Bagikandakwah - Akhir- akhir ini muncul penyakit atau wabah yang muncul di berbagai negara.
Doa ini bagus sekali diamalkan agar kita bisa terhindar dari
berbagai penyakit, terutama dari penyakit yang membuat orang lain menjauh dari
kita seperti penyakit kulit dan kegilaan.
Hadits #1484
وَعَنْ أَنَسٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ : (( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، وَالجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ )) . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam mengucapkan, “ALLOOHUMMA INNII ‘AUUDZU BIKA MINAL BAROSHI WAL JUNUUNI
WAL JUDZAAMI WA SAYYI-IL ASQOOM (artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit yang jelek lainnya).” (HR.
Abu Daud, no. 1554; Ahmad, 3: 192. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini
sahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaliy dalam Bahjah An-Nazhirin juga
menyatakan bahwa sanad hadits ini sahih).
Keterangan hadits
Al-barash adalah penyakit yang sudah makruf, yaitu ada warna
putih pada jasad yang akhirnya merubah bentuk dan penampilan.
Al-junun adalah hilangnya akal.
Al-judzam adalah penyakit kusta atau lepra.
Sayyi-il asqom adalah penyakit jelek
Faedah hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta
perlindungan dari penyakit yang jelek untuk mengajarkan kita bersabar, supaya
tidak banyak mengeluh, yang akhirnya membuat kita luput dari pahala.
Penyakit-penyakit yang disebutkan di sini punya dampak jelek
pada penampilan dan fisik, sehingga bisa membuat orang lain menjauh.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak meminta
perlindungan dari semua penyakit karena sakit sendiri dapat membersihkan dosa
asalkan mau bersabar. Setiap orang bisa saja tertimpa sakit. Namun ujian yang paling
berat adalah yang dihadapi oleh para nabi lalu orang di bawahnya lagi.
Demikianlah doa meminta perlindungan dari berbagai penyakit yang berbahaya. Semoga Allah menjauhkan kita dari berbagai penyakit yang berbahaya. Aamiin
Referensi:
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan
pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul
Jauzi.
sumber : rumaysho.com