Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Seberapa sering anda memeluk
anak ? Apakah anda jarang memeluknya? Tentunya anak yang masih bayi ataupun
balita. Jika Anda termasuk orang yang enggan memeluk dan bermain bersama anak,
dengan alasan apapun, sama saja enggan melakukan sunnah Rasulullah.
Rasulullah shalallaahu alaihi wassaam menyuruh Abdullah,
Ubaidillah dan lain-lain dari putra-putra pamanya Al-Abbas ra. untuk berbaris
lalu berkata, “Siapa yang lebih dulu sampai kepadaku akan kuberi sesuatu
(hadiah).”
Mereka pun berlomba-lomba menuju Rasul, kemudian duduk di
pangkuan beliau, lalu rasul memeluk mereka dan menciuminya.
Al-Aqraa bin harits melihat nabi Muhammad Saw. mencium
Al-Hasan ra. lalu berkata,”Wahai Rasulullah, aku belum pernah mencium mereka.”
Rasul bersabda: “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin
apabila Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang
tidak memiliki kasih sayang ,niscaya dia tidak akan disayangi.”
Begitulah cara Rasulullah menyayangi anak-anak, beliau tidak
sungkan memeluk dan menciumnya dengan kasih sayang.
Tahukah Sahabat Ummi bahwa pelukan untuk anak memiliki
manfaat luar biasa? Bahkan para orangtua disarankan untuk memberikan pelukan pada
anak minimal 8 kali sehari untuk memberikan energi sehingga anak bisa
beraktivitas dan mengoptimalkan potensinya.
Dalam buku “The Miracle of Hug” yang ditulis oleh psikolog
Melly Puspita Sari dijelaskan manfaat berbeda dari pelukan dari ayah dan ibu.
Pelukan seorang Ayah dapat menjadi media untuk mentransfer
kemandirian dan keberanian. Anak yang sering mendapat pelukan ayah cenderung
menjadi anak mandiri, tidak penakut, dan lebih kuat dalam berinteraksi dalam
kehidupan sosialnya.
Tak heran jika banyak anak perempuan yang dekat dengan
Ayahnya akan tumbuh sebagai pribadi yang tangguh. Tentu tak heran pula jika
banyak para gadis kemudian berusaha mencari dan menikahi laki-laki pujaannya
kelak yang memiliki sifat dan sikap seperti ayah yang dikaguminya.
Sedangkan pelukan dari ibu akan mentransfer sifar penuh
kasih atau empati pada anak. Ibu itu figur afeksi, yang ketika anak sakit, ia
akan memeluk anak maupun mengambilkan obat untuk anak.
Anak yang sering mendapat pelukan ibu akan menjadi pribadi
yang mudah memberikan kasih sayang atau rasa simpati kepada orang lain.
Bahkan menurut Edward R.Christopherson.Ph.D, psikolog klinis
dari Children’s Mercy Hospital and Clinics di Kansas City, AS, pelukan lebih
efektif dari pujian atau ucapan sayang karena membuat anak merasa dicintai dan
dihargai, bukan karena mereka telah melakukan sesuatu tapi karena dirinya apa
adanya.
Begitu juga saat anak melakukan kesalahan, contohnya saja
yang seringkali anak lakukan di rumah adalah mencorat-coret tembok. Hal pertama
yang dilakukan orang tua adalah menanyakan alasan anak mencorat-coret tembok
dengan intonasi yang lembut.
Kemudian baru menegaskan bahwa hal tersebut adalah sesuatu
yang tidak baik dilakukan. Terakhir, sebelum diberikan media untuk
bercorat-coret di atas kertas, orangtua bisa memeluknya terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan sebagai tanda bahwa orangtua tetap
mencintai sang anak meskipun tadi intonasi berbicara meninggi.
Hasil penelitian di University of Italy juga menunjukkan
data, bahwa anak yang sering mendapat pelukan dari orang tuanya akan lebih
efektif sembuh dari depresi, dan akan timbul rasa percaya dirinya untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan. Bahkan, pelukan saat inisiasi dini, sesaat
setelah bayi terlahir ke dunia, akan mentransfer sejenis mikroorganisme yang
membuat daya tahan tubuh bayi semakin kuat.
Dan ketika pelukan dengan rasa sayang ini di teruskan hingga
masa kanak-kanak dapat menjadikan pribadi anak yang tidak gampang stress.
Tak hanya itu, pelukan yang tulus juga dapat menjadi media ampuh
untuk meredakan konflik. Pelukan yang tulus juga dapat meluluhkan hati yang
keras. Demikian menurut Penelitian Journal of Epidemiology and Community
Health.
Sahabat dakwah, dengan sedemikian banyaknya manfaat pelukan
untuk anak, masihkah kita mengabaikan keperluan anak untuk dipeluk dan
disayangi setiap harinya? Yang terpenting, ini adalah sunnah Rasulullah yang
tentu saja membawa kebaikan di dunia dan di akhirat.
Sumber: sahabatbunda.co