Bagikandakwah - Fenomena banyaknya jamaah yang mengambil
foto dan ber-selfie di depan Ka’bah, Masjidil Haram, menjadi perhatian serius
pemerintah Arab Saudi. Kini tindakan foto-foto di Masjidil Haram telah dilarang.
Hal itu tertuang dalam surat diplomatik yang dikirimkan
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada 12 November 2017. Surat dikirimkan
kepada negara-negara penyelenggara haji dan umrah.
Inti surat diplomatik adalah Arab Saudi meminta
negara-negara sahabat memberikan penyuluhan yang lebih tegas kepada para calon jamaah
haji dan umrah. Penyuluhan berkaitan dengan larangan mengambil gambar di
lingkungan Masjidil Haram.
“Kementerian Haji dan Umrah mengimbau untuk kiranya dapat
memberikan penyuluhan agar tidak melakukan perbuatan tersebut dan menegaskan
kembali kepada mereka mengenai pentingnya merespons instruksi yang melarang
pengambilan gambar, baik dengan kamera biasa, kamera televisi, maupun kamera
lainnya,” kata Menteri Haji dan Umrah Saudi Mohammed Saleh bin Taher Benten
dalam surat diplomatiknya sebagaimana dikutip, Jumat (24/11/2017).
Larangan tersebut berlaku untuk dua masjid suci, yakni
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Larangan tersebut dimaksudkan agar jamaah
yang sedang khusyuk beribadah dan tidak terganggu oleh aktivitas pengambilan
gambar.
“Dalam rangka menegakkan peraturan yang berlaku dan dalam
rangka menghormati kesucian dua masjid suci dan demi terjaganya suasana
ibadah,” kata Mohammed Saleh.
Selama ini memang banyak jamaah yang berfoto selfie di Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi. Tempat favorit jamaah adalah background Masjidil
Haram.
Tak jarang yang meng-upload di media sosial. Sedangkan untuk
Masjid Nabawi, biasanya jamaah berfoto di pelataran dengan background
pintu-pintu megah dan payung raksasanya.
Sebenarnya ber-selfie di dua masjid suci tersebut selama ini
juga tak bebas. Sebab, ada petugas atau askar yang mengingatkan kalau ada yang
ber-selfie di dua masjid suci tersebut, namun memang belum ada aturan tegas
benar soal hal itu.
Peristiwa
Yang menjadi Pemicu Keluarnya Nota Larangan Foto di Depan Ka’bah
Pemerintah Arab Saudi menyurati negara penyelenggara haji
untuk menegaskan larangan mengambil gambar di dua masjid suci. Berawal dari
sebuah peristiwa di dekat Ka’bah.
Surat diplomatik yang dikirim oleh Menteri Haji dan Umrah
Saudi Mohammed Saleh bin Taher Benten mengungkap awal mula peristiwa itu.
Jadi, dalam periode tertentu, petugas di Masjidil Haram
mendapati peristiwa jamaah haji dan umrah berfoto sambil membawa bendera
kebangsaan.
“Sebagian jamaah haji dan umrah dari berbagai
kewarganegaraan menaikkan bendera negara mereka kemudian melakukan pengambilan
gambar di dalam koridor Masjidil Haram,” kata Mohammed Saleh dalam surat
bertanggal 12 November 2017 itu, sebagaimana dikutip, Jumat (24/11/2017).
Petugas kemudian menegur mereka. Jamaah mengaku tidak
mengetahui larangan mengambil gambar itu. Pemerintah Arab Saudi pun kemudian
menganggap hal ini sebagai persoalan serius sehingga dirasa perlu mengirimkan
nota diplomatik ke negara-negara penyelenggara haji dan umrah.
“Ketika ditegur dan dinasihati oleh pihak berwenang keamanan
Masjidil Haram bahwa apa yang telah mereka lakukan itu melanggar peraturan dan
instruksi, sebagian dari mereka berdalih bahwa hal tersebut untuk
kenang-kenangan dan tidak tahu bahwa ada instruksi yang melarang pengambilan
gambar tersebut,” ujar Mohammed Saleh.
Selama ini memang banyak jamaah yang berfoto selfie di
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Tempat favorit jamaah adalah background
Masjidil Haram, tak jarang yang meng-upload di media sosial.
Sedangkan untuk Masjid Nabawi, biasanya jamaah berfoto di
pelataran dengan background pintu-pintu megah dan payung raksasanya.
Sumber: kabarmakkah.com