). Ia baca
doa itu sepanjang malam sambil menangis karena teringat orangtuanya di
Indonesia yang tidak tahu menahu kejadian itu.
Esok harinya, sebuah keajaiban terjadi. Dalam sidang
terakhir itu, ia dibebaskan dari semua tuduhan, tapi dalam waktu 48 jam harus
meninggalkan Hong Kong. Pengacaranya terheran-heran karena hampir tidak masuk
akal. Jaksa penuntut juga bersungut-sungut dengan keputusan hakim.
Subhanallah, Allahu Akbar, Kita tidak perlu takut dengan
segala tantangan, karena kita telah memiliki kekuatan besar: keimanan, dan
senjata ampuh: Hasbunallah wanikmal wakil, ni’mal maula wani’man nashir.
Inilah kehebatan kita sebagai seorang mukmin: tidak cengeng,
waswas, gelisah, pesimis menghadapai suatu masalah. Kita baca berulangkali
dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’man Nasir sambil
merenungkan Ke-Mahaperkasaan dan ke Mahakuasaan Allah dalam menolong hamba-Nya.
Kita hadapi semua tantangan dengan penuh iman dan percaya
diri, lalu kita serahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Pasrahkan semua masalah
yang Anda hadapi kepada Allah sepenuhnya, Allah pasti hadir dan berkata,
“Tenanglah, Aku hadir untuk mengambil alih semua masalahmu!.”
Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir
Cukuplah ALLAH sebagai penolong kami, dan ALLAH adalah
sebaik-baik pelindung.
Mari kita amalkan kalimat diatas. Semoga Allah selalu
melindungi kita dari segala bahaya.
Sumber: kabarmakkah.com