Bagikandakwah - Ada Dalil menyatakan bahwa kelak penghuni neraka banyak dihuni oleh wanita. Apa yang menjadi penyebabnya. Berikut ini 6 golongan wanita yang sulit masuk surga dan akan di masukkan ke neraka:
1.Enggan Taat pada Suami
Al-Hushain bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah
datang ke tempat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan.
Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bertanya kepadanya,
أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قَالَتْ: مَا آلُوْهُ إِلاَّ مَا عَجَزْتُ عَنْهُ. قَالَ: فَانْظُرِيْ أينَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Apakah engkau sudah bersuami?”
Bibi Al-Hushain menjawab, “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap
suamimu?”, tanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lagi. Ia menjawab,
“Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak
mampu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Lihatlah di mana
keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan
nerakamu.” (HR. Ahmad, 4:341 dan selainnya. Hadits ini shahih sebagaimana kata
Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 1933)
Dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu
menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta
betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina), dan benar-benar taat
pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini,
“Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad,
1:191 dan Ibnu Hibban, 9:471. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits
ini shahih. Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 1932
bahwa hadits ini hasan lighairihi).
2. Kurang Bersyukur pada Pemberian Suami
Dari Imran bin Husain radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاء
“Aku diperlihatkan di surga, Aku
melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan
neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Bukhari,
no. 3241 dan Muslim, no. 2737)
Adapun sebabnya, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya
tentang hal itu, lalu beliau menjelaskan dalam riwayat ‘Abdullah bin Abbas
radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Aku diperlihatkan neraka. Aku
tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan
aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa
bisa seperti itu wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.’
Lalu ada yang berkata, ‘Apakah karena mereka kufur kepada Allah?’ Beliau
menjawab, ‘Mereka kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari
kebaikannya. Jika engkau berbuat baik kepada istrimu sepanjang tahun, kemudian
ia melihat sedikit engkau tidak berbuat baik padanya sekali saja, pasti ia akan
mengatakan, ‘Aku tidak melihat kebaikan sedikitpun padamu.” (HR. Bukhari, no.
1052)
Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar waktu Idul Adha atau Idul Fitri
dan melewati para wanita dan bersabda, “Wahai para wanita, keluarkanlah sedekah
karena aku diperlihatkan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah dari kalangan
kalian.” Mereka berkata, “Kenapa wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Kalian
sering mengumpat dan mengingkari pemberian suami. Aku tidak melihat (orang)
yang kurang akal dan agama dari kalangan kalian yang bisa mengalahkan laki-laki
yang cerdas.” Mereka bertanya, “Apa kekurangan agama dan akal kami wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Bukankah
persaksian seorang wanita itu separuh dari persaksian laki-laki.’ Mereka
menjawab, “Iya.” Beliau melanjutkan, “Itu adalah kekurangan akalnya. Bukankah
kalau wanita itu haid tidak shalat dan tidak berpuasa.” Mereka menjawab, “Iya.”
Beliau mengatakan, “Itu adalah kekurangan agamanya.” (HR. Bukhari, no. 304)
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ’anhuma berkata, “Aku
menyaksikan shalat ‘ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau memulai dengan shalat sebelum khutbah tanpa azan dan iqamah. Kemudian
berdiri bersandar kepada Bilal dan memerintahkan untuk bertakwa kepada Allah
dan menganjurkan kepada ketaatan kepada-Nya dan menasihati manusia serta
mengingatkannya. Kemudian beliau berjalan mendatangi para wanita, dan memberikan
nasihat kepada mereka dan mengingatkannya. Beliau bersabda, ‘Bersedekahlah para
wanita karena kebanyakan dari kalian itu menjadi bara api neraka Jahanam.’ Maka
ada wanita bangsawan dan kedua pipinya berwarna (merah) berdiri bertanya,
‘Kenapa wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Karena kalian seringkali mengadu
dan mengufuri pemberian suami.’ Berkata (Jabir), ‘Maka para wanita memulai
bersedekah dan melemparkan gelang, giwang, dan cincinnya ke pakaian Bilal.”
(HR. Muslim, no. 885)
3. Wanita yang menyemir rambutnya, khususnya dengan
warna hitam
Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma,Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ لَا يَرِيحُونَ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ
“Pada akhir zaman nanti akan ada
orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas
dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga.” (HR. Abu Daud, no. 4212.
Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana disebutkan
dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 2097)
4. Wanita yang meminta cerai tanpa suatu alasan
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا طَلاَقًا فِى غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ
“Wanita mana saja yang meminta
talak (cerai) tanpa ada alasan yang jelas, maka haram baginya mencium bau
surga.” (HR. Abu Daud, no. 2226; Tirmidzi, no. 1187; dan Ibnu Majah, no. 2055.
Abu Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Al-Hafizh Al-Mubarakfuri rahimahullah berkata bahwa
kenikmatan yang pertama kali dirasakan penduduk surga adalah mendapatkan baunya
surga. Inilah yang didapatkan oleh orang-orang yang berbuat baik. Sedangkan
yang disebutkan dalam hadits adalah wanita tersebut tidak mendapatkan bau surga
itu. Hal ini menunjukkan ancaman bagi istri yang memaksa minta diceraikan tanpa
alasan. (Tuhfah Al-Ahwadzi, 4:381, Penerbit Darus Salam). Al-‘Azhim Abadi juga
menyebutkan hal yang sama dalam ‘Aun Al-Ma’bud, 6:201, Penerbit Darul Minhal.
5. Wanita yang mengaku keturunan orang lain
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“Barangsiapa mengaku keturunan
dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga.
Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh
tahun perjalanan.” (HR. Ahmad, 10:96. Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 1:103
menyatakan bahwa perawi hadits ini shahih)
6. Wanita yang berpakaian tetapi tlanj4ng
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan penghuni
neraka yang belum pernah aku lihat: (1) suatu kaum yang membawa cambuk seperti
ekor sapi, dengannya ia memukuli orang; (2) wanita-wanita yang berpakaian
(tetapi) tlanj4ng, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut
mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan
mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan
sejauh ini dan ini.” (HR. Muslim, no.2128)
Semoga Allah beri taufik dan hidayah.
sumber : rumaysho.com