Bagikandakwah - Sobat dakwah, Kalimat Jazakallah khairan digunakan sebagai bentuk rasa
Terima Kasih seorang Muslim terhadap sesama Muslim lainnya yang telah melakukan
suatu kebaikan. Begitupun Jazakumullah Khairan artinya adalah Semoga Allah
Membalas Kalian dengan kebaikan. Lantas kapan kita mengucapkan jazakallah khairan?
Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Ad-Da’awaaat (16.
Kitab Kumpulan Doa)
باب في مسائل من الدعاء
Bab 252. Tentang Berbagai Masalah Doa
Hadits #1496
وَعَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ،
قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( مَنْ صُنِعَ
إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ، فَقَالَ لِفَاعِلهِ : جَزَاكَ اللهُ خَيْراً ، فَقَدْ أَبْلَغَ
فِي الثَّنَاءِ )) . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ
))
.
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang
diperlakukan baik, lalu ia mengatakan kepada pelakunya, ‘Jazakallahu khairan
(artinya: Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan)’, maka sungguh ia telah
sangat menyanjungnya.” (HR. Tirmidzi. Ia berkata bahwa hadits ini hasan sahih)
[HR. Tirmidzi, no. 2035 dan An-Nasai dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, 180;
juga dari jalur Ibnu As-Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, no. 275; Ath-Thabrani
dalam Ash-Shaghir, 2:148. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly mengatakan bahwa
sanad hadits ini sahih, perawinya tsiqqah).
Faedah hadits tersebut yakni:
- Kita didorong untuk melakukan kebaikan dan memberikan yang makruf pada sesama muslim.
- Diperintahkan untuk membalas kebaikan orang yang telah berbuat baik pada kita.
- Jika tidak mampu membalas kebaikan orang yang berbuat baik pada kita, bisa dengan mendoakan kebaikan untuknya.
- Karakter seorang mukmin adalah menghargai kebaikan orang lain.
- Seorang muslim itu tegas dalam bermualah dengan saudaranya. Maka ia tidak menampakkan apa yang ia tidak mampu lakukan. Ia tidak membebankan diri pada sesuatu yang ia tidak mampu. Dan ia tidak merasa puas, jika memang ia tidak diberi.
- Allah mampu melakukan segala hal. Siapa yang lemah dalam suatu hal, maka hendaklah ia meminta tolong kepada Allah karena yang tidak mungkin, bisa diwujudkan oleh Allah.
- Seorang hamba harus menampakkan rasa fakirnya kepada Allah.
- Balasan dari Allah lebih pasti ditunaikan daripada balasan dari manusia. Itulah tanda rahmat Allah pada hamba.
Dari Jabir bin Abdillah Al Ansahary, ia berkata, “Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرْوُفٌ فَلْيُجْزِئْهُ، فَإِنْ
لَمْ يُجْزِئْهُ فَلْيُثْنِ عَلَيْهِ؛ فَإِنَّهُ إِذَا أَثْنَى عَلَيْهِ فَقَدْ شَكَرَهُ،
وَإِنْ كَتَمَهُ فَقَدْ كَفَرَهُ، وَمَنْ تَحَلَّى بَمَا لَمْ يُعْطَ، فَكَأَنَّمَا
لَبِسَ ثَوْبَيْ زُوْرٍ
“Siapa yang memperoleh kebaikan dari orang lain, hendaknya
dia membalasnya. Jika tidak menemukan sesuatu untuk membalasnya, hendaklah dia
memuji orang tersebut, karena jika dia memujinya maka dia telah mensyukurinya.
Jika dia menyembunyikannya, berarti dia telah mengingkari kebaikannya. Seorang
yang berhias terhadap suatu (kebaikan) yang tidak dia kerjakan atau miliki,
seakan-akan ia memakai dua helai pakaian kepalsuan.” (HR. Bukhari dalam Al
Adabul Mufrod no. 215, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
Dalam Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah (5: 322) disebutkan bahwa
‘Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu berkata,
لو يعلم أحدكم ما له في قوله لأخيه : جزاك الله خيرا ،
لأَكثَرَ منها بعضكم لبعض
“Seandainya salah seorang di antara kalian tahu akan baiknya
doa “Jazakallahu khoiron (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan) tentu ia
akan terus mendoakan satu dan lainnya.”
Dalam Syarh Riyadhis Sholihin, Syaikh Muhammad bin Shalih Al
‘Utsaimin rahimahullah pernah mengatakan, “Membalas jasa orang lain tergantung
pada keadaannya. Bentuk balas budi kadang ada yang dengan memberi yang semisal
atau lebih dari itu. Bentuk lainnya bisa pula dengan mendoakannya dan tidak
suka bila dibalas dengan materi. Karena ada orang yang terpandang yang memiliki
harta melimpah dan punya kedudukan yang mulia ketika ia memberi hadiah lalu
dibalas dengan semisal, ia menganggap itu merendahkannya. Yang ia inginkan
adalah doa, maka doakanlah ia. Terus doakan sampai yakin telah membalasnya. Di
antara bentuk doanya adalah mengucapkan jazakallah khoiron (semoga Allah
membalasmu dengan kebaikan). Karena kalau didoakan dengan kebaikan, itu sudah
menjadi kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Referensi utama:
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan
pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul
Jauzi.
Demikianlah, Semoga yang sedikit ini bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
sumber : rumaysho.com