Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Lalat merupakan seekor
binatang yang di anggap sebagian orang menjijikan bahkan menurut ilmu kedokteran lalat adalah
serangga yang membawa banyak penyakit dan virus. Tapi, pernahkah Anda
memikirkan hikmah dibalik penciptaan lalat yang menjijikan dan dianggap hina
oleh manusia? Binatang yang bagi banyak orang merasa jijik dengan serangga ini,
mereka menganggapnya sebagai binatang kotor dan biang penyakit karena hidupnya
di tempat sampah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkannya di dalam Al
Qur’an untuk mengejek orang-orang kafir. Orang-orang kafir mengatakan bahwa
patung-patung hasil ukiran tangan mereka adalah tuhan yang wajib disembah.
Tetapi, Allah menjawab semua itu dengan mengatakan bahwa tuhan mereka
sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, meskipun mereka bersatu
dalam menciptakannya.
“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah
olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali
tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk
menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah
mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah
dan amat lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak mengenal Allah dengan
sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”
(QS. Al Hajj: 73-74)
Pernahkah Anda mendengar hadis Nabi tentang lalat? Sebuah
hadis dimana Nabi menyuruh para sahabat untuk menenggelamkan lalat apabila
jatuh ke dalam air minum, dan kemudian membuang lalat tersebut. “Jika ada
seekor lalat yang terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan, kemudian
angkatlah (lalat itu dari minuman tersebut), karena pada satu sayapnya ada penyakit
dan pada sayap lainnya terdapat obat.” (HR. Bukhari)
Hadis itu banyak dibahas. Beberapa bahkan bertanya, mengapa
Nabi Muhammad meminta lalat itu malah dicelupkan ke dalam air minum. Bukankah
lalat kerap hinggap di tempat-tempat jorok, sehingga bisa menularkan penyakit?
Bagaimana penjelasan hadist ini dilihat dari sudut pandang ilmiah? Hadits ini
mungkin akan mengundang kontroversi. Bahkan para orientalis telah mengunakan
hadist ini sebagai senjata untuk menyerang orang-orang Islam.
Bayangkan saja, lalat yang kesehariannya berada di
tempat-tempat yang kotor dan menjijikan serta membawa berbagai macam kuman dan
penyakit, mana mungkin membawa obat seperti yang diterangkan oleh Rasulullah?
Tentu saja banyak sekali orang yang meragukan hadits ini, karena tidak sesuai
dengan fakta ilmiah yang ada di zaman sekarang. Namun, seiring berjalannya
waktu, ternyata hadits tersebut tidak terbantahkan. Masya Allah.
PENEMUAN
MODERN TENTANG LALAT MEMBUKTIKAN UCAPAN RASULULLAH
Dikutip dari halaman situs Dr. Zaghloul El-Nagger, seorang
professor Muslim di bidang sains, memberikan penjelasan ilmiah tentang Hadist
ini. Menurut El-Nagger, hadis ini berarti bahwa lalat itu membawa penyakit di
salah satu sayapnya, dan obat dari penyakit tersebut di sayap yang lain. Ketika
seekor lalat jatuh ke dalam wadah (makanan atau minuman), lalat tersebut
membawa mikroba di salah satu sayapnya, sebagai pertahanan diri.
Imam Ibnu Hajar mengatakan dalam komentarnya tentang hadis
ini bahwa salah satu ulama mengamati bahwa lalat melindungi dirinya dengan
sayap kiri, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa lalat membawa obat atau
penangkal di sayap kanan. Jadi jika lalat direndam di wadah tempat ia jatuh,
obat penawar itu akan menghancurkan racun atau mikroba dengan kehendak Allah.
