Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Tahukah anda bahwa jin juga
makan dan minum ? Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa jin melakukan
aktivitas makan dan minum sebagaimana manusia. Diantaranya,
[1] Perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar kita
tidak meniru kebiasaan setan ketika makan dan minum.
Dalam hadis dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anha, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
“Jika salah seorang di antara kalian makan, makanlah dengan
tangan kanannya. Ketika minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena setan itu
makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim 2020).
[2] Peringatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi yang
makan tidak membaca basmalah
Dalam hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
“Jika salah seorang di antara kalian memasuki rumahnya, lalu
ia berdzikir pada Allah ketika memasukinya dan ketika hendak makan, maka setan
pun berkata (pada teman-temannya), “Sungguh kalian tidak mendapat tempat
bermalam dan tidak mendapat makan malam.” Namun ketika seseorang memasuki rumah
dan tidak berdzikir pada Allah, setan pun berkata (pada teman-temannya),
“Akhirnya, kalian mendapatkan tempat bermalam.” Jika ia tidak menyebut nama
Allah ketika makan, setan pun berucap (pada teman-temannya), “Kalian akhirnya
mendapat tempat bermalam dan makan malam.”(HR. Muslim 2018).
Dalam hadis dari Umayyah bin Mihshon Radhiyallahu ‘anhu,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam-,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah duduk dan
saat itu ada seseorang yang makan tanpa membaca Bismillah hingga makanannya
tersisa satu suapan. Ketika ia mengangkat suapan tersebut ke mulutnya, ia
mengucapkan: “Bismillah awwalahu wa akhirohu (dengan nama Allah pada awal dan
akhirnya).”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tertawa dan beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا زَالَ الشَّيْطَانُ يَأْكُلُ مَعَهُ فَلَمَّا ذَكَرَ اسْمَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ اسْتَقَاءَ مَا فِى بَطْنِهِ
“Setan terus makan bersamanya hingga ketika ia menyebut nama
Allah (Bismillah), setan memuntahkan apa yang ada di perutnya.” (HR. Abu Daud
3768, Ahmad 18963 dan al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadis ini
hasan).
[3] Permintaan jin muslim kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau bercerita,
Bahwasanya ia pernah membawakan pada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam wadah berisi air wudhu dan untuk istinjak beliau. Ketika ia
membawanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Siapa ini?” “Saya,
Abu Hurairah”.
Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta, “Carikan
beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci. Dan jangan bawakan padaku tulang
dan kotoran.” Abu Hurairah berkata, “Kemudian aku mendatangi beliau dengan
membawa beberapa buah batu dengan ujung bajuku. Hingga aku meletakkannya di
samping beliau dan aku berlalu pergi. Ketika beliau selesai buang hajat, aku
pun berjalan menghampiri beliau dan bertanya, “Ada apa dengan tulang dan
kotoran?” Beliau bersabda,
هُمَا مِنْ طَعَامِ الْجِنِّ ، وَإِنَّهُ أَتَانِى وَفْدُ جِنِّ نَصِيبِينَ وَنِعْمَ الْجِنُّ ، فَسَأَلُونِى الزَّادَ ، فَدَعَوْتُ اللَّهَ لَهُمْ أَنْ لاَ يَمُرُّوا بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ إِلاَّ وَجَدُوا عَلَيْهَا طَعَامًا
“Tulang dan kotoran merupakan makanan jin. Keduanya termasuk
makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari daerah Nashibin dan
mereka adalah sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku. Lalu aku berdoa
kepada Allah untuk mereka agar setiap kali mereka melewati tulang dan kotoran,
mereka mendapatkan makanan padanya”. (HR. Bukhari 3860)
Dalam hadis lain dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
لاَ تَسْتَنْجُوا بِالرَّوْثِ وَلاَ بِالْعِظَامِ فَإِنَّهُ زَادُ إِخْوَانِكُمْ مِنَ الْجِنِّ
“Janganlah kalian beristinja’ (membersihkan kotoran pada
dubur) dengan kotoran dan jangan pula dengan tulang karena keduanya merupakan
bekal bagi saudara kalian dari kalangan jin.” (HR. Tirmidzi no. 18. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
[4] Penjelasan Ibnul Qayyim
Ibnul Qayyim menyebutkan bahwa khamr adalah minuman setan.
Karena Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan setan.” (QS. Al Maidah: 90).
Allah sebut, minum khamr adalah perbuatan setan. Artinya
khamr termasuk minuman setan. (Alam jin wa Syayathin, hlm. 20)
Apa Jenis Makanan Jin?
Berdasarkan beberapa dalil di atas, ada beberapa benda yang
menjadi makanan jin,
[1] Tulang dari binatang yang disembelih dengan menyebut
nama Allah
[2] Kotoran hewan, dan ini menjadi makanan hewan jin
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, bahwa para Jin datang
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamdan meminta kepada beliau makanan yang
halal. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada mereka,
لَكُمْ كُلُّ عَظْمٍ ذُكِرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ يَقَعُ فِي أَيْدِيكُمْ أَوْفَرَ مَا يَكُونُ لَحْمًا وَكُلُّ بَعْرَةٍ عَلَفٌ لِدَوَابِّكُمْ
“Makanan halal untuk kalian adalah semua tulang hewan yang
disembelih dengan menyebut nama Allah. Ketika tulang itu kalian ambil, akan
penuh dengan daging. Sementara kotoran binatang akan menjadi makanan bagi hewan
kalian.” (HR. Muslim 450)
[3] Makanan yang dikonsumsi umumnya manusia. Karena jin juga
turut makan bersama kita.
[4] Makanan yang haram, seperti bangkai dan hewan yang
disembelih dengan tidak menyebut nama Allah.
Sebagaimana manusia muslim dilarang untuk makan hewan yang
disembelih dengan tidak menyebut nama Allah, jin muslim juga dilarang untuk
memakannya. Sehingga binatang semacam ini dimakan oleh jin kafir. (Alam Jin wa
Syayathin, Dr. Umar al-Asyqar, hlm. 20)
Semua keterangan di atas sekaligus mengajarkan kita beberapa
adab agar kita tidak terganggu jin. Semoga bermanfaat
Sumber: konsultasisyariah.com