Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Disamping kita mengerjakan
Ibadah wajib kita juga harus melakukan amalan yang sunnah seperti Sedekah. Sedekah merupakan salah satu
amalan yang sangat dianjurkan. Bukan hanya dianjurkan untuk orang kaya saja,
tetapi sedekah dianjurkan dan memang pada dasarnya dapat dilakukan oleh siapa
saja.
Kita juga bisa sedekah kepada orang yang menjadi tanggungan
kita. Jadi misalkan kita kepala keluarga dan ingin bersedekah kepada orangtua,
anak, istri, dan semua orang yang menjadi tanggungannya, maka hal itu juga
diperbolehkan bahkan termasuk sedekah yang paling baik. Sebagaimana hadits berikut;
أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ الصَّدَقَةِ مَا كَانَ عَنْ ظَهْرِ غِنًى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam berkata,: "Shadaqah yang paling baik adalah
dari orang yang sudah cukup (untuk kebutuhan dirinya). Maka mulailah untuk
orang-orang yang menjadi tanggunganmu". (HR Bukhari No 1337)
Selain itu, Sahabat Udakwah tahu nggak sih, ternyata ada juga
lho sedekah yang paling banyak atau besar pahalanya. Terus, mau juga buat dapat
pahalanya? Coba simak hadits berikut;
أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَان
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata,: "Seorang
laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan berkata,:
"Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?".
Beliau menjawab: "Kamu bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan
kikir, takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi orang kaya. Maka janganlah
kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di tenggorakanmu. Lalu
kamu berkata, si fulan begini (punya ini) dan si fulan begini. Padahal harta
itu milik si fulan". (HR Bukhari No 1330)
Gampang-gampang susah sih. Bayangin, lagi kaya tapi kikir eh
terus disuruh sedekah! Gimana bisa?!
Tapi justru di situlah ujiannya. Karena itu artinya
seseorang tersebut harus berjuang melawan hawa nafsunya. Hawa nafsu nahan-nahan
hartanya. Apa lagi orang yang kikir kan biasanya taku miskin. Di dalam benaknya
tertanam pikiran bahwa semakin banyak sedekah maka hartanya akan berkurang.
Padahal jika kita percaya dengan matematika Allah yang luar biasa, maka
seharusnya orang tersebut sadar, bahwa semakin banyak memberi maka Allah akan
melimpahkan dan melipatgandakan rezekinya dengan jalan yang tidak
disangka-sangka. Sebab demikianlah janji Allah. Dan Allah tidak pernah
meningkari janji.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik
laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang
baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat
pahala yang mulia."
(QS. Al-Hadid [57] : Ayat 18)
Semoga amalan serta ibadah2 kita semata mata karena Allah.
Sumber : ummi-online.com