Beberapa orang tidak senang dengan ide membenamkan lalat
dalam makanan atau minuman. Namun, ini bisa diterapkan dalam kasus-kasus
darurat. Ketika, misalnya, seseorang berada di padang pasir, hanya memiliki
sedikit air atau minuman. Dalam kasus ini orang itu tidak punya pilihan selain
untuk melakukan seperti yang direkomendasikan oleh Nabi. Jika tidak, maka ia
akan mati kehausan atau infeksi. Jika seseorang merasa jijik, maka ia tidak
harus melakukannya, tapi ia tidak memiliki hak untuk menolak keaslian hadits
ini. Hadits ini sangat otentik, seperti yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari.
Lalat merupakan serangga yang sangat umum dijumpai. Lalat
memiliki hampir 87.000 spesies. Secara ilmiah telah membuktikan bahwa
lalat-lalat itu hidup di sampah dan limbah bahan organik yang mengandung
sejumlah besar bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya serta kuman. Bakteri
adalah organisme hidup yang sangat kecil. Mereka hidup dalam jumlah miliaran
dalam satu gram tanah pertanian dan jutaan dalam setetes ludah.
Pengaruh bakteri pada kehidupan biologis di bumi tidak
terbatas, tanpa bakteri tidak ada tanaman yang bisa tumbuh, dan tanpa tanaman
tidak akan ada kehidupan bagi manusia dan hewan di bumi. Sebagian besar bakteri
tidak berbahaya, tetapi beberapa dari mereka bisa menyebabkan berbagai
penyakit. Virus, pada kenyataannya, adalah asam nukleat (baik DNA ataupun RNA).
Allah Yang Maha Kuasa memberi mereka kemampuan untuk
membentengi diri mereka dengan lapisan protein, untuk membentuk unit terpisah
yang disebut “virion”. Partikel virus atau “virion” memiliki kemampuan untuk
menyerang sel-sel hidup (sel inang), memicu mereka untuk menghasilkan lebih
banyak virus atau menghancurkan jaringan sel inang ini. Itu sebabnya virus
bertanggung jawab untuk timbulnya berbagai macam penyakit, yang mempengaruhi
tanaman, hewan dan manusia.
Ada jenis virus yang menginfeksi sel bakteri, yang dikenal
sebagai “Bacteriophage.” Jenis virus yang membunuh sel bakteri ini dikenal
sebagai “Virulent Bacteriophage”, sedangkan jenis virus yang tidak membunuh sel
bakteri dikenal sebagai “Temperate Bacteriophage”. Ini adalah satu ke Maha
Kuasaan Allah, Maha Suci Allah, untuk membuat segala sesuatu di alam semesta
ini berpasangan, sehingga, hanya Allah, satu-satunya, yang tidak memiliki
pasangan. Dengan demikian, Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, siang dan
malam, positif dan negatif, sebagaimana Allah menciptakan bakteri dan
“Bacteriophage.” Hanya Allah yang tidak memiliki pasangan.
Allah Yang Maha Kuasa, memberikan lalat kemampuan untuk
membawa kuman pada salah satu sayapnya dan obat penawar pada sayap yang lain.
Jika tidak,spesies lalat akan binasasekarang, semua terkena kuman ini. Namun,
lalat-lalat itu masih ada di lebih dari 87.000 spesies. Lalat membawa virus
dari banyak penyakit, yang kemudian mencemari makanan, minuman dan tubuh.
Penyakit yang diakibatkan oleh virus seperti flu, campak,
gondok, cacar, kutil, demam kuning, penyakit hati menular, beberapa kasus
kelumpuhan, beberapa jenis kanker, dan beberapa penyakit kronis dari sistem
saraf pusat termasuk juga multiple sclerosis. Virus juga menyebabkan banyak
penyakit pada ternak, seperti pada domba, burung, serta bebek yang dapat masuk
ke tubuh manusia melalui hewan yang terinfeksi itu. Beberapa tanaman seperti
kentang, tomat, pisang dan tebu juga bisa hancur oleh infeksi virus.
