Bagikandakwah - Sejak dikabarkan menginfeksi dua orang warga beberapa waktu
lalu, kewaspadaan terhadap wabah virus corona di Indonesia kian meningkat.
Imbauan untuk selalu menjaga kebersihan tubuh dengan mencuci tangan pun selalu
terdengar lantang. Mencuci tangan yang paling baik sebenarnya adalah dengan menggunakan
air mengalir dan sabun. Namun, pada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan,
banyak orang yang mengandalkan hand sanitizer.
Masalahnya, sama seperti masker, produk hand sanitizer pun
mengalami kelangkaan dan kenaikan harga di pasaran. Melihat fenomena ini, Badan
Kesehatan Dunia (WHO) pun membagikan formulasi berbasis alkohol khusus yang
bisa digunakan untuk meracik hand sanitizer sendiri, melalui laman resminya.
Nah, seperti apa ya formulasinya dan apakah benar efektif untuk membunuh
kuman-kuman yang menempel di tangan?
Telah Mempertimbangkan Berbagai Faktor
Di tengah maraknya wabah virus corona, produk handrub
berbasis alkohol memang dipercaya dapat dengan cepat dan efektif menonaktifkan
berbagai mikroorganisme berbahaya yang menempel di tangan. Formulasi hand
sanitizer yang dibagikan WHO pun merupakan upayanya dalam membantu negara dan
semua fasilitas kesehatan, guna mencapai perubahan sistem dan mengadopsi
handrub berbasis alkohol sebagai standar kebersihan tangan dalam perawatan
kesehatan.
Sebelum membagikan dan merekomendasikan dua formulasi untuk
digunakan oleh seluruh dunia, WHO telah mempertimbangkan berbagai faktor,
termasuk logistik, ekonomi, keselamatan, budaya, dan agama. Formulasi tersebut
direkomendasikan untuk diproduksi secara lokal, dengan maksimum 50 liter per
lot, untuk memastikan keamanan dalam proses produksi dan penyimpanan.
Formulasi pertama, untuk menghasilkan hand sanitizer dengan
konsentrasi akhir etanol 80% v / v, gliserol 1,45% v / v, hidrogen peroksida
(H2O2) 0,125% v / v. Cara membuatnya adalah:
- Tuang ke dalam labu ukur berukuran 1.000 mililiter: etanol 96% v / v sebanyak 833,3 mililiter, H2O2 3% sebanyak 41,7 mililiter, gliserol 98% sebanyak 14,5 mililiter.
- Setelah itu, isilah labu hingga tepat 1000 mililiter dengan air suling, atau air yang telah direbus dan didinginkan.
- Kocok labu secara perlahan, hingga semua komponen tercampur rata.
- Selanjutnya, formulasi dua, untuk menghasilkan konsentrasi akhir isopropil alkohol 75% v / v, gliserol 1,45% v / v, hidrogen peroksida 0,125% v / v. Cara membuatnya adalah:
- Tuang ke dalam labu ukur berukuran 1.000 mililiter: isopropyl alkohol (dengan kemurnian 99,8%) sebanyak 751,5 mililiter, H2O2 3% sebanyak 41,7 mililiter, gliserol 98% sebanyak 14,5 mililiter.
- Kemudian, isi labu hingga tepat 1.000 mililiter dengan air suling atau air yang telah direbus dan didinginkan.
- Kocok labu secara perlahan, hingga semua komponen tercampur.
Formulasi berbasis alkohol tersebut dibuat WHO dengan
berlatarbelakang keuntungan intrinsik dari aktivitas mikrobisida cepat-aksi dan
spektrum luas, dengan risiko minimal menghasilkan resistensi terhadap agen
antimikroba. Selain itu, formulasi hand sanitizer tersebut dinilai ramah
digunakan di daerah terbatas sumber daya atau terpencil, dengan kurangnya akses
ke bak cuci atau fasilitas lain untuk kebersihan tangan (termasuk air bersih,
handuk, dan lainnya).
Benarkah Efektif dan Bisa Menggantikan Cuci Tangan?
