Bagikandakwah – Anak muda zaman now, pacaran telah dianggap
hal yang biasa, padahal dalam islam pacaran itu dilarang.
Pertanyaan
:
saya ingin bertanya suami dan juga pula istri telah sah jadi
pasangan melalui nikah, tetapi sebelum mereka menikah mereka melakukan jalinan
istimewa pacaran maupun terlebih lagi berzina sejauh sebagian tahun.
apakah mereka tetap mendapatkan dosa mereka waktu dikala
saat sebelum menikah maupun dosa mereka terhapus dengan mereka melakukan
pernikahan? syukron.
Jawaban:
bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma
ba’du,
zina tercantum salah dosa besar dalam islam. karna itu, dosa
zina mendapatkan hukuman istimewa di dunia. cambuk 100 kali buat pezina yang
belum menikah (ghairu muhshon) , dan juga pula rajam buat pezina muhshon (yang
sudah menikah).
lebih dari itu, masing – masing orang yang melakukan perbuatan
dosa, dia diwajibkan buat bertaubat. dan juga pula trik yang diajarkan oleh
islam buat menghapus dosa besar menggambarkan dengan bertaubat. allah
berfirman,
إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا
apabila kamu menjauhi dosa – dosa besar di antara dosa –
dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, tentu kami hapus kesalahan –
kesalahanmu (dosa – dosamu yang kecil) dan juga pula kami masukkan kamu ke
tempat yang mulia (surga). (qs. an – nisa: 31).
ayat ini menarangkan, syarat dihapuskannya kesalahan
menggambarkan bertaubat, dengan meninggalkan dosa yang dicoba.
taubat secara bahasa artinya kembali. orang yang bertaubat,
berarti dia kembali dari kemaksiatan, menuju syarat allah, diiringi memohon
ampun kepada – nya.
rukun utama taubat ada 3:
an – nawawi mengatakan,
وقد سبق في كتاب الإيمان أن لها ثلاثة أركان: الإقلاع، والندم على فعل تلك المعصية، والعزم على أن لا يعود اليها أبدا
”dalam kitab al – iman disebutkan bahwa taubat memiliki 3
rukun: al – iqla’ (meninggalkan dosa tersebut) , an – nadm (menyesali)
perbuatan maksiat tersebut, dan juga pula al – azm (bernazar) buat tidak
mengulangi dosa yang dia taubati selamanya. (syarh shahih muslim, 17/59)
berikut penjelasan lebih rincinya,
pertama, al – iqla’ (meninggalkan dosa yang ditaubati).
inilah dalil keseriusan taubatnya. meninggalkan dosa yang
dia jalani. seorang pegawai bank, belum dikatakan bertaubat dari riba, sejauh
dia masih aktif kerja di bank. seorang pezina belum dikatakan bertaubat dari
zina, sebaliknya dia masih aktif berzina.
imam fudhail bin iyadh mengatakan:
“istighfar tanpa meninggalkan kemaksiatan menggambarkan
taubat para pendusta. ”
kedua, an – nadm (mengakui kesalahan dan juga pula menyesali
perbuatannya)
orang yang tidak mengakui dosanya, dia tidak bakal menyesali
perbuatannya. dengan menyesal, dia bakal bersedih apabila teringat dosanya.
tercantum penggalan dari penyesalan itu menggambarkan tidak menggambarkan dosa
tersebut kepada sahabat , terlebih membanggakannya. dan juga pula apabila dosa
itu dipicu karna komunitas dan juga pula zona, dia bakal meninggalkan zona
komunitasnya.
bentuk penyesalan pezina menggambarkan dengan menghindari
segala yang mampu memicu syahwatnya.
ketiga, al – azm (bernazar buat tidak mengulangi dosanya)
apabila seseorang menyudahi dari dosanya, sebaliknya dia
masih mempunyai harapan buat melaksanakannya apabila waktu membolehkan, sampai
dia belum diucap taubat.
seseorang yang bertaubat dari pacaran ketika ramadhan, dan
juga pula bakal kembali pacaran usai ramadhan, belum diucap bertaubat.
apakah dengan menikah, dosa zina otomatis sirna?
dosa zina sebagaimana dosa besar yang lain, hanya mampu
sirna dengan taubat. dan juga pula syarat taubat menggambarkan 3 seragam yang
disebutkan di atas.
karna itu, sekadar menikah, belum menghapus dosa zina yang
pernah dicoba. karna menikah, bukan syarat taubat itu seseorang diri. kecuali
apabila pernikahan ini dilangsungkan atas dasar:
1. menyesali dosa zina yang telah dilakukan
2. biar tidak mengulang kembali dosa zina tersebut.
Apabila menikah atas motivasi ini, insyaaallah status
pernikahannya penggalan dari taubat buat perbuatan zina itu.
Untuk itu, sebagian ulama menyarankan biar orang yang
melakukan zina, buat lekas menikah, dalam rangka menutupi aib keduanya. karna
apabila mereka berpisah, bakal sangat merugikan pihak wanita, karna tidak ada
lelaki yang bangga memiliki istri yang pernah dinodai sahabat secara tidak halal.
Wallahu a’lam
sumber: konsultasisyariah. com