“The Virulent Bacteriophage” membunuh sel bakteri yang
menyerang dalam waktu yang sangat singkat. Sementara “Temperate Bacteriophage”
menjaga sel bakteri untuk tetap hidup. Hal itu semacam kekebalan terhadap virus
yang sama dan atau menghasilkan virus yang sama. Hal ini menjelaskan mengapa
lalat membawa patogen pada salah satu sayapnya dan obat penawar pada sayap yang
lain.
Sekelompok peneliti Muslim di Mesir dan Arab Saudi melakukan
beberapa percobaan pada wadah berbeda yang berisi air, madu dan jus. Mereka
membiarkan jenis cairan tersebut dihinggapi lalat. Kemudian mereka tenggelamkan
lalat di beberapa wadah ini. Pemeriksaan mikroskopis menunjukkan bahwa cairan
yang tidak ada lalat ditengelamkan mengandung banyak bakteri dan virus,
sementara wadah yang lain di mana lalat benar-benar ditenggelamkan tidak
terdapat bakteri dan virus.
HIKMAH
DARI HADITS NABI TENTANG LALAT
- Sucinya lalat baik dalam keadaan hidup maupun telah mati, lalat tersebut tidak menajisi benda-benda yang dihinggapinya baik cair maupun padat.
- Disunnahkannya menenggelamkan seluruh tubuh lalat ke dalam benda cair yang dijatuhi oleh lalat, kemudian diangkat dan dikeluarkan, lalu dimanfaatkan karena yang terjatuhi oleh lalat tersebut suci. Adapun jika yang terjatuhi oleh lalat tersebut benda padat maka buanglah bagian yang dijatuhi oleh lalat tersebut dan yang sekitarnya, sebab bagian sisanya (selain yang dibuang) dari zat padat tersebut tidak terkena penyakit.
- Bahwa di salah satu sayap lalat ada penyakit dan di sayap lain ada obat. Jika lalat menghinggapi minuman, ia akan mengangkat sayap yang ada obatnya dan memasukkan sayap yang ada penyakitnya ke dalam minuman untuk menjaga sentajanya yang Allah titipkan di sayapnya dari kerusakan, ini akan menjadi simpanan baginya dalam kehidupannya ketika ia membutuhkannya. Ini adalah hikmah Allah, Dia memerintahkan agar sayap yang ada obatnya ditenggelamkan untuk menetralkan penyakit pada satu sayap tersebut.
- Adapun membuang minuman (setelah kemasukan lalat), maka ini termasuk menyia-nyiakan harta, dan syariat Islam bukanlah semata untuk satu zaman saja atau untuk satu suku bangsa saja, lagipula minuman selalu sangat berharga di zaman kapanpun dan di tempat manapun, dan bagi suku bangsa mana saja.
- Di hadits ini terdapat mukjizat ilmilah. Dalam pengetahuan modern telah digunakan mikroskop dan alat-alat lainnya sehingga menemukan bukti ilmiah adanya obat yang berbahaya di salah satu sayap lalat, dan menemukan adanya obat yang dapat menetralisir pada sayap lainnya. Syariat Allah memiliki rahasia-rahasia.
- Penemuan bahwa ada penangkal untuk patogen, dan bahwa ada berbagai jenis bakteri dan “Bakteriofag”, baru diketahui pada dekade terakhir abad ke-20. Sedangkan Nabi menyinggung soal ini 1400 tahun yang lalu, ketika manusia hampir tidak tahu tentang fakta-fakta ilmu pengetahuan modern. Namun, jenis informasi yang akurat seperti ini, bahwa salah satu sayap lalat membawa penangkal patogen yang dibawa oleh sayap yang lain, hanya bisa berasal dari Wahyu Ilahi yang diajarkan kepada Nabi oleh Allah. Subhanallah… (ameera/arrahmah.com)
Semoga bisa menambah pengetahuan anda dan bermanfaat
Sumber : curhatmuslimah.com