Bagikandakwah - Sahabat dakwah, zaman sekarang banyak istri yang enggan
menaati suaminya. Alasannya bisa jadi karena merasa penghasilan yang diperoleh
sang istri lebih besar, atau… karena istri memiliki karakter lebih dominan.
“Uang untuk rumah tangga dari penghasilanku sendiri kok,
suamiku gajinya kecil… buat apa aku tunduk sama suami yang seperti itu.”
Apapun alasannya, sesungguhnya istri shalihah akan tetap
mematuhi perintah suaminya terutama dalam kebaikan dan bukan dalam kemaksiatan,
mengapa demikian? Berikut ini beberapa alasan logis mengapa istri perlu menaati
suaminya:
1. Surga dan neraka seorang istri ada pada suaminya
Jika memang Anda sebagai istri tidak bisa menghargai suami,
mengapa dulu mau dinikahi olehnya? Jika sudah menerima nikahnya, maka terima
pula segala konsekuensinya, yakni mematuhi suami sebagai pemimpin diri kita.
Tahukah bahwa seorang istri yang meninggal dalam keadaan
mendapat ridho suami, maka tempat di surga sudah dipastikan ada untuknya. Jadi,
mengapa kita melawan suami dan tidak menaati perintahnya jika itu dalam hal
kebaikan.
2. Beratnya tanggungjawab suami di hadapan Allah
Ketika suami memerintahkan sesuatu, patuhilah… karena tanggungjawab
suami terhadap istrinya amat berat, di dunia maupun akhirat.
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (isteri),
karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang
lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan
hartanya.” [An-Nisaa’ : 34]
3. Besarnya hak suami untuk ditaati oleh istri
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada
seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.” (Al
Hadits)
Hadits di atas menunjukkan betapa besar keutamaan seorang
suami atas istrinya, bahkan jika diperbolehkan ada makhluk yang layak disujudi,
maka itu adalah seorang istri yang layak sujud pada suaminya.
Kita mungkin tidak menyadari betapa besar hak suami ini
terhadap istri, apalagi jika suami yang menikahi kita saat ini bukanlah seorang
pria shalih, bukanlah seorang pria yang bertanggungjawab dan gentle. Namun
percayalah Sahabat Ummi, ketaatan kita pada suami bukanlah disebabkan suami
kita memenuhi kualifikasi untuk ditaati. Melainkan ketaatan kita pada suami
merupakan bukti ketaatan kita pada Allah dan RasulNya. Bukankah Asiyah istri
Fir’aun memiliki suami yang buruk perangainya namun Asiyah tetap layak mendapat
rumah di surga Allah disebabkan ketaatannya pada Allah?
Demikianlah, Semoga artikel taaat pada suami menurut islam ini bisa
memotivasi untuk menjadi istri shalihah yang taat pada suami.
sumber : majalahummi.com