Bagikandakwah - Dalam kehidupan rumah tangga itu di isi oleh dua orang yaitu
laki-laki dan perempuan yang sama-sama saling mengisi, saling melengkapi,
saling mengerti, saling terbuka, saling memberi solusi, menasehati dan saling
percaya sehingga bisa membangun rumah tangga berjalan bahagia, harmonis bahkan
hingga langgeng selamanya. Dan yang paling penting adalah menggapai rumah
tangga yang di ridhoi Allah serta termasuk ke dalam golongan orang yang beriman
dan bertaqwa.
Beberapa Sumber Dosa Suami Terhadap Istri Menurut Islam
Pasangan suami-istri memiliki peran yang berbeda. Di dalam
Islam suami menjadi kepala rumah tangga yang mana memiliki tanggung jawab yang
sangat besar salah satunya adalah mencari nafkah untuk menafakahi keluarganya
juga sebagai pendidikan anak-anaknya. Akan tetapi ada saja masalah yang datang
silih berganti, namun jangan sampai menghadapi masalah dengan kekerasan
sehingga tidak berakibat buruk pada rumah tangga dan berujung dosa.
Terdapat beberapa kesalahan didalam rumah tangga yang
menyebabkan istri atau pun suami berdosa kepada Allah karena tidak melakukan
tugasnya dengan baik. Misal suami melakukan kesalahan sehingga berujung dosa
kepada istirnya. Berikut ini Dosa suami kepada istri
1. Tidak Pernah Mengajarkan atau Memberi Pendidikan Agama
Kepada Istrinya
Setiap laki-laki pasti menginginkan istri yang sholeha, akan
tetapi tidak semua perempuan bisa menjadi istri soleha akan tetapi bisa menjadi
orang yang sholeha jika terpengruh oleh orang terdekatnya misal suaminya. Jika
sang suami mampu mengajarikan hal-hal baik dengan ilmu agama juga pendidikannya
maka hal tersebut menjadi modal untuk menjadi istri yang shaleha.
Karena sangat berbahaya jika suaminya tidak mengajarkan ilmu
agama juga pendidikan kepada istrinya. Tentu hal tersebut berbahaya jika sang
istri tidak tahu bagaimana caranya shalat dengan baik, bagaimana hukum haid dan
nifas, tidak tahu melayani suami dengan baik dan mendidik anak dengan cara
islam. Jika hal ini terjadi maka suami tahu namun tidak mengajarkannya kepada
istri maka suaminya berdosa.
2. Selalu Mencari Kekurangan dan Kesalahan Istrinya
Didalam pernikahan itu pasti ada hal yang tidak disuka dari
pasangannya, sehingga mencari kekurangan dan kelemahan pasangannya hanya karena
tidak suka.
Dalam kehidupan rumah tangga terkadang salah satu pasangan
sering melampiaskan ketidaksukaannya dengan cara mencari kekurangan dan
kelemahan pasangannya sendiri misal suami sering melontarkan kata-kata membuat
istri sakit hati atau bilang istrinya kurang cantik, kurang pandai dan lain
sebagainya. Jika hal ini selalu dilakukan suami maka akan membuat hati istri
terluka.
Ketahuilah, barang siapa yang selalu mencari keburukan
saudaranya sendiri maka Allah SWT akan mencari aibnya. Maka dari itu hendaknya
seorang suami harus bersabar serta selalu menahan diri dari kekurangan istrinya
sendiri. Jika tidak maka suami akan berdosa.
3. Suami Memberi Hukuman Tidak Sesuai Kesalahan Istri
Ketika istri melakukan kesalahan lalu suami menghukum
terlalu berat termasuk zalim kepada istri. Dinatara bentuk kezaliman tersebut
adalah:
[a]. Memukul di tahap awal pemberian hukuman
Allah SWT telah berfirman :
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya : “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat
kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka
nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah
mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan
untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” –
An-Nisa : 34
[b]. Mengusir Isteri dari Rumah Tanpa Ada Sebab yang Jelas
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَطَلِّقُوهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَأَحْصُوا الْعِدَّةَ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ ۖ لَا تُخْرِجُوهُنَّ مِنْ بُيُوتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ ۚ لَا تَدْرِي لَعَلَّ اللَّهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذَٰلِكَ أَمْرًا
Artinya : “Hai Nabi, apabila kamu menceraikan
isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat
(menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu iddah itu serta
bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah
mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan
perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang
melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap
dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu
sesuatu hal yang baru.” – At-Talaq Ayat 1
[c]. Memukul Wajah, Mencela dan Menghina Istri
Ada seseorang yang datang bertanya kepada Rasulullah, apakah
hak isteri ke atas suaminya?.Baginda menjawab :
“Dia (suami) memberinya makan jika dia makan, memberinya
pakaian jika dia berpakaian, tidak memukul wajah, tidak memburuk-burukkan dan
tidak memboikot kecuali di dalam rumah.” (Riwayat Ibnu Majah, disahihkan oleh
Al Albani)
4. Suami Pelit Dalam Memberi Nafkah, Baik itu Lahir Maupun
Batin
Suami itu wajib memberi nfakah kepada istri, sebagaimana
ditetapkan di dalam al-Quran, yang mana istri berhak mendapatkan nafkah sebab
ia sudah menjadi halal untuk disenangi, sudah menanati suaminya, tinggal
dirumahnya, mengatur rumahnya, mengasuh serta mendidik anak-anaknya.
5. Sumai Bersikap Keras dan Kasar Terhadap Istrinya
Rasulullah SAW bersabda: “Mukmin yang paling sempurna adalah
yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik
terhadap isteri-isterinya.” (Riwayat Tirmidzi, disahihkan al Albani).
Suami harus bersikap baik kepada istrinya, harus bersikap
lembut dan jangan kasar. Diantara bentuk sikap lembut seorang suami adalah
bergurai, menyuapkan makakanan dan menggil istri dengan sebutan mesra.
6. Suami Berpoligami Karena Nafsu Bukan Tuntunan Agama
Islam memang mensyariatkan laki-laki untuk menikah lebih
dari dua, akan tetapi jika suami tidak mampu memenuhi kewajiban-kewajiban
terhadap istrinya dengan benar terutama istri pertamanya juga anaknya-anaknya
maka sang suami berdosa. Allah SWT telah berfirman :
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا
Artinya : “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil
terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka
kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)
seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih
dekat kepada tidak berbuat aniaya.” – An-Nisa : 3
Suami boleh menikah lagi, akan tetapi jika sekiranya tidak
bisa berlaku adil dan tidak bisa bertanggung jawab maka lebih baik lupakan niat
untuk menikah lagi.
Itulah beberapa kesalahan suami yang menyebabkan dosa kepada
istri. Karena suami juga akan mendapatkan dosa besar jika lalai dalam tugasnya
memimpin keluarga.
Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa yang telah kita perbuat. Aamiin
sumber :aleniasenja.com