Bagikandakwah - Sangat tidak mungkin rumah tangga akan selalu adem ayem tanpa masalah apapun.Karena setiap orang yang membina rumah tangga pasti akan mengalami yang namanya pertengkaran.
Masalah akan selalu ada, karena selama badan kita masih ada ruhnya pasti akan ada masalah yang menghampirinya.
Maka dari itu tidak perlu berlari untuk menghindarinya terutama jika masalahnya sudah ada di depan mata. Tugas kita hanya berusaha mencari jalan keluarnya dan menyelesaikannya.
Suami-istri harus bisa mengelola masalah yang ada dan harus dihadapi bersama-sama.
Tidak jarang masalah sepele berubah menjadi besar disebabkan karena salah satu pasangan salah mengartikan. Dan sama-sama kekeh menahan ego masing-masing.
Agar rumah tangga tetap harmonis maka harus memiliki sifat positif dalam menyikapi masalah yang ada:
1. Jangan Menggunakan Standar Hitam-Putih
Jangan sampai menggunakan standar kaku yang mana istri bilang kamu benar dan suami salah.
Jangan sampai menggunakan standar kaku yang mana istri bilang kamu benar dan suami salah.
Jka setiap masalah disakipi dengan seperti ini maka otomatis akan merusak komunkasi dan tidak akan mudah menemukan solusi.
Ketika kita merasa benar sendiri maka rasa sombong sudang menjangkit dan ketika menganggap orang lain merasa bersalah maka kita pun akan berburuk sangka.
Padahal tidak ada orang yang sepenuhnya benar dan tidak ada yang sepenuhnya salah. Biasanya pasangan yang sama-sama emosi akan menyalahkan pasangannya dan merasa dirinya benar.
Tidak mau mendengarkan, selalu melontarkan pembelaan diri dan lebih senang menghakimi orang lain.
Maka dari itu pasangan suami-istri harus memiliki sikap bijak, memiliki pikiran yang terbuka dan mengambil jalan tengah, saling mendengarkan dan saling memahami.
2. Mengalah Untuk Kebaikan
Jika hati sedang merasa saling jauh itu pertanda bahwa ego dan emosi sedang dikuasai.
Jika hati sedang merasa saling jauh itu pertanda bahwa ego dan emosi sedang dikuasai.
Namun ingatlah bahwa api tidak akan padam jika diberi bahan bakar, justru api akan semakin membesar ketika pasangan sama-sama emosi, maka tidak akan ada titik terangnya.
Ketika emosi maka salah satunya harus ada yang mengalah. Sebab mengalah bukan berarti kalah melainkan untuk mengembangi juga untuk mengingatkan tanpa harus menggurui pasangan.
Salah satu pasangan harus sadar dan mengalah karena di dalam pernikahan itu harus ada yang saling menyelamatkan.
3. Mintalah Maaf Terlebih Dahulu
Jangan gengsi untuk meminta maaf duluan kepada pasangan, karena permintaan maaf bisa meluluhkan seseorang yang sedang emosi.
Jangan gengsi untuk meminta maaf duluan kepada pasangan, karena permintaan maaf bisa meluluhkan seseorang yang sedang emosi.
Berat memang apalagi jika kita tidak salah, akan tetapi dengan meminta maaf duluan kita akan mendaptkan pahala.
Manfaat meminta maaf duluan itu selain membuat orang merasa dihargai juga melatih diri untuk melembutkan hati.
Terutama jika kita memang salah, maka meminta maaf harus dilakukan di jadikan sebagai langkaah awal untuk memperbaiki dan tidak melakukan kesalahan lagi.
4. Mudah Memaafkan Kesalahan
Jadilah pemaaf, ketika ada melakukan kesalahan apalagi pasangan kita sendiri maka kita harus memaafkannya dengan sepenuh hati.
Jadilah pemaaf, ketika ada melakukan kesalahan apalagi pasangan kita sendiri maka kita harus memaafkannya dengan sepenuh hati.
Karena terkadang mulut berkata memaafkan namun hati masih merasa kesal. Jika hati masih merasa kesal maka salah satu cara untuk meredam hal tersebut adalah melawan diri sendiri.
Contoh jika kita masih kesal dan tidak mau tersenyum, kita harus berusaha tersenyum.
Salah satu ciri memaafkan adalah dengan tidak mengumgkit kembali kesalahan dan berusaha untuk mengikhlaskan.
Karena hati akan berkaitan dengan amal, jika belum ikhlas memaafkan sikap kita pun kurang menyenangkan.
Nah sobat dakwah, Demikianlah 4 hal yang bisa dilakukan ketika sedang menghadapi persoalan.
sumber :ummi-online.com
sumber :ummi-online.com
