Bagikandakwah - Jika engkau Mengaku cinta tapi tidak bisa membawa yang dicintainya dalam
kebaikan, mengaku sayang tapi tak bisa membawa yang disayanginya dalam
keberkahan.
Memang cintamu semurah itu? Bila cinta harusnya kau
memuliakan dengan ikatan halal, bukan menghinakan dengan ikatan haram.
Maka, Jika memang kau tulus mencintainya ajaklah dia dalam
ketaatan bukan dalam kemaksiatan, karena cinta itu membahagiakan bukan menyengsarakan.
Mengaku Cinta, Tapi Tetap Saja Tak Berani Menghalalkan, Maka
Yang Jelas Cintamu Adalah Hoax Belaka
Kau mengaku mencintainya, bahkan sangat mencintainya tapi
tetap saja kau membiarkannya dalam ikatan haram, kau tak berani menghalalkannya
dengan ikatan pernikahan, dan kau tak berani mendatangi orang tuanya. Maka yang
jelas cintamu hanya hoax belaka.
Karena bukan cinta namanya bila hanya alasan yang kau
suguhkan, sebab cinta yang sesungguhnya adalah keberanian mengemban tanggung
jawab.
Cinta Itu Harusnya Menghalalkan, Memuliakan, Menjaga,
Membawa Kebaikan, Dan Menenangkan
Bila memang cinta harusnya kau berani menghalalkannya, kau
sanggup memuliakannya, kau mau menjaganya dalam ikatan pasti.
Selain itu, kau mampu memabawanya dalam kebaikan, dan kau
mampu menenangkannya dalam ikatan yang membawa kejannah-Nya, bukan pada
neraka-Nya.
Jangan Mengaku Tulus Mencintai, Bila Menghalalkan Saja Masih
Banyak Alasan
Maka, jangan dulu mengaku tulus mencintai, bila
menghalalkannya saja kau masih banyak alasan.
Karena cinta yang tulus itu tidak terlihat dari rasa yang
keluar dari bibir saja, tapi dari hati yang memberanikan diri mengambil
tindakan untuk menghalalkan.
Cinta Yang Sesungguhnya Adalah Soal Tanggung Jawab, Bukan
Hanya Janji Abal-Abal Setiap Saat
Karena cinta yang sesungguhnya adalah soal tanggung jawab,
bukan hanya janji abal-abal setiap saat. Sebab, cintamu akan menjadi kisah hoax
bila hanya menghiasi bibir saja.
Tetapi sebaliknya, cintamu akan menjadi kisah yang
mengagumkan bagi anak cucumu, bila kau berani mengambil tindakan memuliakannya
dengan penuh tanggung jawab.
Karena Cinta Sesungguhnya Itu Tercipta Dari Kesungguhan Hati
Memiliki, Bukan Tercipta Dari Keinginan Hati Mencicipi
Karena cinta yang sesungguhnya itu tercipta dari kesungguhna
hati memiliki, bukan tercipta dari keinginan hati mencicipi.
Iya, pacaran atau yang disebut dengan ikatan haram yang kau
jalin saat ini notabeninya bukan perasaan cinta, tapi nafsu mengingini sesuatu
yang bukan hakmu.
Sebab, bila benar kau mencintainya, harusnya kau mengajaknya
dalam ketaatan, bukan kemaksiatan. Dan harusnya kau membahagiakan, bukan malah
menyengsarakannya.
Ajaklah seseorang yang telah kau cintai dalam ketaatan kepada Allah, bukan malah sebaliknya mengajak dalam kemaksiatan.
sumber : humairoh.com