Jika mengikuti betul-betul formulasi dari WHO (termasuk
takaran dan peralatan yang dipakai), hand sanitizer buatan sendiri bisa saja
cukup efektif untuk digunakan. Namun masalahnya, sekarang ini banyak juga
formula-formula lain yang bertebaran secara daring, yang tidak jelas apakah
telah lulus uji klinis dan memenuhi standar keamanan atau belum.
Jadi, sebelum beralih menggunakan hand sanitizer buatan
sendiri, perhatikan juga beberapa hal yang mungkin dapat membuat hand sanitizer
buatanmu tidak efektif atau malah membahayakan, berikut ini:
1. Takaran Bisa saja Tidak Pas
Menurut rekomendasi Centers for Disease Control and
Prevention (CDC), Amerika Serikat, kadar alkohol yang efektif untuk menangkal
mikroba adalah sebesar 60-95 persen. Jika tidak dibuat dengan takaran yang
tidak pas, hand sanitizer buatan sendiri bisa jadi tidak efektif untuk
menangkal mikroba, seperti kuman, bakteri, dan virus penyebab penyakit.
Beberapa resep hand sanitizer buatan sendiri yang beredar di
internet bahkan menyarankan penggunaan 2/3 gelas alkohol. Dengan tujuan untuk
menghasilkan 66 persen kandungan bahan aktif antimikroba dalam produk akhirnya.
Padahal, hal itu dapat menyebabkan kesalahan pengukuran jika dilakukan oleh
masyarakat awam. Apalagi jika gelas yang digunakan sebagai alat pengukur
berbeda-beda.
2. Campuran Belum Tentu Tepat
Tak hanya soal takaran, beberapa resep racikan hand
sanitizer juga merekomendasikan bahan campuran yang belum jelas efeknya untuk
menangkal virus. Misalnya, ada resep yang menyarankan untuk menambahkan minyak
esensial sebagai aroma, atau bahan lain, yang belum diketahui efeknya saat
dicampur alkohol.
Padahal, menurut Birnur Aral, PhD dari Good Housekeeping
Institute, pengaruh tambahan minyak esensial (meski dalam jumlah kecil) ke
dalam formula hand sanitizer sebagai bahan antimikroba masih diperdebatkan.
Menurutnya, kandungan minyak esensial atau bahan lain yang digunakan untuk
campuran racikan hand sanitizer buatan sendiri perlu melewati uji klinis
terlebih dahulu, untuk memastikan efektivitasnya dalam memerangi virus.
3. Kulit Tangan jadi Kering
Bukannya mencegah penyakit menular, penggunaan hand
sanitizer buatan sendiri dengan bahan alakadarnya justru berisiko membuat kulit
tangan jadi kering. Profesor dari London School of Hygiene and Tropical
Medicine di Inggris, Sally Bloomfield, mengatakan bahwa produk hand sanitizer
yang tersedia di pasaran biasanya sudah disertai kandungan pelembap. Kandungan
pelembap tersebut digunakan untuk mengantisipasi efek keras saat alkohol
diaplikasikan secara langsung ke kulit.
Itulah beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan, sebelum
kamu coba-coba bikin hand sanitizer sendiri. Jika kamu ingin coba membuat,
sebaiknya ikuti saja formulasi dari WHO, dengan catatan, pastikan kamu
membuatnya berdasarkan takaran, campuran, dan peralatan yang sama persis. Kalau
sepertinya rumit, jangan lantas jadi panik.
Sebab, kamu sebenarnya masih punya cara lain kok untuk
melindungi diri dari risiko penularan virus corona, yaitu dengan mencuci tangan
menggunakan air mengalir dan sabun selama minimal 20 detik. Cara ini tak kalah
efektif dengan penggunaan hand sanitizer, untuk membuat tangan menjadi bersih
dari kuman. Pastikan untuk menggosok bagian jari dan area di bawah kuku ketika
mencuci tangan, ya.
Selain itu, hindari juga kebiasaan menyentuh wajah ketika
belum cuci tangan, serta tingkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola
hidup sehat dan minum vitamin jika perlu.
Demikianlah tips dari halodoc.com, semoga dapat bermanfaat
sumber : halodoc.com